Bab 24 : Change

35 3 1
                                    

Setelah perjanjian antara Sasya dan Dana batal, Sasya kembali menjadi Varsya Kencana yang dulu. Telat, suka bolos kelas dan tawuran dengan sekolah lain. Bahkan sekarang hobinya bertambah yaitu menggoda lelaki yang lebih tua darinya.

Rambutnya tak lagi panjang. Ia memotongnya hingga pangkal leher. Dengan potongan bob yang memberikan kesan macho, ia siap berperang melawan siapa saja yang mengganggunya. Termasuk membuat onar hingga Pak Joko hipertensinya kambuh.

"Hahaha... Lo hebat Sya! Lo dapet banyak coklat hari ini. Keren..." ucap Vanesha yang girang karena mendapatkan cokelat dari Sasya hasil menolak beberapa cowok yang menembaknya hari ini. "Btw lo kok bisa masuk Sya?" tanya Vanesha lagi. Ia baru menyadari kalau hari ini Sasya terlambat lagi tapi berhasil kabur dari jeratan petugas kedisiplinan dari grup MPK miliknya.

"Ya bisa duonggg... Gue gitu loh..." ucap Sasya penuh percaya diri sambil mengibaskan rambut bondolnya.

"Iya deh iya calonnya Abi..." ucap Gani merotasikan matanya. Ia sekarang resmi bergabung dengan geng berandal karena tunangannya memaksanya untuk bergabung. Bahkan cowok gemini itu sekarang bergabung dengan klub balap milik Abi.

"Heh mulutnya! Gue belum ada rasa sama dia. Jangan ngarang!" sanggah Sasya. Dirinya memang menyadari Abi memang mempunyai perasaan dengannya, namun karena dirinya belum siap membuka kembali hatinya maka ketua geng berandal itu memilih untuk menutup hatinya sementara waktu. Dan beralih menjadi playgirls yang siap menaklukan hati cowok manapun yang ia temui.

"SEMUANYA! LIHAT GUE BAWA APA... JENG JENG!" Mega membawa sekantong plastik penuh berisi berbagai make up keluaran terbaru yang ingin mereka coba untuk lomba fashion show nanti.

Oh ya lupa bilang, hari ini sekolahnya bebas karena merayakan hari jadi sekolah ke 35. Mereka semua memang masih diwajibkan untuk datang dan absen tapi setelah itu bebas, pulang boleh, menikmati tarian ataupun musik boleh, atau malah mengikuti lomba antar kelas yang ada.

Tahun ini, keempat gadis berandal itu mendaftarkan diri mereka untuk mengikuti lomba yang ada. Challenge yang mereka ikuti adalah make up. Mereka harus mempercantik model yang telah dipilih oleh anggota kelas agar terlihat cantik bak bidadari saat melakukan catwalk di panggung nanti.

Dan yang terpilih menjadi model hari ini adalah Chiara dan Jevon. Katanya mereka berdua Nampak serasi karena sama-sama punya kuasa. Najis, alasan klasik. Sebenarnya adalah warga kelas ingin balas dendam pada keduanya karena sering membuat hidup mereka tak tenang, terutama Chiara.

"Bajingan! Kenapa gaun yang kalian pilih begini sih jancok!" umpat Chiara saat melihat gaun pilihan teman-temannya. Gaun pink menggembung bak Cinderella yang dipadukan dengan mahkota senada. Karena tema dari fashion show itu putri dan teman-temannya ingin agar Chiara tetap terlihat seperti bidadari, maka Disney Princess lah yang menjadi referensi mereka.

"Kau nampak seperti Aurora aat memakainya nanti, Chi..." ucap Rayna, desainer dari gaun yang akan dipakai Chiara.

Chiara mendengus, bisa-bisanya mereka memikirkan model seperti itu untuknya. Sangat tidak cocok untuknya yang urakan. Tapi dirinya hanya bisa pasrah karena Sasya ikut-ikutan membujuknya kemarin dan berjanji akan jadi MUA nya.

"Kurang sejam lagi, kita harus bersiap!" ucap Jessica melihat rundown yang ia dapatkan dari salah satu anak OSIS.

Keempat berandal itu saling menatap dan mengangguk. Mereka membagi tugas di antara mereka, Vanesha dan Mega yang mengurus Chiara, sementara Sasya dan Dita yang mengurus Jevon.

"Lo jangan tebel-tebel bedaknya tolol!" kesal Chiara karena Mega memoleskan terlalu banyak bedak hingga membuat hidungnya gatal. "Lo diem aja ya anjing! Kita juga berusaha semaksimal mungkin!" ucap Mega membuat Chiara menutup mulutnya rapat-rapat.

BERANDAL KESAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang