029

4.5K 165 1
                                    

Happy reading 😘

Adrian hanya melajukan mobilnya tanpa tujuan, ia ingin marah saat melihat Laras bersama seorang pria ingin memukuli pria tersebut tapi tak mungkin.

Seharusnya Adrian langsung pulang dan bertanya tapi sepertinya ia ingin mendinginkan hatinya terlebih dahulu, sebelum pulang bertemu istrinya dan bertanya.

Merasa sudah cukup mendinginkan kepala dan hatinya Adrian kini memutuskan untuk pulang.

"Mas, kok baru pulang?" tanya Laras karena tak biasanya Adrian pulang telat tanpa kabar. bukannya menjawab Adrian hanya berdehem lalu segera naik dan membersihkan diri.

Laras menautkan alisnya tak biasanya Adrian bersikap seperti itu pada dirinya, sekalipun Adrian ditimpa banyak masalah suaminya itu akan tetap bersikap manis.

"Adrian kenapa?"tanya Hanna pada Laras.

"Gak tau Oma, mungkin lagi banyak masalah di kantor." tebak Laras. Ia pun segera membuatkan Adrian minum dan membawanya kekamar.

Laras meletakkan minumnya di meja lalu ia duduk disofa memainkan ponselnya menunggu Adrian, tak lama Adrian keluar dari kamar mandi dan Laras pun segera menghampiri Adrian untuk mengeringkan rambutnya."Sini Mas aku keringin rambutnya.

Walaupun ogah-ogahan Adrian tetap tak bisa menolak sentuhan istrinya, Laras mulai mengeringkan rambut Adrian."Mas kenapa? lagi banyak masalah ya?" tanya Laras selembut mungkin.

Adrian hanya menggeleng ingin bertanya tapi gengsi,egonya lebih tinggi ia ingin Laras lah yang mengatakannya sendiri tanpa harus ditanya.

Laras menghela napas lelah, terkadang sifat Adrian yang seperti ini yang Laras tak suka, Ia adalah tipe orang yang tak suka menyimpan masalah baginya apapun itu harus diselesaikan saat itu juga."Mas uda makan? mau aku ambilkan makan?" tanyanya lagi.

Dan Adrian masih tetap menggeleng lalu beranjak dari duduknya dan merebahkan diri dikasur, tentu saja membuat Laras berdecak.'ni laki gue kenapa sih? ngeselin banget.' batin Laras.

Laras segera berdiri meletakkan handuk yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut Adrian tadi lalu keluar kamar dengan menutup pintu sedikit agak kuat, membuat Adrian tersentak."apa gue salah ya? apa seharusnya gue tanya aja." gumamnya.

Sudah jam 11 malam tapi Laras masih belum kembali kamar lagi, ia lebih memilih merebahkan diri disofa ruang tv di lantai dua karena jika dibawah Hanna akan bertanya dan dia tak mau membuat Hanna khawatir.

Adrian terbangun jam 2 malam dan tidak menemukan Laras disampingnya ia pun langsung beranjak dari kasurnya, mengecek kamar mandi tapi tak menemukan istrinya,Adrian merasa bersalah.

Adrian mengitari rumahnya tapi tak menemukan istrinya,seketika ia menjadi  takut."dia kemana?" tanyanya sendiri. ia bingung,sudah jam 2 malam ia tak tau harus mencari kemana! ingin bertanya dengan Hanna tapi takut.

ceklek

Suara pintu kamar mandi lantai bawah terbuka dan menampilkan Laras disana."Sayang." panggil Adrian lalu menghampiri  Laras.

"Awas!" Laras menghempas tangan Adrian yang memegangi tangannya.

Laras berlalu berjalan menaiki tangga menuju sofa dan merebahkan dirinya lagi disana lalu memejamkan mata, Adrian yang melihat itu tentu saja merasa bersalah hanya karena egonya yang enggan bertanya, membuat orang yang paling ia cintai harus ditidur disofa seperti ini.

Dengan segera Adrian mengangkat tubuh Laras dari sofa dan membawanya kekamar. "Turunin!" pekik Laras,ia masih kesal dengan Adrian yang tak ada angin dan badai mendiamkannya tanpa alasan.

Gaun Milik LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang