051

3.6K 131 4
                                    

Happy reading 😘

Maura sudah tertidur dimobil ia kelelahan setelah bermain dengan Dafa anak dari Nila,hari ini adalah hari pernikahan Nino dan mereka baru saja kembali,hubungan Adrian dan Nino baik-baik saja walaupun sebenarnya Adrian lah yang bersalah pada Nino saat kejadian waktu itu,Adrian sudah minta maaf dengan tulus,sementara Nino sudah memaafkan Adrian dari awal,Nino paham akan perasaan Adrian jadi ia maklum jika sampai bertindak seperti itu.

"Mau mampir lagi gak sayang."Ucap Adrian mengingat Laras yang selalu ingin membeli sesuatu saat mereka keluar seperti ini.

"aku kepingin kerak telor yang garing gitu Mas tapi_ ini udah malam aku takut gendut."Laras memanyunkan bibirnya tadi Nila bilang kehamilan Laras kali ini membuat wajahnya berubah karena pipinya yang lebih berisi.

"Lah emang kenapa?bagus dong berarti kamu sehat,kamu masih hamil sayang jangan ngebatasi makan gitu,Mas gak suka!"ujar Adrian,hormon saat kehamilan memang sangat cepat merubah Mood istrinya.

Laras masih cemberut dan tiba-tiba saja keinginannya makan kerak telur hilang."aku pengen jus aja Mas."ucapnya yang sudah merubah keinginannya secepat kilat.

"kalo gitu dirumah aja ya,nanti Mas buatin."saran Adrian yang diangguki oleh Laras.

sampainya dirumah Adrian langsung menggendong putrinya dan diikuti Laras dari belakang."kamu kekamar aja sayang,Maura biar mas aja yang urus,habis itu nanti mas buatin jusnya."titah Adrian dan Laras melangkah menuju kamar.

Inilah kenapa Laras tak suka jika berdiaman dengan Adrian,suaminya itu sangat siaga dalam menjaga dirinya dan selalu memperhatikannya hal kecil.

Setelah membersihkan diri dan berganti baju,kini Laras merebahkan dirinya di tempat tidur sambil menunggu Adrian,ia pun membuka ponselnya lalu mencari-cari nama yang bagus untuk anak kedua mereka."Alana atau Khalila ya,hmm dua-duanya bagus."Laras menemukan dua nama yang mencuri perhatiannya tapi ia bingung harus pilih yang mana.mungkin ada baiknya ia bertanya pada Adrian.

cekleek

"sayang,lagi ngapain?"tanya Adrian lalu memberikan satu gelas jus wartel dengan apel yang diminta istrinya tadi.

"aku lagi cari nama buat anak kita Mas,menurut mas Alana atau Khalila?"tanya Laras.

Adrian diam sejenak berpikir,sebenarnya keduanya bagus hanya saja ia ingin anaknya punya panggilan imut seperti Momo."Khalila aja sayang,nanti kita bisa panggil Lala atau Lila,hmm Lili juga bisa."

Laras mengangguk setuju sepertinya ia akan memilih nama Khalila untuk anak keduanya."ya udah deh Mas aku pilih Khalila aja tapi nama belakangnya Mas yang cari ya."

Adrian mengangguk."Mas bersih-bersih bentar ya."ucapnya lalu pergi menuju kamar mandi.

Kini Adrian sudah merebahkan diri disamping Laras."sayang."

"Hmm."

Adrian memiringkan tubuhnya lalu memeluk Laras dari samping."tiga hari lalu Mas habis jengukin Randa."

Mendengar nama abangnya disebut membuat Laras langsung menatap Adrian."terus?"

"Dia baik-baik aja,dia juga tanya kabar kamu,ayah juga kak Santi. Mas juga kasih tunjuk foto Maura,Randa bilang Momo cantik kayak kamu waktu kecil."ujar Adrian yang kini mengelus pipi Laras yang berisi.

Tak ada jawaban dari Laras,dirinya hanya diam!mendengar nama Randa seperti mengingatkan kenangan buruk beberapa tahun yang lalu.

"Sayang,kamu kok diem."

Laras hanya menggeleng."terus Randa bilang apalagi."

"Mas bilang sekarang kamu lagi hamil anak kedua dan dia bilang selamat,dia juga ikut senang dengarnya."ujar Adrian lagi.

Gaun Milik LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang