Dua pemuda kembar bernama Revin dan Rivan yang di tugaskan mengawasi kediaman Farid baru saja memutar pedal gas mengikuti mobil yang di kemudikan pak Farid ke sebuah kompleks.
Salah satu dari mereka yakni Revin meninggalkan Rivan mendekat kesebuah kediaman mewah yang di tuju pak Farid dan istri. Dengan mengendap-endap ia mengintip melalui jendela melihat targetnya tengah bercakap-cakap dengan pemilik rumah
Terlihat pak Farid menukar surat-surat kendaraan nya dengan beberapa ikat uang.
Tak lamanya pak Farid dan istri berdiri dari dudukan mereka lalu bersalaman dengan pemilik rumah. Segera Revin meninggalkan tempatnya menghubungi Rivan.
"Target keluar, bawa kendaraan ke perempatan sesuai rencana" titah Revin
"Ok"
Revin menunggu tak jauh dari kediaman yang di tuju pak Farid, ia berdiri bersandar ke dinding pembatas sembari menghisap rokoknya memerhatikan diam-diam target nya dari balik topi hoodie yang ia kenakan.
Melihat target melewati nya, ia mematikan rokoknya lalu berjalan di belakang kedua targetnya itu sembari memerhatikan kesunyian lokasi tersebut.
Revin mempercepat langkah merampas bungkusan dari tangan pak Farid lalu berlari kencang meninggalkan mereka.
"JAMBRET...!!!"
Teriak buk Reta sekuat tenaga tapi tak ada yang mendengarkan apa lagi tanda-tanda seseorang muncul untuk menolong. Sekuat tenaga pasutri paruh baya tersebut mengejar sang jambret yang justru menunggu mereka di pertengahan jalan keluar dari kompleks.
"Hei kembali kan milik kami!!"
Teriak pak Farid berlari kesusahan akan tubuh gempal nya. Begitu ia dan sang istri tiba di hadapan Revin, pemuda itu justru melempar jauh bungkusan yang ia rampas pada Rivan yang berada di tepi perempatan jalan.
Suami istri tersebut kembali berlari dengan tergopoh-gopoh ke arah Rivan, di mana Revin mengeluarkan ponselnya merekam.
"Wooooi...!!! Hujan uang!!" teriakan Revin membuat semua pengguna jalan mengedarkan pandangan, lalu Revin menghamburkan isi bungkusan itu, di mana semua pengguna jalan meninggalkan kendaraan mereka memungut uang-uang yang berserakan tersebut.
"AMBIL SEMUANYA, INI DARI BUK ABSANI!!" pekik Revin kembali menghambur-hamburkan uang hingga tak tersisa, di mana sang pemilik uang tersungkur ke aspal tercengang melihat harta mereka satu-satunya ludes di pungut puluhan orang.
"TERIMA KASIH UNTUK BUK ABSANI!!" seru mereka yang memungut uang-uang tersebut lalu kembali ke kendaraan juga ke kediaman mereka masing-masing dengan tersenyum bahagia.
Rivan yang merekam kejadian itu mendekat merekam raut wajah kedua pasutri yang syok berat.
"Siapa kalian!!? Kenapa kalian melakukan ini pada kami!!?" geram buk Reta
"Sssttt... Kami peri pembalasan buk Absani" jawab Rivan, lalu Revin yang tadi menghamburkan uang mendekat memberi selembar uang seratus ribuan ke dalam saku kemeja pak Farid. "Untuk ongkos kalian" ujarnya, kedua pemuda itu pun pergi meninggalkan mereka tanpa belas kasihan.
Tin!
Lagi Trakif mendapat kiriman video dari si kembar Revin dan Rivan, lalu ia mengerjap mendengar Revin menyebut nama istri nya.
Tok! Tok! Tok!
"Tuan Kif.." panggil bik Nini di depan pintu ruang kerja.
"Ada apa?"
"Ada dua pemuda kembar mencari tuan di depan gerbang, lagi pemuda itu tidak ingin masuk tuan"
"Iya"
Sebelum turun Trakif mengambil sebuah bungkusan di atas nakas yang telah ia persiapkan untuk jasa Revin dan Rivan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstrak Wedding
RomantikTrakif Fatur atau yang akrab di panggil pak Kif, pria bujang pemilik pusat perbelanjaan yang masih betah melajang di usianya yang sudah menginjak 45 tahun. Sang ibu pun tak hentinya mendesak anaknya untuk segera menikah, beliau ingin segera menimang...