Bab 25. Honeymoon

6.9K 201 13
                                    

Merasa lebih baik setelah menenangkan diri akan sikap baper yang tiba-tiba melandanya,. Pria paruh baya suami Absani itu kembali keluar menghampiri istrinya.

Hatinya yang sejenak rapuh karena baper akan kebucinan nya, kembali tersenyum mendapati istrinya menikmati permen kapas yang ia siapkan dengan bersungguh-sungguh.

"Suka?" tanya nya dengan senyum sumringah mendekati istrinya yang duduk bersila di atas tempat tidur.

"Iya"

Trakif lalu celingak-celinguk mencari permen kapas yang seharusnya masih ada kini tak tersisa, dan tak mungkin baginya Absani menghabiskan nya hanya dalam hitungan menit ia di dalam kamar mandi.

"Permen kapas yang lainnya mana?" tanya Trakif

"Aku makan?" jawab Absani santai, merobek sedikit demi sedikit permen kapas dan menikmatinya. Trakif justru menatap istrinya tak percaya.

"Kamu buang yah?" tuduh nya

"Tidak, mana boleh membuang-buang makanan,. Aku benar-benar makan kok"

Lagi tatapan Trakif tak percaya.

Kesal di tuduh, Absani mengatakan ia membuat challenge untuk dirinya sendiri harus menghabiskan semua permen kapas sebelum Trakif suaminya keluar dari dalam kamar mandi, ia bahkan memperlihatkan cara cerdiknya menghabiskan 10 permen kapas tersebut.

"Ooh.. Berarti kamu gagal dong karena masih ada" sahut Trakif paham

"Iya, habis Pakyang keluar nya cepat"

"Untuk apa aku berlama-lama di dalam kamar mandi kalau kamu tidak ada,. Jadi hukumannya apa karena kamu kalah?"

"Tidak ada, untuk apa aku menghukum diriku sendiri"

"Tidak seru, harus ada hukumannya,. Karena kamu kalah aku yang hukum"

Absani sedikit menjaga jarak melihat suaminya menyeringai licik.

"Apa hukumannya?" tanya Absani ragu

"Hukumannya aku gempur kamu sampai aku puas huwahahaha.."

Tak cukup hitungan sedetik, Trakif telah menindih Absani yang tak ada kesiapan, hingga permen kapas terakhir yang ia pegang gepeng ikut ketindihan.

"Aaa... Pakyang, aku lagi siaran langsung,!" pekik Absani menahan bibir suaminya. Segera Trakif turun dari atas tubuh istrinya mencari letak kamera

"Mana kamera nya?"

Absani turun dari tempat tidur meraih ponselnya nya yang berada pada sofa di depan mereka. Tak tampak bagi Trakif karena warna ponsel itu hampir menyerupai warna pada badan sofa.

Absani lalu mengatakan maaf berkali-kali pada penonton yang melihat kelakuan mereka tadi, tapi pengikutnya justru mengirim banyak emoticon bahagia juga memberi like, hingga mengangumi keromantisan mereka.

"Sudah,. letakkan itu, sini Sanyang"

Trakif mendekap Absani dari belakang, hingga menciumi pipinya sembari merampas ponsel tersebut mengehentikan siaran langsung.

Di antara banyaknya yang menyukai keromantisan mereka bahkan mengangumi dan mendoakan. Ada satu akun yang kesal bahkan menyumpahi pernikahan mereka berantakan tak lain Amelia.

Ia iri melihat kebahagiaan sang kakak yang beberapa kali mengabadikan kebersamaan bersama pasangan sah nya. Ia tak menyangka lamaran yang ia tolak justru membuat sang kakak bahagia dan hidup nya berkecukupan juga di hargai, bahkan saat ini sang kakak tengah berlibur ke salah satu negara impian, juga tengah menikmati kejutan dari suaminya.

Abstrak WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang