"San..."
Panggil seorang pria sesaat Absani turun dari taksi, Absani berhenti lalu menoleh. Begitu melihat orang itu, ia membuang nafas berat melihat itu Mario, seseorang yang membuat suaminya mencurigai nya.
Tanpa menunggu Mario yang mendekat ia segera mengambil langkah hendak masuk saja kedalam butik.
"San tunggu" pinta Mario menahan pergelangan tangan nya.
"HEI!!!" teriak Trakif segera mendekat menarik tangan istrinya dari genggaman tangan Mario, lalu melayangkan sebuah tinju ke pipi kiri Mario hingga ia terlempar dan terbentur pada pagar beton.
"Rio!" pekik Absani tercengang, ia melepaskan tangannya segera membantu Mario. betapa terkejutnya Absani melihat pelipis Mario berdarah.
"Sanyang berdiri!" bentak Trakif menarik tangan istri nya kasar.
"Pakyang apa-apaan sih! Kenapa Pakyang se kasar ini! Lihat korban dari sikap Pakyang!" suara Absani lantang, ia mulai geram dengan sikap suaminya yang terlalu berlebihan.
"Aku tidak peduli!"
"Pakyang keterlaluan!"
Absani menatap marah juga kecewa suaminya yang kini telah berubah menjadi temperamental dan kasar pada orang di sekitarnya yang tak ia sukai.
"San,." sela Rossa menghampiri mereka dan tercengang melihat darah mengucur dari pelipis Mario akibat kemarahan suami temannya.
"Tolong bawa Rio ke klinik terdekat yah" pinta Absani
Rossa pun meninggalkan pasangan suami istri itu yang saling tatap marah. Begitu Rossa pergi membawa Mario, Absani menarik tangan Trakif ke dalam butik lalu menutup pintu dan dinding kaca.
"Kenapa Pakyang berbuat setega itu?"
"Dia menyentuh mu!"
"Aku juga akan melepaskan diri sebelum Pakyang melakukannya! Tapi Pakyang justru memberinya satu pukulan dan membuat Rio berdarah!"
"Kenapa kau membelanya Sanyang!?"
"Buka matamu Pakyang! Aku tidak membelanya! Aku hanya bersikap manusiawi menolong sesama!"
"Kau mengatakan aku tidak manusiawi!!?"
"STOP!! Aku tidak ingin berbicara lagi jika Pakyang terus bersikap seperti ini! Aku tidak akan pernah benar di mata Pakyang karena mencurigai ku!"
"Bagaimana aku tidak curiga! Aku mendapat kan foto juga video kalian! Lalu hari ini aku melihat dia menggenggam tangan mu!! Besok-besok apa lagi yang akan kalian lakukan! Berciuman lalu tidur bersama!!"
Plak!!!
Satu tamparan Absani layangkan ke pipi Trakif, memutus ucapan kotor prianya itu.
Dan tanpa berkata apa-apa lagi, Trakif pergi meninggalkan Absani menangis di tempat nya meratapi pernikahan nya kini kacau.
"Tidak, aku harus tenang" gumam Absani, ia menarik dan membuang nafas berkali-kali mencoba tenang sebelum membuka butik.
"San,." panggil Rossa telah kembali
"Hei, bagaimana keadaan Rio?"
"Untung lukanya tidak parah, tidak perlu di jahit, tapi untuk saat ini Rio tidak membuka cafe nya, katanya kepalanya pusing juga lukanya berdenyut-denyut"
"Kasihan Mario"
"Pak Kif kenapa sih semarah itu?"
"Aku juga tidak tahu" kilah nya tak ingin membahas masalah rumah tangganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstrak Wedding
RomanceTrakif Fatur atau yang akrab di panggil pak Kif, pria bujang pemilik pusat perbelanjaan yang masih betah melajang di usianya yang sudah menginjak 45 tahun. Sang ibu pun tak hentinya mendesak anaknya untuk segera menikah, beliau ingin segera menimang...