⚠️Warning⚠️
Bab ini berisi adegan 17+ dan triger, seperti: juvenile delinquency, violence, bullying, and harsh word.
Hati-hati dalam membaca dan tolong ambil baik-baiknya aja, buang yang buruk-buruknya.
Enjoy reading!
*
Hari minggu.
H-1 pengumuman skor OSP.
Apakah kali ini Aysha akan menang? Atau kembali kalah dengan segala pikiran kompleks dari laki-laki genius seperti Muh?
Aysha tidak tau.
Mengenyahkan segala rasa penasarannya. Sore ini, Aysha memutuskan kembali mengunjungi Rian. Bersama Jojo tentunya.
Kondisinya sudah sangat membaik, meskipun membutuhkan waktu untuk menyembuhkan fraktur di lengannya. Balutan gips masih rapih membungkus lengan kecil Rian.
Jojo dan Rian sedang asik mengobrol, sedangkan Aysha dan Muh berjalan beriringan di koridor rumah sakit. dengan membawakan makanan untuk mereka berempat.
Mereka habis dari kantin.
"Sampai sekarang belum ada kelanjutan dari proposal gue untuk 'Mengajar Anak Langit'" Bibir Aysha mengerucut. Gadis itu paling tidak suka menunggu hal yang tak pasti.
"Sabar." tukas Muh. "Perlu waktu untuk meninjau program sebesar itu, Ay.."
"Kalau gak sanggup yaudah, tolak sekalian. Biar gue cari solusi lain gitu." Aysha bersungut sebal. Netranya menyipit dengan alis tertekuk sebal. Wajahnya menoleh 90 derajat menghadap Muh, Namun dalam hitungan detik berbalik 180 derajat. Menyembunyikan wajahnya.
Muh mengernyit heran. Menoleh ke belakang wajahnya dan mendapati sosok dokter yang sempat ia lihat tempo hari sedang berdiri di depan meja perawat.
Bukankah itu... Paman Aysha?
Jika Muh tidak salah ingat, dokter yang tengah mengobrol dengan suster di pertengahan koridor, adalah sang paman yang sempat mengobrol serius dengan Aysha beberapa hari lalu.
Paman yang membuat Aysha mengeluarkan silet dari saku hoodie-nya.
"Kirimkan ke saya via email, nanti akan saya pelajari di rumah."
Kalimat itu samar-samar terdengar dari mulut sang dokter.
Muh menghadap kembali pada Aysha—yang sudah berjalan cepat dengan kepala yang berputar 90 derajat menghadap tembok "G-gue... ke toilet dulu."
Muh mengangguk. "Nanti pulang, gue yang anter ya."
Aysha tak menjawab. Gadis itu malah berlari kecil meninggalkan Muh.
*
Bab 38
"Sirkuit Balap"
*
Sudah berapa kali Aysha menyebut bahwa Muh adalah laki-laki dengan tingkat kepekaan yang tinggi? Bisa kalian hitung mulai sekarang. Karena lagi-lagi laki-laki itu kembali menunjukkan sisi laki-laki-nya.
Kalian tau, setelah mengantar Jojo. Muh tidak membawa sepeda motornya ke gerbang rumah paman yang amat ingin ia hindari saat ini. Kakak kelasnya itu justru membawa motornya pada sebuah tempat lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANTAKA
Teen FictionKantaka ; Bahasa Sansekerta : Sedih, Susah. . Aysha pikir olimpiade adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan hidupnya. Membawa pulang medali emas dan mendapat privilege beasiswa ke luar negeri. Chemistry Sciences - Seoul National University. N...