048

3.8K 127 4
                                    

Happy reading😘

Hueek hueek

Adrian membuka mata lalu mengambil ponselnya,masih jam 3 pagi tapi suara Laras yang sedang muntah sudah terdengar dari kamar mandi,ia segera berlari melihat istrinya yang sedang mengeluarkan isi perutnya di wastafel,Adrian yang melihat itupun langsung memegangi rambutnya lalu mengusap-usap punggung Laras.

Kehamilan Laras sudah menginjak enam bulan tapi terkadang ia masih merasakan muntah dan mual tiap pagi,walau tak separah saat usia kandungannya tiga bulan sampai harus masuk rumah sakit dua kali,tapi bagi Adrian tetap saja mengkhawatirkan ia bahkan selalu membawa pekerjaannya kerumah untuk bisa memantau istrinya,sepertinya Adrian mengurungkan niatnya untuk memiliki tiga anak,dua sudah cukup!

Setelah merasa lebih baik Adrian membersihkan mulut dan membasuh wajah istrinya lalu menggendongnya dan merebahkan ditempat tidur."masih mual sayang?"tanyanya.

Laras menggeleng lemah,hampir setengah jam ia berada dikamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya."Maaf mas,jadi terganggu tidurnya."

"Enggak sayang,jangan minta maaf gitu!inikan anak Mas juga."

Adrian terus mengusap perut istrinya yang membuncit."sayangnya papa."ucapnya lalu mencium perut Laras,merasa nyaman karena usapan Adrian pada perutnya membuat Laras mengantuk, tak lama ia tidur begitupun Adrian.

Pagi harinya Adrian sudah menyiapkan sarapan untuk istrinya,susu hamil dan roti bakar gandum tak lupa buah stroberi,kehamilan Laras kali ini sungguh berbanding terbalik saat kehamilan anak yang pertama,Laras tak suka nasi dan selalu makan stroberi dipagi hari."Mas kok susunya beda?"Tanya Laras bingung.

"iya sayang tadi pagi mas telepon Kay,minta rekomendasi susu rasa yang lain,nah dia kasih merek itu ya udah Mas suruh pak Wira langsung beli di supermarket depan,gimana enak gak?"

Laras mengangguk lalu membuka mulutnya saat menerima suapan buah dari Adrian.

"MAMA."Maura berteriak lalu berlari menghampiri Laras naik ketempat tidur."sayangnya papa,pagi-pagi udah teriak aja."ucap Adrian lalu mengusap pipi Maura.

"Papa,Mo mau susu."pinta Maura manja.Adrian mengangguk dan tersenyum lalu segera pergi kedapur untuk membuatkan princessnya susu.

Adrian mengangguk dan tersenyum lalu segera pergi kedapur untuk membuatkan princessnya susu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maura meletakkan kepala nya diperut Laras."adek ayok keluar,main bunga api."ucap Maura yang membuat Laras tertawa,Maura makin hari makin menggemaskan.

"belum bisa sayang,adeknya belum mau keluar."sahut Laras sambil mencepol rambut Maura menjadi dua lalu memakaikan pita.

Tak lama Maura tersenyum sumringah saat melihat papanya membawa susu dan roti cokelat kesukaannya."maaci papa."ucapnya saat menerima susu dan langsung meminumnya.

"pelan-pelan sayang."

Setelah sarapan Adrian memandikan Maura terlebih dahulu,memakaikan baju lalu menghidupkan  televisi dan menampilkan film Kartun disana,kini waktunya memandikan istrinya karena anaknya sudah tenang dengan camilan dan juga film kartun.

Gaun Milik LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang