Bab 46 : Love and Rival

14 1 0
                                    

2 minggu setelah drama perkolam renangan itu, kelas IPS kembali dikejutkan dengan kedatangan sosok murid baru berparas tampan.

"Perkenalkan nama saya Jonathan Ramadhan, jangan heran nama gue ada Ramadhannya tapi gue kristen karena mak gue pas ngelahirin gue pas banget sama idul fitri. Oh ya panggil gue Jeje aja ya," ucap sang murid baru memperkenalkan dirinya didepan kelas.

Semua orang tertawa mendengar perkenalan Jonathan atau Jeje yang terdengar nyentrik dan berbeda dari murid-murid yang baru. Biasanya murid-murid baru akan malu-malu saat memperkenalkan diri, namun Jeje? Dia terdengar tengil.

"Baiklah Jeje silahkan duduk..." ucap Bu Jaeni menunjuk bangku kosong di belakang Sasya. Jeje mengangguk kemudian mendudukkan dirinya di belakang ketua geng berandal.

"Baik pelajaran akan dimulai...."

**********

Jam istirahat

BRAK!

"Sialan lo, kenapa pindah gak bilang-bilang ha?!" omel Sasya kepada si murid baru yang malah tertawa mendengarnya. Seisi kelas bahkan dibuat cengo karena ternyata si monster mengenal murid baru yang tampan.

"Hahahahaha maaf ya cantikku. Niatnya gue mau kasih lo surprise," ucap Jeje menanggapi omelan Sasya yang terlihat lucu.

"Miif yi cintikku, gombal banget lo!" kesal Sasya lagi-lagi menendang meja milik Jeje kemudian meninggalkannya begitu saja.

Jeje hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah unik teman lamanya. "Dasar, gak berubah," gumam Jeje.

"Lo mau ikut ke kantin gak?" tawar Mega yang ternyata merasa iba karena murid baru itu. Jeje pun tersenyum kemudian bergegas mengikuti rombongan cewek berandal itu menuju kantin.


Di kantin

"Lo masih suka makan mie Je?" tanya Sasya mengamati menu makanan yang dipesan oleh Jeje, Mie Ayam Bakso Pedas. Jeje terkekeh kemudian mengangguk kecil. "Gak berubah," cibir Sasya pelan.

"Dia siapa?" tanya Gani yang datang bersama gerombolannya, Lingga, Abi, dan Dana.

"Nama gue Jonatha Ramadhan, panggil aja Jeje, murid pindahan..." ucap Jeje menjabat tangan keempat cowok yang baru saja bergabung dengan mereka itu.

"WIh asik juga lo." Gani terkekeh. "Lo pindahan dari mana btw?" tanya Gani.

"Gue pindahan dari SOPA."

"SOPA?"

"Seoul School of Performance Art di Korea Selatan," jawab Jeje santai.

"APA?!" teriak Vanesha yang tahu betul sekolah seperti apa SOPA itu. "Lo mantan Trainee Idol" tanya Vanesha memastikan, karena di SOPA kebanyakan siswa dan siswinya merupakan Trainee Idol KPop.

Jeje mengangguk kecil.

"Lo mantan trainee agensi mana?" tanya Vanesha yang terlihat excited mendengar cerita si murid pindahan.

"YG Entertainment," jawab Jeje. Vanesha hanya bisa melongo dan menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Jeje yang terlihat santai bisa menjadi trainee di agensi BIG 3 di Korea Selatan.

"Lo masih suka rap Je?" tanya Sasya.

"Masih, makanya gue trainee di YG yang rapnya kuat. Lo mau denger?" tanya Jeje.

"Gak makasih pan-kapan aja," tolak Sasya membuat Jeje memanyunkan bibirnya.

"Lo kenal dia Je?" tanya Lingga menunjuk ke arah Sasya.

BERANDAL KESAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang