002

8K 282 0
                                    

Happy reading😘

Gaun merah milik Laras sepertinya menjadi pusat perhatian penghuni hotel yang ia datangi atas permintaan Raka, salah satu pelanggan VIP yang selalu memesan wanita untuk mememani relasi bisnisnya dari luar negeri.

"Silakan Bu."ucap salah satu petugas hotel yang membawanya bertemu dengan Raka.

"Sorry om,tadi ada sedikit kendala."ujar Laras lalu tersenyum.

"It's okey Diva,lama tidak bertemu kamu semakin cantik." Puji Raka yang hanya akan menghubungi Laras saat ia memesan wanita.

Laras tertawa pelan sambil menutup mulutnya dengan anggun lalu menyelipkan rambutnya kebelakang telinga.

"O iya, ini Adrian teman yang saya ceritakan kemarin."

Adrian hanya diam memandangi Laras tak berkedip,dirinya tak menyangka jika mucikari yang akan dikenalkan Raka jauh dari bayangannya.

Gaun merah dengan rambut panjang terurai dan kulit yang tak terlalu putih sangat sempurna dimata Adrian, mucikari dengan panggilan mami tak tergambar saat melihat wanita yang ada didepannya saat ini.

Hampir semua mucikari yang Adrian temui untuk memesan jalang biasanya seumuran seperti tantenya yang berumur hampir 50 tahunan,baru kali ini ia menemuinya yang seperti Laras terlihat elegant dan classy.

"Yan_ Ian... ADRIAN!" Panggil raka sedikit teriak karena Adrian tak juga menyambut uluran tangan laras.

Aahh sorry sorry, Adrian." ucapnya menerima uluran tangan Laras.

"Diva." balas Laras.

"Oke Diva,jadi begini! Adrian ingin wanita untuk di jadikan istri."

"HAH!"Kaget Laras. "Kalo pak Adrian nyari istri mendingan ke biro jodoh bukan nyari saya." lanjutnya.

"Saya hanya butuh wanita untuk menjadi istri saya selama 6 bulan setelah itu saya akan ceraikan,saya akan berikan berapa pun yang kamu asalkan kamu bisa cari wanita yang mau menikah kontrak dengan saya." Ujar adrian memberi penjelasan.

Laras menyeringai mendengar kata 'berapa pun yang kamu mau', ini tidak bisa dia lewatkan begitu saja.

"Sepertinya untuk seseorang seperti anda tidak sulit mencari pendamping hidup, kenapa harus menyewa wanita untuk menikah kontrak?" tanya Laras penasaran karena Adrian memiliki wajah yang tampan dan tegas, memiliki tato menambah kesan Sexy dimata Laras, walaupun Adrian bukan tipenya tapi menurutnya tidak sulit bagi pria seperti Adrian mendapatkan wanita terlebih lagi ia kaya.

"Itu urusan saya! yang hanya perlu kamu lakukan mencarikan saya wanita, that's it!" ketus Adrian.

Laras mengangguk,mengapa juga ia harus bertanya demikian toh baginya hanya uang yang paling penting.'duh bego banget sih gue.' batin Laras.

"Ok,pak Adrian bisa datang besok ke bar dan saya akan berikan beberapa pilihan,saya yakin pak Adrian pasti suka." tutur Laras menggoda.

Laras memberikan kartu namanya lalu pergi meninggalkan Raka dan Adrian, setelah sampai Bar dia akan menyeleksi wanita yang akan diberikan pada Adrian.

"Lo kenapa Yan?bengong lihat si Diva?" tanya Raka setelah Laras pergi.

"Itu benaran mucikari?lo uda lama kenal dia?" tanya Adrian balik.

"Uda hampir setahun gue kenal dia, awalnya gue pikir dia yang melayani gue ternyata bukan, padahal kalo dia mau gue bisa kasih dia berapa pun yang dia minta." ujar Raka yang sempat tertarik saat awal bertemu dengan Laras.

Adrian hanya mengangguk dirinya juga berpikir sama dengan raka, akan memberikan wanita itu berapapun jika mau menerima tawarannya.

Sampai dirumah Adrian terus memikirkan Laras, Dirinya bahkan tak sabar menunggu besok untuk bertemu dengan wanita itu.

Drrrttt...

Dering ponsel diatas nakas memecah lamunannya. "ck.ngapain lagi sih." Adrian kesal melihat satu nama tertera diponselnya sedang memanggil.

"Mau apa lagi!?" Ketus Adrian.

"Adrian dengerin aku dulu,kamu gak bisa ninggalin aku kayak gini setelah apa yang kita lakukan." Mohon wanita diseberang sana.

"Emang kita ngelakuin apa? jalang kayak lo gak usah sok merasa tersakiti!?"

"Aku dijebak sama Rendra,aku juga gak tau kenapa bisa tidur sama dia, pleasee Yan aku lagi hamil anak kamu.!"

"Hahaha,hamil lo bilang?lo yakin itu anak gue??" Adrian mengempal tangannya kuat dirinya tak menyangka Resta sampai hamil.

"Minta sama selingkuhan lo buat tanggung jawab,bitch!" Adrian mematikan sambungan dengan Resta, ingin rasanya ia mencabik-cabik wajah wanita itu.

Adrian menjalin kasih dengan Resta hampir 5 tahun, saat dirinya memperkenalkan resta pada omanya wanita itu mendapatkan penolakan dari omanya.

Resta bekerja sebagai model majalah dewasa, pakaian terbuka menjadi konsumsi umum bagi Resta hal biasa tapi tidak dengan keluarga Adrian, walaupun penampilan Adrian jauh dari kata pria baik-baik dengan tato di tubuhnya bahkan keluar masuk bar tapi Adrian sangat patuh kepada keluarganya terutama Omanya.

Sementara didalam Bar, Laras masih sibuk memilih beberapa wanita yang akan ia tawarkan kepada Adrian, Laras juga menjelaskan bayaran yang akan mereka terima.

"Dan inget ya kalian harus bisa berakting sebagus mungkin layaknya seorang calon istri soleha,paham!" Laras menatap 10 wanita yang ada didepannya.

"Sekarang kalian boleh pulang,tak ada yang harus kalian layani malam ini dan istirahat yang cukup agar muka kalian fresh besok." titah Laras kepada para wanita di depannya.

Hari ini Laras sangat beruntung bertemu dengan Adrian, dengan tawaran yang Adrian janjikan ia bisa segera melunasi hutang milik keluarganya dan mungkin setelah lunas, Laras akan membuka toko kue seperti cita-citanya dulu saat ekonomi keluarganya baik-baik saja.

Drrrtt

Satu panggilan membuyarkan khayalan Laras, dirinya berdecak saat melihat satu nama yang tertera di ponsel sedang memanggilnya.

"Kenapa lagi." jawab Laras menerima sambungan dari randa abangnya.

"Ras tolong gue,pak malik mau ambil rumah kita kalo gue gak bayar hutang nya." Mohon Randa.

"Urus urusan lo sendiri." Jawab Laras lalu mematikan sambungan dengan abangnya.

Laras menghela napasnya,abangnya selalu saja membuat masalah entah apa yang terjadi dirumahnya besok,seolah seluruh masalah yang ada di dunia ini harus dirinya yang menyelesaikan.

Di tempat lain sepasang manusia baru saja menyelesaikan kegiatan bercinta mereka,kini mereka tengah mengatur napas satu sama lain.

"Om Farhat kenapa manggil aku Diva terus pas kita bercinta" ucap manja Vina. "Om suka sama Diva ya?" Tanyanya.

Farhat mengangguk. "Apa kamu tau tentang Diva?"

"Aku gak tau om, Diva itu terlalu menutup rapat pribadinya bahkan gak ada yang tau dimana dia tinggal,apa om mau aku bantu?" tawar Vina.

Farhat mengangguk dengan cepat. "saya akan kasih kamu berapa pun asal kamu bisa buat dia tidur sama saya."

Vina menyeringai lalu menyetujui tawaran Farhat, apapun akan Vina lakukan agar bisa mendapatkan uang termasuk menjebak MUCIKARInya.

Farhat melemparkan uang ketempat tidur. "saya tunggu kabar dari kamu."

"Ok Om."

Vina masih dendam atas perlakuan Laras kepadanya,tentang dirinya yang menjalin kasih dengan lelaki yang lebih muda dan Laras telalu jauh ikut campur untuk urusannya yang satu ini.

Tbc....

Gaun Milik LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang