052

3.7K 115 3
                                    

Happy reading 😘

Hari ini semua orang sedang sibuk mempersiapkan pernikahan Raja dan Anna setelah berpacaran hampir 4 tahun,kini mereka siap untuk menikah tapi sebenarnya bukan siap!melainkan Adrian lah yang memaksa Raja untuk segera menikahi adik sepupunya itu.

Arya sudah menyewa salah satu hotel mewah dan seluruh keluarga menginap malam ini disana termasuk Santi dan juga Arief."sayang apa gak sebaiknya kita dikamar aja,gak usah ikut kepesta Anna."ujar Adrian khawatir mengingat kata Kayla, istrinya akan melahirkan sekitar dua minggu lagi."

"masak kita dikamar sementara yang lain lagi enak-enak makan!"ucap Laras tak terima.

"Mas takut,sayang."

"kata mbak Kay,aku lahiran dua minggu lagi mas,lagian mbak kay juga disini kan."

Laras tak terlalu khawatir karena Arya juga meminta Raka dan keluarganya menginap di hotel yang sudah Arya sewa,besok Raka akan menjadi saksi di acara akad nikah Raja dan Anna.

Adrian menggeleng lalu memeluk Laras dari belakang."waktu Momo juga gitu,dua minggu lagi tapi taunya,enggak."

"Ya itu karena Mas bawa perempuan lain ke apart!"

Adrian langsung menutup mulutnya rapat,kenapa dia harus berkata seperti itu!"sayang mau makan sesuatu gak?"tanyanya lembut mencoba mengalihkan pembicaraan sambil mengusap perut sang istri.

"Aku udah gak mood!"Laras melepas paksa pelukan Adrian lalu duduk dikasur menghadap jendela,tiba-tiba saja ia kesal mengingat Rania.

Semakin menuju lahiran mood Laras seperti roller coaster,Adrian sendiri sampai stress menghadapinya."sayang maaf,Mas gak maksud ke arah sana."

"Bodo!"

Adrian hanya bisa mengelus dada,berharap kesabaranya bertahan sampai nanti anaknya lahir.

Tok tok

Adrian segera membukakan pintu kamar."loh, kok Momo sama kamu Jean,bukanya tadi sama opa Arya?"tanya Adrian bingung.

"Iya Om,tapi tadi pas ketemu Jean,Momo mau ikut!ya udah Jean ajak aja."jawab Jean lalu pamit hendak menuju kamarnya.

Adrian membawa Maura masuk tapi putrinya malam merengek ingin ikut dengan Jean lagi."papa,hikss."

Jean langsung menghentikan langkahnya lalu menghampiri Maura,Jean mengusap rambutnya lembut."jangan nangis,besok kak Je ajak main lagi ya."

Maura langsung mengangguk dan tersenyum."iya kakak."sahutnya dengan manja,Adrian langsung berdecak melihat tingkah putri bersama Jean yang terkesan manja.

Dengan wajah yang riang gembira Maura menghampiri Laras."Mama."

"Eh sayangnya mama uda datang,darimana aja?"tanya Laras karena sampainya mereka di hotel tadi Maura langsung di bawa oleh Arya dan juga Liana.

"Abis main ma kak Je."Maura tersenyum malu lalu duduk di sebelah Laras,Maura mendekatkan wajahnya di perut Mamanya yang sudah sangat besar."adek,kapan sih keluar."ucap lalu mengusap dan mencium perut mamanya.

Laras hanya tertawa melihat tingkah lucu putrinya."sayang."panggil Adrian.

"Hmm."

"Masih marah ya?"

"Hmm."

Adrian mendekatlan dirinya lalu memeluk istrinya dan mencium pipinya gemas."mas ahk."

"Papa!jangan deket mama iihk."ucap Maura marah karena mendengar Laras memekik seperti sakit.

"Apa sih kak,papa kan cuma mau sayang mama!"

"Gak boleh!nanti adek na sakit,papa!" Maura melepaskan tangan Adrian yang memeluk perut mamanya.

Gaun Milik LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang