016

5.9K 223 0
                                    

Happy reading😘

Kini Laras dan Adrian sudah berada di dalam mobil. Mereka akan pulang setelah seharian mengahabiskan waktu bersama menonton, berbelanja dan juga makan siang bersama hingga berakhir bertemu mantan.

Laras menyandarkan tubuhnya yang terasa lelah. "Ras." panggil Adrian membuat laras langsung menatap kearahnya.

"Kenapa mas?"

"Tadi itu mantan kamu? berapa lama pacarannya?"tanya Adrian yang sedari tadi penasaran.

"Cuma dua tahun."

"TErus kenapa bisa putus?"tanya Adrian lagi.

"Mas gak liat gimana sikap mamanya tadi, nah itulah alasannya."

Adrian hanya menganggukkan kepalanya. Beberapa minggu mengenal Laras dirinya memahami satu hal yaitu Laras bukan tipe orang yang menceritakan detail tentang kehidupannya.

"Mas ."panggil Laras.

"Iya."

"Menurut mas status sosial itu penting gak sih? atau mas juga melihat seseorang dari status sosial mereka juga."

"Saya melihat seseorang dari sikap dan pribadinya tapi, kalau dalam dunia pekerjaan status sosial itu termasuk hal yang penting apalagi memilih rekan bisnis."

Laras mengangguk."Kalo milih istri mas juga ngeliat dari status sosialnya gak?"

"Enggak tuh. Buat saya yang paling penting sikapnya kepada keluarga saya kalo pekerjaan kekayaan atau mungkin keturunan itu semuakan pemberian. Kita juga gak pernah tau kita akan dilahirkan dari keluarga yang bagaimana."

Laras diam sejenak apa yang dikatakan Adrian benar, Pikirnya! kita memang tidak bisa milih akan dilahirkan dikeluarga yang bagaimana. Waktu putus dengan Reno ia terus menyalahkan takdir kenapa harus dilahirkan dari keluarga yang tak kaya.

Karena saat itu masih muda jadi Laras sangat marah pada dirinya sendiri tapi sekarang sudah tidak lagi. Ia sudah bisa menerima takdir dan malah bersyukur karena telah di jauhkan dari keluarga  Reno.

Adrian memarkirkan mobilnya di garasi rumah. "Oma uda pulang belum ya mas?"tanya laras.

"Oma gak pulang, nginep di rumah tante Liana."jawab Adrian dan Laras mengangguk paham.

Laras masuk kedalam kamar lalu segera membersihkan diri dan berganti baju tidur setelah semua beres ia pun merebahkan tubuhnya di kasur.

Melihat Adrian yang belum masuk juga, Laras memutuskan untuk tidur terlebih dahulu seharian berjalan -jalan membuatnya lelah.

Tak lama Adrian memasuki kamar, melihat Laras telah terlelap ia pun langsung membersihkan diri terlebih dahulu lalu bergabung bersama Laras menjemput alam mimpi.

Alarm Laras telah berbunyi ia segera bangkit dari tempat tidur dan melakukan rutinitas paginya terlebih dulu di kamar mandi.

Saat laras keluar kamar mandi,adrian masih terlelap wanita itu pun segera membangunkan suaminya itu.

"Mas_ mas Ian bangun!"panggilnya.

Adrian menyingkap selimutnya lalu mendudukkan diri dan diam sesaat, dirinya perlu mengumpulkan nyawa terlebih dahulu.

Sementara Laras membuang pandangannya kearah lain. Melihat Adrian shirtless seperti ini selalu membuatnya gelisah.

"Mas siap-siap dulu gih. Saya mau buatin sarapan dulu." Laras pun segera keluar dari kamar dan menuju dapur.

"Pagi bi." sapa Laras pada bik minah."Mau buat sarapan apa bi?"tanya Laras.

"Pagi mbak Laras, mau buat roti bakar mbak buat mas Adrian."ucap bi Minah yang sedang mengolesi butter ke roti.

Gaun Milik LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang