040

6.4K 203 0
                                        

Happy reading 😘

Adrian melangkahkan kakinya menuju kamar, saat membuka pintu terlihat Laras terlelap disofa panjang yang berada didalam kamar mereka, ia pun mengecup singkat bibir Laras lalu mengusap perutnya. "Sayangnya papa, hari ini gak ngerepotin mama kan?" ucap Adrian di depan perut Laras yang membuncit sambil tersenyum, setelah itu Adrian segera membersihkan diri terlebih dahulu sebelum memeluk istrinya.

Kini Adrian telah berada diatas kasur bersama Laras, setelah mandi tadi Adrian langsung memindahkan istrinya ketempat tidur agar bisa lebih nyaman, Adrian juga terus mengecup wajah Laras tapi wanita itu tak kunjung bangun dari tidurnya. "Lelah banget kayaknya."ucapnya lalu ikut memejamkan mata tapi tak lama suara ketukan pintu membuat Adrian tak jadi memejamkan matanya.

Hanna menyuruh mereka untuk segera turun agar bisa makan malam bersama."Sayang, sayang bangun yuk, kita makan dulu nanti lanjut lagi tidurnya."

"Sayang." panggil Adrian lagi lalu mencium bibir Laras yang sedikit terbuka setelah itu melumatnya lembut membuat Laras bergerak lalu membuka matanya.

"Mmpph, Mas!"Panggil Laras agak sulit karena Adrian terus melumat bibirnya.

Buugghh...

"Hi hi hi, maaf sayang, habisnya Mas bangunin dari tadi kamu gak bangun juga."Adrian terkekeh melihat wajah Laras yang sedikit kesal karena tidurnya terganggu.

"Alasan!"ucap Laras lalu bangkit dari tempat tidur.

Laras menuju kamar mandi terlebih dahulu lalu bersiap turun untuk makan malam bersama, di bawah semua orang telah berkumpul termasuk Arya dan juga kedua putrinya.

"Bumil, makin kiyowo aja selama hamil."ucap Luna.

Laras tersenyum mendengar ucapan Luna. "Apa mbak kelihatan makin gendut ya?"tanya Laras pada Luna lalu melihat tubuhnya sendiri.

Luna menggeleng. "Enggak kok, Mbak makin imut-imut."ucapnya sambil terkekeh.

"Udah tau belum jenis kelaminnya?" tanya Arya disela-sela makan malam.

"Belom Om, Laras minta mbak Kay buat gak kasih tau jenis kelaminnya, biar surprise."ucap Laras.

Arya tersenyum. "Iya deh, yang paling penting kalian sehat, apapun jenis kelaminnya yang penting gak mirip sama Adrian."

"Ya mirip aku lah, kan aku papanya!"ucap Adrian tak terima.

"Ya kalo mukanya sih masih oke, tapi kelakuan?iihk, jangan sampai deh, kasian nanti mamanya."ucap Arya lagi.

Semua orang tertawa pelan mendengar ucapan terakhir Arya termasuk Laras. "Sayang, kok kamu ikut ketawa sih?!"ucap Adrian merajuk lalu menghentikan makannya.

"Pah, udah deh! Adrian jangan digituin mulu, gak Om gak ponakan sama aja jahilnya. heran!"ucap Liana.

Laras mengelus punggung suaminya. "Aku gak ketawa kok, ayo makan lagi atau mau disuapin?"bujuk Laras sambil menahan tawanya.

"Humm."Adrian hanya berdehem lalu mengangguk.

"Cup cup cup, bayi besar jangan ngambek ya?"ucap Luna menjahili Adrian.

"Luna."panggil Liana lalu menatap tajam putrinya agak tidak menggoda Adrian.

"Iya mah, iya."ucap Luna lalu melanjutkan makan.

Setelah makan malam selesai kini Adrian dan Laras tengah berbaring bersiap untuk tidur.

"Mas."

"Iya sayang, kenapa? pengen makan sesuatu?" tanya Adrian lalu berhenti mengelus perut istrinya.

Gaun Milik LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang