Happy reading 😘
Sudah 2 bulan setelah Arief sadar dari koma, kini kehidupan Laras semakin membaik ia tak pernah lagi menangis saat sendiri semuanya membaik seiring berjalannya waktu. Perutnya juga sudah kelihatan menonjol dan selama kehamilan ia tak pernah merasakan mual atau muntah dipagi hari hanya saja selalu ingin makan sesuatu yang tak pernah ia makan sebelumnya.
Beberapa kali ia juga datang menjenguk Randa tapi abangnya itu masih marah dengannya bahkan memarahinya saat datang ke penjara, tapi Laras tak terlalu memikirkannya karena itu memang pantas untuk Randa setelah apa yang diperbuat selama ini.
Pagi ini Laras telah bersiap untuk pergi kedokter kandungannya bersama Liana, karena Adrian ada meeting pagi ini jadi Adrian meminta Liana untuk menemani istrinya mengecek kandungan.
"Morning sickness gak selalu dialami sama ibu hamil, yang paling penting kamu harus perhatiin asupan gizi yang masuk agar kamu sehat dan bayinya juga sehat, Ras." ucap Kayla.
"Begitu ya mbak."
Kayla mengangguk. "Dan yang paling penting kamu gak boleh stress ya."
"Iya mbak."sahut Laras.
Setelah pulang dari rumah sakit Liana mengajak Laras untuk mampir kesebuah mall. "Tante mau beli baby stroller, kemarin tante liat bagus banget deh."ucap Liana yang sangat antusias menyambut keluarga baru.
"Enggak nanti aja tante, lahirannya juga masih 4 bulan lagi."
Liana menggeleng. "Tante beli buat dirumah, kalo nanti kamu sama Adrian mau pergi pacaran si adek bisa tante bawa kerumah. "ucapnya, membayangkan ada seorang bayi dirumah pasti sangat menyenangkan Liana sudah tidak sabar.
Laras tersenyum lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, padahal ia yang akan punya anak tapi dirumah Liana sudah lengkap dengan peralatan bayi, bahkan Liana sudah membeli tempat tidur bayi dan juga beberapa mainan yang menggantung diatasnya tak lupa juga membeli baju dan beberapa perlengkapan mandi bayi.
"Aku aja belum beli apapun, tapi yang lengkap uda dirumah tante."ucap Laras sambil terkekeh.
"Ya habisnya tante seneng banget, bentar lagi ada adek bayi."ucap Liana ikut terkekeh.
Laras sangat bersyukur Liana layaknya seorang nenek yang menunggu kelahiran Seorang cucu."Tante, makasih ya, udha banyak banget bantuin aku selama hamil buatin segala macem yang aku mau, maaf ya kalo Laras banyak ngerepotin."ujarnya.
"Kamu ngomong apa sih, Kamu sama Adrian itu anak tante jadi sudah seharusnya tante mengurus kamu saat seperti ini. Apalagi saat hamil tanpa didampingi ibu rasanya pasti sulit, jadi kamu gak boleh sungkan ya, apapun yang kamu mau bilang aja sama tante." ujar Liana tersenyum. Dirinya sudah berjanji pada Yana akan mengurus dan menyayangi Andrian selayaknya seorang anak sendiri.
Setelah berbelanja dan makan siang di Mall tadi, kini mereka sudah tiba dirumah."Eh, udah pulang. Kok lama banget sih? gimana cicit Oma? apa kata dokter?"tanya Hanna saat melihat Liana dan Laras memasuki dapur.
"Semuanya baik Oma, bayinya juga sehat."ucap Laras tersenyum.
"Ya udah kamu bersih-bersih gih, habis itu istirahat nanti Oma panggil buat makan malam."titah Hanna.
"Tapi Laras mau bantuin Oma, lagian Laras juga baik-baik aja gak capek kok."
"Enggak! istirahat saja sana."ucap Hanna lalu menuntun Laras untuk masuk kekamarnya.
Selesai Mandi Laras mendudukan dirinya disofa lalu melihat jam. "Papa masih 2 jam lagi pulangnya."ucap Laras mengajak bicara bayi dalam kandunganya.
Karena bosan ia pun mengambil ponselnya lalu menghubungi Nila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaun Milik LARAS
Roman d'amourFollow sebelum membaca😎 #dewasa Awalnya laras harus mencarikan wanita untuk adrian,pria 35 tahun yang diancam oleh sang nenek tidak akan medapatkan warisan dari almarhum ayahnya jika tidak menikah. Adrian pun meminta laras untuk mencarikan wanita...