Happy reading 😘
Adrian sedang makan siang bersama dengan Raka dan juga adik sepupu Raka, Rania. Mereka sedang membicarakan kontrak kerjasama tapi kegiatan itu terhenti saat Adrian mendapat telepon dari istrinya, berkata bahwa ayahnya telah sadar setelah hampir 2 bulan koma.
Mendapat kabar ayah mertuanya sudah bangun dari koma tentu saja membuat Adrian bahagia, ia pun segera beranjak dari duduknya. "Untuk selanjutnya kita bicarain di kantor gue aja ya."ucapnya sambil meminta Raja untuk menyiapkan mobil.
"Lo, mau kemana?"tanya Raka.
"Mau kerumah sakit, Ayah Laras udah sadar."ucap Adrian lalu pamit meninggalkan Raka dan Rania.
"Ayah Laras! siapa?"tanya Rania penasaran.
"Mertuanya Adrian, yuk siap-siap kita balik ke kantor."ajak Raka.
"Loh, Adrian udah nikah?"tanya Rania sedikit terkejut.
Raka mengangguk. "Udah, emang gue gak ada bilang sama Lo?"
Rania menggeleng cepat.'ck.padahal gue sengaja ambil kontrak kerjasama ini,' batinnya, Rania yang sedikit kecewa mendengar Adrian telah menikah.
Dirumah sakit Laras terus duduk disamping ayahnya, walaupun ayahnya telah bangun dari koma tapi Laras tak banyak mengajak Arief bicara karena kondisinya yang masih lemah.
Arief terus memandangi Laras yang terus menggenggam tangannya yang terpasang selang infus, seperti ada sesuatu yang putrinya tutupi tapi entah apa.
"Ayah, mimpi ketemu ibu."ucap Arief tiba-tiba membuat Laras menatap ayahnya seketika.
"Ibu bilang maaf, gak bisa jadi ibu yang baik untuk kamu dan ibu juga minta maaf karena gak pamit sebelum pergi."ujar Arief.
Ucapan Arief membuat tangis Laras pecah seketika, sedari tadi ia menahan untuk tidak menangis dan tidak bicara perihal apa yang terjadi pada ibunya kepada Arief, tapi sepertinya ayahnya telah mendapat firasat lebih dulu.
Laras meminta maaf pada Arief dan terus menggenggam tangannya lalu menjelaskan apa yang terjadi malam itu. Mulai dari Randa yang mengambil ponsel ayahnya dan menyebabkan semua ini terjadi hingga ibunya meninggal karena serangan jantung mendadak.
Mendengar penjelasan putrinya Arief diam sejenak, dirinya tentu saja sangat terkejut akan kepergian istrinya saat ia koma, dan putranya harus ditahan karena telah menyebabkan semua ini terjadi.
"Yah, Laras minta maaf."ucap Laras yang masih menangis dan terus menunduk.
Arief hanya mengelus rambut putrinya tanpa berkata apa-apa, Laras terus meminta maaf dan berkata semua yang terjadi adalah kesalahannya.
"Sudah jangan terus meminta maaf ini semua bukan kesalah kamu, nak. Apa yang terjadi bukanlah kehendak kita, kita manusia biasa punya batas kemampuan dan jangan menyalahkan dirimu sendiri."ujar Arief mencoba menenangkan putrinya yang terus merasa bersalah.
Laras menghapus airmatanya saat mendengar pintu terbuka. Santi baru saja kembali dari ruangan dokter karena setelah Arief sadar tadi, dokter meminta pihak keluarga untuk menemui dokter diruangannya.
"Apa kata dokter, kak?"tanya Laras.
"kata dokter, Ayah masih perlu beberapa hari disini sampai benar-benar pulih dan gak boleh mikir yang berat-berat."jawab Santi.
Arief mengangguk paham ia sangat bersyukur masih miliki Laras dan Santi, ditambah lagi hubungan keduanya sudah membaik selayaknya kakak dan adik.
Tak lama berselang Adrian datang dan langsung menghampiri Ayah mertuanya."Ayah, apa ayah baik-baik aja?"tanya Adrian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gaun Milik LARAS
RomantizmFollow sebelum membaca😎 #dewasa Awalnya laras harus mencarikan wanita untuk adrian,pria 35 tahun yang diancam oleh sang nenek tidak akan medapatkan warisan dari almarhum ayahnya jika tidak menikah. Adrian pun meminta laras untuk mencarikan wanita...