Bab 33. Mengusung Rencana Jahat

2.9K 149 3
                                    

Kembali lagi pagi hari dengan kesibukan yang sama,. Trakif ke kantor dan Absani ke butik.

Selama beberapa hari ini setelah insiden Trakif mengamuk di kediaman Farid, ketiga anggota keluarga itu tak pernah terlihat lagi,. Tapi bukan berarti mereka benar-benar menghilang.

"Karena tidak mungkin untuk memiliki pria tua itu, aku akan menghancurkan pernikahan mereka" kata Amelia penuh dendam pada sang ibu.

"Aduh Amelia, sudah berapa kali kamu gagal, bukannya kamu berhasil, mereka justru makin romantis, bahkan kemarin mamah melihat Absani berbelanja banyak di mall milik suaminya, mereka terlihat sangat bahagia bukanya berpisah"

"Mamah tidak perlu khawatir, aku punya rencana jitu kali ini"

"Apa?"

"Mamah tunggu saja kabar dari ku"

Amelia mengambil tasnya meninggalkan rumah menemui seseorang yang bisa ia jadikan sekutu dalam menghancurkan pernikahan Absani dan Trakif.

"Hai" sapa Amelia pada seseorang yang tertunduk di depan meja barista, saat orang itu mengangkat pandangan, ia justru menatap jengah.

"Mau apa kamu?" tanya nya jutek tak lain Mario.

"Habis manis sepah di buang yah kamu" singgung Amelia tersenyum licik. "Aku masih ingat kau seakan tidak mau berhenti setiap kali kita di tempat mu" sambungnya mencoba menggoda

"Makin dewasa bukan nya ucapanmu makin terpelajar, kau justru berbicara seperti seorang jalang" hardik Mario membuat Amelia menatap kesal.

"Dan jalang ini pernah kau cintai!" kesal Amelia merasa terhina.

"Aku tidak pernah mencintaimu, Yang membuat tertarik adalah tubuh mu! Karena hanya itu yang kau banggakan,. Ucapan manja, menggoda, dan gaya mengangkang mu. Selebihnya kau hanya wanita minim rasa malu"

"CUKUP MARIO!! Kau terus menghina ku, kau sendiri apa hah!? Pengkhianat! Kau tidak lebih baik dari ku!"

"Ya, Dan aku menyesali hal itu, Aku menyesal meninggalkan wanita sebaik Absani untuk wanita seperti diri mu, Kalian memang bersaudara, tapi kau tidak ada apa-apa nya di banding Absani, bahkan seujung kukunya pun kau tidak bisa menyamai nya"

"Wah, wah, mungkin kau lupa Mario, Absani mu itu telah menikah dengan pria tua kaya raya, kau tidak ada apa-apa nya dengan suaminya"

Tujuan awal ingin menawarkan kerjasama, justru mereka saling menyerang sebagai mantan.

"MAUMU KESINI APA HAH!!?" bentak Mario membuang apron dari tubuh nya, hingga langkah Amelia mundur karena terkejut.

"Aku ingin mengajak kerjasama"

Langkah marah Mario terhenti menatap bingung Amelia, kerja sama apa yang ia maksud? Dan untuk apa?"

"Apa maksud mu!? Jangan coba-coba kamu menyakiti Absani atau kau akan menyesal Amelia!"

"Aku tidak akan menyakiti pujaan hati mu itu, Makanya aku mengajak kerjasama menghancurkan pernikahan mereka, dan kau mendapatkan Absani"

Mario berdecih meremehkan lalu tersenyum sinis menggeleng pelan merasa janggal dengan ide mantan nya itu.

"Lalu apa untungnya untuk mu, kau berbaik hati padaku? Haha... Tidak mungkin,! Kau itu wanita jahat, kau tidak mungkin berbaik hati seperti itu"

"Aku tidak berbaik hati! Hanya aku tidak suka melihat mereka bersama!"

Mario membelakangi seraya tertawa lebih keras, tawa yang sarat akan ejekan karena tak percaya.

"Lagi-lagi kau iri kan dengan kebahagiaan Absani? Rayuan mu pasti tidak mempan kan pada Trakif itu sehingga kau memutuskan menghancurkan pernikahan mereka,. Amelia, Amelia, aku sangat mengetahui dirimu,. Kasihan sekali suamimu nanti, dia menikahi iblis betina"

Abstrak WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang