Happy reading😘
Sudah dua minggu lebih kepergian Rahma tapi Arief belum sadar juga, setiap malam Santi menunggu di rumah sakit dan siangnya Laras yang bergantian menjaga. Adrian juga menyewa suster untuk ikut menjaga ayah mertuanya disaat Laras dan Santi kelelahan.
Laras baru selesai menyiapkan makan siang untuk ia bawa kerumah sakit, karena sedari pagi Santi lah yang menjaga Arief jadi ia akan membawa bekal untuk kakaknya itu.
Setelah pamit dengan Hanna dan beganti baju kini ia berjalan menuju mobil tapi_
"Loh, kok Mas uda pulang?" tanya Laras saat melihat suaminya di depan pintu padahal masih jam 11 siang.
"Katanya kamu mau kerumah sakit? jadi Mas pulang cepat, lagian semua kerjaan sudah beres sisanya uda Mas kasih, Om Arya." ucap Adrian lalu menggandeng Laras untuk masuk kedalam mobil.
Didalam mobil sepasang suami istri ini hanya di mengisi dengan obrolan ringan dan sesekali tertawa mendengar candaan satu sama lain, Adrian juga menceritakan kedekatan Anna dengan sekretarisnya Raja.
"Om Arya, emangnya setuju Mas, kalo Raja punya hubungan sama Anna?"tanya Laras penasaran pasalnya Raja adalah sekretaris Adrian dan Anna adalah anak dari pemilik perusahaan.
Adrian mengangguk. "Keluarga Mas gak masalah, terlebih lagi Om Arya udah kenal Raja lebih dari 5 tahun, lagian Anna yang ngebet bukan Raja."ujarnya.
"Masa sih, Mas?" tanya Laras tak percaya.
"Iya, sayang. Lagian Raja itu anak yang baik wajar kalo dikejar wanita, walaupun kadang suka negeselin."
"Kayak Mas enggak aja!" Laras mencibir ucapan Adrian. padahal suaminya itu juga ngeselin.
Adrian hanya tertawa mendengar ucapan terakhir dari istrinya, ia pun menyadari terkadang sikapnya membuat orang di sekitarnya kesal.
Akhirnya mereka sampai, Adrian menggandeng tangan istrinya menuju ruangan Arief, semenjak Rahma pergi, Adrian selalu meluangkan waktu untuk istrinya, sebisa mungkin ia akan selalu menemani kemanapun bahkan bila perlu 24 jam selalu bersama ,karena sampai hari ini Laras masih suka menangis saat sendiri.
Cekleek
"Kak, makan dulu."ajak Laras saat melihat Santi sedang membereskan beberapa barang.
Santi pun menurut mengambil makanan yang sudah disiapkan oleh Laras di atas meja. "Nanti malam kakak istirahat dirumah aja, biar suster Linda yang jaga."ucap Laras lalu melihat suaminya duduk dikursi yang berada disamping ranjang ayahnya.
Entah apa yang Adrian katakan pada ayahnya tapi setiap datang kerumah sakit, Adrian selalu mengajak bicara ayahnya menceritakan apa saja yang terjadi hari ini walaupun lawan bicaranya hanya diam.
Sore hari saat suster Linda sudah datang, Adrian dan Laras pamit pulang terlebih dulu sedangkan Santi masih berada dirumah sakit mengurus beberapa kebutuhan Arief.
"Sayang, mau mampir dulu gak?"tanya Adrian saat diperjalanan pulang.
"Hmmm, aku pengen sesuatu yang pedes banget tapi apa ya, Mas?"
"Hah_ hem mau Rujak?"tanya Adrian.
Laras menggeleng. "Bukan buah!"ucapnya.
"Mie ayam?" tanya Adrian lagi.
"Gak mau mie!"ucap Laras lalu memanyunkan bibirnya.
Adrian jadi pusing, tak biasanya Laras meminta sesuatu yang sulit ditebak. "Lah, terus apa?!"
Mendengar sahutan Adrian sedikit ketus membuat mood Laras untuk memakan sesuatu hilang begitu saja, suaminya ini tak bisa diandalkan, pikirnya.
"Aku turun sini aja, Mas pulang aja duluan!"ucapan Laras tentu saja membuat Adrian kaget."bini gue kenapa sih."batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaun Milik LARAS
RomanceFollow sebelum membaca😎 #dewasa Awalnya laras harus mencarikan wanita untuk adrian,pria 35 tahun yang diancam oleh sang nenek tidak akan medapatkan warisan dari almarhum ayahnya jika tidak menikah. Adrian pun meminta laras untuk mencarikan wanita...