Sebelum tiba Absani menghubungi Trakif suaminya menggunakan ponsel Feri minta di belikan 10 permen kapas seperti waktu itu, dan harus sang suami sendiri yang membelikan.
Meski sedikit heran, Trakif menuruti asalkan isteri nya bahagia, dan hubungan mereka kembali seperti dulu yang hangat dan harmonis.
Lagi Trakif mengantri dengan beberapa anak-anak, tapi sayangnya anak-anak kali ini tak ada yang mau mengalah meski telah di bujuk akan di traktir, alhasil ia menunggu dengan tak tenang.
Mobil yang di tumpangi nyoya Trakif kini telah tiba di depan gerbang menjulang tinggi yang membatasi kediaman mewah Trakif Fatur dari area luar.
Tak lamanya pintu gerbang terbuka oleh keamanan yang senang melihat kepulangan nyonya muda, ia bahkan mengantar nya hingga ke depan pintu.
"Bik Kana...!!! Nyonya San pulang!!" seru pak Baril, segera bik Kana keluar dari dapur menghampiri nyonya muda nya, ia bahkan memeluk nya hingga menangis.
"Nyonya dari mana saja? Semua orang khawatir dengan nyonya. Hingga nyonya besar jatuh sakit karena khawatir pada nyonya"
"Hah! Mamah sakit apa bik?"
"Keadaan nyonya besar turun karena memikirkan nyonya"
Lagi rasa sesal menggelayuti hatinya telah membuat ibu mertuanya seperti itu karena memikirkan dirinya.
"Tapi tuan Kif tiba-tiba keluar entah kemana, tuan pasti tidak tahu nyonya pulang, tuan pasti akan bahagia sekali"
Absani tersenyum tahu suaminya itu telah tahu ia akan pulang, dan sekarang melalukan permintaannya.
"Saya ke kamar dulu yah bik, mau istirahat dulu, saya nggak tahu bawaannya ngantuk terus"
"Iya nyonya, kalau butuh sesuatu panggil bibik yah"
"Iya bik"
Absani meneruskan langkah nya ke atas kamar yang telah ia tinggalkan selama berhari-hari.
Tanpa menanggalkan sepatu nya, bahkan hanya sebelah jaket nya yang terlepas dari tubuh nya, ia langsung membuang diri ke atas tempat tidur sembari menunggu suaminya pulang.
Beberapa menit berlalu Trakif kembali dengan 10 permen kapas di tangan nya, ia segera berlari masuk kedalam rumah mendengar pak Baril mengatakan istri nya telah pulang.
"Tuan nyonya..
"Saya tahu bik" potong nya seraya berlari menaiki anak tangga, meninggalkan bik Kana yang heran tuan nya telah tahu, lebih heran lagi tuan nya kembali dengan banyak permen kapas di tangan nya.
Cklet..
Trakif menyandarkan tubuhnya ke samping pintu lega melihat punggung istrinya yang tertidur membelakangi. Ia lalu meletakkan permen kapas ke atas sofa lalu naik ke atas tempat tidur mengecup pipi istrinya berkali-kali.
Absani bergeming merasa terganggu, segera Trakif menepuk-nepuk pelan pundak istrinya membantu nya kembali tertidur. Ia tak hentinya tersenyum bahagia istri nya telah pulang, bahkan sekarang di dalam pelukannya. Kembali ia mengecup pipi istri nya berkali-kali karena bahagia juga gemas.
Lagi Absani kesal merasa terganggu,. Melihat hal itu lagi Trakif tersenyum lalu turun dari tempat tidur membiarkan istrinya beristirahat.
Ia menanggalkan alas kaki, kaos kaki juga jaket yang Absani kenakan, lalu memakaikan bantal, dan menghidupkan AC, juga memakaikan selimut.
Kembali ia keluar kamar membiarkan istirnya beristirahat dulu, sembari ia menghubungi sang ibu memberi tahukan kabar bahagia kepulangan istri nya.
Alangkah bahagianya buk Sarah mendengar kabar tersebut, hingga beliau ingin segera pulang untuk bertemu dengan menantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstrak Wedding
RomanceTrakif Fatur atau yang akrab di panggil pak Kif, pria bujang pemilik pusat perbelanjaan yang masih betah melajang di usianya yang sudah menginjak 45 tahun. Sang ibu pun tak hentinya mendesak anaknya untuk segera menikah, beliau ingin segera menimang...