Happy reading 😘
Tok ...
Tok ...
Tok ...
"sayang ini oma." ucap Hanna yang berada di depan pintu kamar Laras.
"masuk aja oma,gak di kunci."
Hanna pun masuk dan memperhatikan Laras yang sudah hampir selesai di makeup."cucu oma cantik banget." puji Hanna melihat Laras dengan balutan gaun pengantin dan juga makeup yang sangat pas di wajah Laras.
Laras tersenyum malu."makasih oma." ucapnya.
"oma cuma mau mastiin kamu uda siap apa belum,kalo gitu oma keluar dulu ya setengah jam lagi akadnya mau di mulai,kamu siap-siap ya."titah Hanna setelah itu keluar dari kamar Laras.
Orang-orang yang membantu Laras juga sudah pergi tinggal lah Laras sendiri di kamar menunggu.
Ceklek...
"Laras." Panggil seseorang saat pintu akan terbuka.
Laras menoleh ke pintu lalu membulatkan matanya terkejut melihat siapa yang ada di depan pintu.
"AYAH." Laras pun berjalan cepat ke arah Arief dan memeluk pria yang sangat ia rindukan itu, Laras menangis lirih ia tak menyangka Arief akan datang saat pernikahaannya tapi_
Seketika Laras panik dan melepas pelukannya. "ayah kok bisa disini?ayah Laras bisa jelasin semuanya?ayah jangan marah La__" Laras menghentikan ucapan nya saat telunjuk Arief memberi tanda agar Laras diam terlebih dulu.
"Ayah udah tau semuanya, Adrian uda cerita kamu tenang aja,jangan panik ayah gak akan marah."
"Ta- tapi yah La_"
"udah jangan tapi-tapi,ini juga jangan nangis nanti bedaknya luntur." ujar Arief lalu menghapus pelan airmata putrinya."ayah akan menikahkan putri bungsu ayah hari ini." lanjut Arief lalu memeluk putrinya.
Akad nikah pun berjalan dengan lancar dan hikmat, Adrian telah sah menjadi suami dari laras dan Arief yang menikahkan langsung.
Melihat ayahnya tersenyum bahagia saat mengobrol dengan keluarga Adrian entah kenapa malah membuat Laras menangis lirih, sebenarnya ia ingin pulang ikut dengan ayahnya dan hidup seperti biasa.
"Ras kamu kenapa?" tanya Adrian yang kini menghapus airmata Laras dengan tisu.
Laras menggeleng."gak papa."cicitnya pelan.
"hai Laras,selamat ya." ucap Raka menyalami Laras dan juga Adrian.
Melihat wajah tegang Laras membuat Raka terkekeh. "gak usah tegang gitu mukanya,saya uda tau semuanya."ujar Raka.
Laras tersenyum canggung."i- iya om makasih." bagaimana mungkin ia tak tegang sebelum semua ini terjadi Raka adalah pelanggan tetapnya dan Laras selalu berbicara menggoda di depan Raka.
"Selamat ya Laras,makasih uda mau nerima Adrian." ucap Kayla istri Raka, Kayla pun mengulurkan tangan kepada Laras lalu tersenyum.
"Makasih mbak." Laras tersenyum menyambut uluran tangan Kayla.'padahal istrinya cantik begini masih aja tu si om ngejalang.' Batinnya.
Setelah kepergian Raka dan istrinya,Laras mendekatkan mulutnya ke telinga Adrian. "itu beneran istrinya om Raka?" tanya Laras.
Adrian mengganguk. "padahal cantik banget,tapi kok om Raka masih suka ngejalang sih?" tanya Laras lagi.
"namanya juga pria." jawab Adrian asal.
"Iya juga ya,untung kita cuma nikah 6 bulan aja." ucap Laras lagi di telinga Adrian,membuat senyum Adrian luntur seketika.
Pekarangan rumah yang dihias sedemikian rupa untuk acara akad nikah Adrian dan Laras kini terlihat sudah sepi para kerabat sudah pulang hanya tinggal beberapa rekan bisnis Arya yang masih mengobrol dengan Arya.
kini Laras sedang berjalan menuju pagar rumah untuk mengantar Arief pulang."kamu harus jadi istri yang baik,nurut sama Adrian,gak boleh ngomong kasar sama suami kamu,paham?" tutur Arief memberi nasehat untuk anaknya.
Laras mengangguk andai saja ayahnya tau,dirinya cuma menikah selama 6 bulan entah bagaimana reaksi ayahnya.
Laras masih menggandeng tangan Arief seolah tidak mau ditinggalkan oleh sang ayah.
"Ayah udah mau pulang sekarang?" tanya Adrian yang baru datang dari dalam rumah.
"Iya,ayah gak bisa lama-lama nanti ibunya Laras curiga."
Laras mengeryitkan dahinya."ibu gak tau ayah kesini?berarti ibu gak tau kalo Laras nikah?" tanya Laras bingung
Arief menggeleng."nanti ayah ceritain tapi gak sekarang ya." tutur Arief lembut mengusap kepala anaknya.
"Adrian kamu masih ingat kan janji kamu sama ayah?" tanya Arief.
"ayah tenang aja,ayah bisa pegang janji Adrian."Adrian menatap lekat Arief memberi keyakinan kepada ayah mertuanya itu.
"Ayah percaya,kalo gitu ayah pulang dulu ya titip Laras ya nak." ujar Arief lalu menepuk bahu adrian beberapa kali.
Adrian mengangguk lalu tersenyum. "ayah tenang aja."
"Silakan pak Arief."ucap supir membukakan pintu untuk Arief.
"terima kasih."
Setelah mobil yang membawa Arief sudah jauh Laras menahan tangan Adrian yang hendak masuk kerumah."mas janji apa sama ayah?" tanya Laras menatap tajam kedua manik hitam milik Adrian.
"ada deh." Adrian mengejek Laras lalu berlari kedalam rumah.
"Mulai deh ngeselinnya."gumam Laras lalu masuk menyusul Adrian.
Hari sudah malam seisi rumah sudah beristirahat,karena hari ini sangat melelahkan begitupun Adrian dan Laras yang sudah berada diatas kasur.
"Mas pake bajunya jangan telanjang dada gitu ah." ujar Laras kesal melihat Adrian bertelanjang dada dengan tato yang menghiasi sebagian tubuh Adrian sungguh sangat membuat Laras gelisah.
"Kenapa sih cuma dada doang,kan bawahnya masih ketutup."sahut Adrian lalu memiringkan tubuhnya dan kini menatap Laras yang ada di sampingnya.
"Mas ngapain liatin saya kayak gitu,udah tidur sana!" Laras meletakkan guling di wajah Adrian, entah mengapa ditatap Adrian seperti ini membuat Laras menjadi salah tingkah.
"apasih cuma liatin doang juga." Adrian menarik guling lalu memeluknya.
"Ras kalo waktu itu saya ngajak kamu nikah beneran kamu mau gak?"
"HAH _ hmm ke-kenapa mas tanya begitu?" bukannya menjawab Laras malah bertanya balik.
"Jawab aja."pinta Adrian.
"Ya enggak lah,menikah kan atas dasar saling suka dan menginginkan satu sama lain,sementara kita kan enggak! cuma karena saya gak bisa balikin duitnya mas makanya saya jadi istri mas Adrian." jawab Laras tanpa melihat wajah Adrian yang terus menatapnya dari samping.
Padahal Adrian benar-benar ingin menikahi Laras,sejak pertama kali bertemu dengan wanita itu Adrian benar-benar tertarik dengan Laras.
Dan setelah beberapa hari bersamanya, Adrian semakin menginginkan wanita di sampingnya ini.
walaupun awalnya alasan Adrian ingin menikah karena warisan papanya tapi setelah bertemu Laras,pikiran Adrian berubah ia ingin membangun keluarga tapi hanya bersama Laras.
Adrian berharap selama enam bulan kedepan dirinya bisa membuat Laras jatuh hati padanya,dan menjadikan pernikahan ini adalah hal yang nyata.
"Ya udah tidur uda malam." titah Adrian lalu menyelimuti Laras."good night wife." ucapnya lagi.
"Hmm." Laras hanya berdehem lalu memejamkan mata.
TBC...

KAMU SEDANG MEMBACA
Gaun Milik LARAS
RomanceFollow sebelum membaca😎 #dewasa Awalnya laras harus mencarikan wanita untuk adrian,pria 35 tahun yang diancam oleh sang nenek tidak akan medapatkan warisan dari almarhum ayahnya jika tidak menikah. Adrian pun meminta laras untuk mencarikan wanita...