Happy reading😘
"Diva,tunggu dulu!" Ucap Karin membuat langkah Laras terhenti.
Laras menoleh kearah Karin dan Adrian, dengan cepat Adrian menghempas tangan Karin dan menghampiri istrinya.
"Gue minta maaf Div, gue di booking buat jebak om ini." Tunjuk Karin pada Adrian. "Gue beneran gak tau kalo dia suami Lo, semenjak Lo gak ada di Bar gue jarang ada kerjaan Div jadi gue bakalan ambil kerja apapun demi dapet uang." Ujar Karin pada Laras, biar bagaimanapun Laras banyak membantunya jadi ia tak ingin menghancurkan rumah tangga Laras.
"SIAPA YANG BAYAR LO?!" Tanya Adrian emosi.
"Hmm i-tu ee." Karin takut jika mengatakan yang sebenarnya maka ia juga tak akan mendapatkan uang.
"Gue bakal kasih uang dan kerjaan buat Lo, kalo Lo jujur siapa yang bayar Lo." Ucap Adrian lalu menatap tajam Karin.
"Jawab Rin?" Titah Laras.
Karin diam sejenak lalu_ "Resta, Resta yang bayar gue." Jawab Karin.
"Ck.sial!" Adrian berdecak mengambil ponselnya lalu mengirim uang kepada Karin dan memberikan kartu nama."Lo boleh pergi sekarang dan besok datang ke alamat yang ada di kartu nama itu."titah Adrian
Setelah Karin pergi dengan segera Adrian memeluk istrinya." Sayang jangan marah,Mas beneran gak tau kalo Resta se-nekad ini."
Laras membalas pelukan Adrian."Iya, aku gak marah" Ucap Laras lalu menangkup pipi Adrian dengan kedua tangannya. "aku siapin makan malam dulu, Mas mandi gih." ucap Laras membuat Adrian mengangguk patuh.
Setelah Laras pergi kedapur, Adrian pun menuju kamar mandi ia perlu menyegarkan tubuhnya, hari ini benar-benar hari yang berat untung saja hubungannya dengan Laras baik-baik saja.
Setelah selesai mandi Adrian mengahampiri Laras yang sedang menyiapkan makan malam di atas meja makan. Ia pun segera memeluk tubuh istrinya dari belakang."sayang, masak apa?" tanya Adrian lalu mengecup leher jenjang Laras.
"Cuma ada pasta di kulkas sama dada ayam."ucap Laras sambil membelai pipi suaminya.
"Mas, gak suka dada ayam!" Ucap Adrian.
"Lah, terus? mau pesan online aja?" Tanya Laras bingung karena Adrian tak pernah pilih makanan.
Adrian menggeleng. "Mas mau dada yang ini."ucapnya lalu meremas dada Laras.
"Sakit iihk." Keluh Laras karena Adrian tiba-tiba meremas dadanya.Adrian melepaskan pelukannya sambil terkekeh lalu duduk di kursi.
"Mas."
"Iya, sayang." Sahut Adrian lalu mengecup pipi Laras.
"Kenapa Resta bisa kirim pesan pake handphone nya Mas?" Tanya Laras. "Berarti tadi Mas ketemu dia dong?"lanjutnya.
"Sebelum Mas pulang kantor, Resta hubungi Mas katanya dia ada di Apart mau ambil sesuatu yang ketinggalan, karena Mas juga pengen ngomong sesuatu sama dia jadi mas datang ke Apart tapi pas Mas lagi ngobrol sama dia tiba-tiba ada si jalang itu pura-pura pingsan, ya udah mas tolongin, mas bawa masuk dan mungkin saat itu Resta ambil kesempatan buat chat kamu suruh datang ke Apart." ujar Adrian lalu menggenggam tangan Laras.
"Mas, minta maaf ya. Gak bilang dulu sebelumnya."
Laras tersenyum lalu menggeleng." Gak perlu minta maaf,Mas gak salah kok."ucap Laras lalu mengecup bibir Adrian.
"Makasih sayang, Mas uda cukup punya kamu gak butuh yang lain."
"Tapi aku muak Mas, liat tindakan Resta yang udah keterlaluan." Cicit Laras pelan berharap Adrian melakukan sesuatu terhadap Resta.
Adrian mengangkat tubuh Laras agar duduk di pangkuannya."kamu tenang aja,besok Mas akan urus dia." Sepertinya Adrian butuh bantuan Raka untuk mengurus masalah Resta.
Ucapan Adrian membuat Laras lega, ia pun langsung sumringah lalu memeluk leher Adrian dan mencium wajahnya bertubi-tubi."Makasih Mas." Ucapnya membuat Adrian terkekeh lalu memeluk pinggang istrinya.
Besoknya Adrian mendatangi Apartement milik Resta untuk menyelesaikan urusannya dengan wanita itu, Ia tak mau dia dan istrinya terjadi salah paham lagi.
"Gue uda bilang sama Lo, gue gak akan pernah tanggung jawab sama apa yang gak gue perbuat dan satu lagi jangan ganggu rumah tangga gue sama Laras!" Ucap Adrian menatap tajam Resta.
"Seharusnya aku yang jadi istri kamu bukan perempuan itu, apa yang aku lakuin sama Rendra murni kecelakaan!kita udah bersama selama 5 tahun seharusnya kamu percaya sama aku, bukan malah nikah sama Jalang itu!"ucap Resta tak terima.
"CUKUP RESTA!" bentak Adrian.
Adrian sudah jengah menghadapi Resta ia segera mengambil ponselnya menghubungi seseorang, Meminta orang di seberang sana untuk segera datang dan tak menunggu lama orang tersebut pun datang.
"RESTA!"
"PA-PAPA!" pekik Resta. Dirinya terkejut mendapati papanya ada didepan mata,orang yang paling ia hindari tapi Adrian malah menghadirkannya.
"Cukup main-main Resta, ayo kita pulang sekarang."titah Bima,Ayah Resta.
Resta adalah anak dari rekan Bisnis Raka, Bima. Dulu Resta adalah wanita yang baik dan sangat penurut tapi semenjak menjajaki karir sebagai model 2 tahun yang lalu, Resta menjadi susah diatur dan menjalani hidup semaunya. Bima mempercayakan hidup Resta pada Adrian tapi setelah tau Resta hamil dan itu bukan anak Adrian membuat Bima marah ditambah lagi saat tau Resta menganggu rumah tangga Adrian, Bima memutuskan untuk menjemput anaknya pulang kembali kerumah setelah Raka menceritakan semuanya.
Dengan penuh drama dan paksaan akhirnya Bima berhasil membawa Resta masuk kedalam mobil. "Maaf Adrian, saya benar-benar minta maaf, pak Raka uda jelasin semuanya." ucap Bima merasa bersalah karena sikap dan perbuatan Resta.
Adrian pun mengangguk."Mungkin dari sekarang Om Bima harus memperhatikan Resta lebih lagi." ucap Adrian.
"Iya setelah ini saya akan benar-benar mengawasi Resta lebih lagi,sebenarnya saya sedikit kecewa kamu gak jadi menantu saya tapi saya ikut bahagia kamu sudah menikah, kalo gitu saya permisi dulu."ucap Bima pamit.
Setelah selesai mengurus masalah Resta kini Adrian melajukan mobilnya menuju rumah, Hari ini terasa melelahkan mengurus masalah kantor dan juga Resta.
Sepertinya pelukan dari Laras adalah hal yang ampuh untuk mengembalikan tenaga Adrian saat ini.
Adrian menghentikan mobilnya saat lampu merah sambil melihat di sekitar, ia ingin membelikan sesuatu untuk Laras,tapi apa? Adrian bingung.
Mengingat Laras suka dengan kopi,Adrian pun memutuskan mampir ke coffee shop terlebih dahulu.
Saat Adrian memarkirkan mobilnya ia enggan turun saat melihat pemandangan didepan matanya, Laras sedang tertawa bersama dengan seorang pria.
Adrian mengepal kuat stir mobilnya,matanya menatap tajam dan rahangnya mengeras seketika. "Sialan!"
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaun Milik LARAS
RomanceFollow sebelum membaca😎 #dewasa Awalnya laras harus mencarikan wanita untuk adrian,pria 35 tahun yang diancam oleh sang nenek tidak akan medapatkan warisan dari almarhum ayahnya jika tidak menikah. Adrian pun meminta laras untuk mencarikan wanita...