017

5.7K 212 0
                                    

Happy reading😘 

Sebulan sudah sejak Adrian dan Laras menikah, sampai hari ini semua berjalan baik-baik saja. Adrian semakin menunjukkan sikapnya kepada Laras bahwa ia menginginkan wanita itu.

Kegiatan Laras hanya membuatkan sarapan Adrian dipagi hari, menemani oma Adrian berkebun bunga, memasak dan juga berbelanja di mall.

Hanna juga sangat menyanyangi Laras layaknya seperti cucu sendiri, mengajari banyak hal juga menceritakan masa kecil Adrian seperti sekarang ini.

"Terus oma sejak kapan orangtua mas Ian meninggal?" Tanya Laras.

"Sejak Adrian usia 11 tahun, waktu itu Adrian sedang berada di sekolah saat orang tuanya kecelakaan."Hanna diam sejenak mengingat saat paling menyakitkan bagi cucunya.

"Orang tua Adrian menikah masih sangat muda mereka juga menikah bukan karena dasar cinta tapi karena bisnis opa."lanjutnya.

"Jika bukan atas dasar cinta lantas karena apa mereka bertahan oma?" tanya Laras penasaran.

"Waktu Arman dan Yana menikah mereka masih sangat muda bahkan Arman baru 20 tahun dan yana 18 tahun tapi opa bersikeras agar Arman menikah dengan yana, walau opa tau Arman gak suka sama sekali sama Yana tapi opa maksa mereka, seiring berjalannya waktu mereka saling memperhatikan satu sama lain tapi gengsi bilang cinta, sampai Adrian umur 5 tahun oma nyaranin Yana untuk minta cerai sama Arman tapi Arman nolak setelah itu papa mertuamu itu nyatain cinta sama mama mertuamu..walaupun terlambat tapi oma bahagia setidaknya Adrian pernah merasakan kedua orang tuanya saling mencintai."

"Apa mas Ian tau hal ini oma?" tanya Laras lagi.

Hanna mengangguk. "Maka dari itu opa gak pernah maksa Ian lagi,.opa membebaskan Adrian apapun pilihannya." Kemudian Hanna menatap Laras. "KAmu sayang kan sama Adrian?" tanya hanna.

"Iya oma, Laras sayang sama mas Ian." jawab Laras, ia memang mulai menyayangi Adrian sudah lebih dari sebulan pria itu bersikap layaknya seorang kekasih membuat Laras terkadang lupa status mereka.

"Terima kasih sayang oma senang dengarnya,"

"LARAS_"

Suara Adrian menghentikan pembicaraan Laras dan hanna. "disini mas,di kebun sama oma." sahut Laras.

Adrian menghampiri Laras lalu mengusap kepalanya lembut membuat Laras mengeryitkan dahinya, 'kenapa ne si mas mas satu.' batin Laras. "mas bersih-bersih dulu gih." titah Laras.

Adrian hanya bedehem sambil tersenyum memandang Laras lalu pergi menuju kamar.

"Adrian kenapa Ras?" tanya Hanna melihat ada yang aneh pada cucunya sore ini.

"gak tau oma, Laras susul mas ian dulu ya oma."

"iya susul gih,takut juga kalo cucu oma mulai kesurupan!mana cuma satu lagi cucu oma yang laki." titah Hanna dan Laras pun langsung membuatkan Adrian minum lalu membawanya kekamar.

Laras duduk disofa yang ada dikamar menunggu Adrian yang belum selesai dari kamar mandi,sambil menunggu Laras pun memainkan ponselnya. "udah lama gak ketemu ayah besok kayaknya kesana kali ya." gumamnya

"mau kemana besok?"

"aaaahkk_ mas ian ngagetin aja,pake bajunya!" pekik Laras melihat Adrian shirtless.

Adrian melihat dirinya sendiri, "kenapa sih orang masih pake celana juga." ucap Adrian santai lalu menghampiri Laras.

buughh...

"awwss sakit sayang."

"sayang sayang!apaan iih orang gak ada oma juga." ucap kesal Laras.

Adrian akan memanggilnya sayang bila sedang ada Hanna tapi jika saat berdua adrian memanggilnya sayang,membuat jantung Laras ingin keluar dari tempatnya.

Adrian mengambil minum yang Laras bawa. "besok mau kemana?" tanya Adrian.

"besok aku izin kerumah ayah ya mas,boleh?"

Adrian mengangguk. "boleh tapi sama supir ya." Laras mengangguk lalu tersenyum.

Adrian menatap lekat kedua manik hitam Laras lalu menggenggam tangan istrinya itu, "kamu sayang gak sama mas?" tanya Adrian tiba-tiba.

Adrian mengubah panggilan saya menjadi mas karena Hanna terus mencibirnya.

Laras mendadak salah tingkah lalu memalingkan wajahnya tatapan Adrian membuatnya mendadak canggung, Adrian menggoyangkan genggamannya, "kok diem,jawab donk?" tuntut Adrian.

"kenapa mas nanyak kayak begitu sih?"

"tadi kamu ditanya oma langsung jawab,giliran di tanya langsung sama orangnya kenapa mendadak gagap!" tutur Adrian.

Adrian mendengar obrolan Hanna dan Laras bahkan ia sudah pulang dari setengah jam yang lalu sebelum akhirnya memanggil Laras setelah wanita itu berkata sayang padanya.

"mas nguping ya?oma tanya gak mungkin aku bilang enggak, bisa-bisa oma curiga dan mas gak dapet warisan dan aku gak dibayar." bohong Laras pada Adrian tidak mungkin ia mengaku menyayangi pria didepannya ini.

"jadi tadi bohong!" ucap Adrian padahal dia sudah berharap.

"hmm i i-iya aku bohong,udah ah aku mau mandi." Laras beranjak dari sofa  tapi baru satu langkah tangannya ditarik Adrian jadilah ia duduk dipangkuan suaminya itu.

Adrian menatap Laras tapi wanita itu memalingkan wajahnya. "mas,lepas ihhk." rengek Laras.

Adrian mengeratkan pelukannya di pinggang Laras. "kalo mas yang sayang sama kamu,kamu terima gak?"

Laras diam lalu menatap wajah Adrian,jujur perkataan Adrian membuatnya lupa pernikahan mereka hanya pernikahan kontrak semata. "aku gak terima sayang,terimanya cuma cash." jawab Laras mencoba menutupi kegugupannya,dipangku oleh Adrian seperti ini membuatnya takut Adrian akan mendengar detak jantungnya yang bekerja tiga kali lipat.

"Mas serius Ras?" tanya Adrian lagi.

"udah ah mas,aku bau abis dari kebun mau mandi dulu." pinta Laras lagi.

Adrian menghela napasnya lelah, Laras selalu saja begitu saat dirinya mencoba mengutarakan isi hatinya selalu saja wanita itu menjawabnya dengan bercanda padahal waktunya tinggal lima bulan lagi tapi ia belum melihat Laras memiliki perasaan yang sama dengannya.

Adrian melepaskan pelukannya. "ya udah gih mandi sana,pantes dari tadi bau apaan!" ucap Adrian bercanda.

buughh...

"aahhk... kamu nih main kdrt mulu." Adrian meringis.

"BODO!" ketus Laras lalu masuk kedalam kamar mandi.

Adrian menatap punggung Laras yang pergi masuk kedalam kamar mandi, Adrian mulai ragu bisa mendapatkan hati Laras kini ia menyesal mengajak wanita itu nikah hanya selama 6 bulan saja.sepertinya Adrian akan mencari cara lain agar pernikahannya lebih dari apa yang mereka sepakati,jika Laras belum juga memiliki perasaan padanya. 

Laras keluar dari kamar mandi dan masih melihat Adrian yang kini tengah menatap layar laptopnya, Laras melanjutkan rutinitasnya mengeringkan rambut lalu memakai beberapa krim wajah.

Dari sofa Adrian hanya memperhatikan istrinya saja,apapun yang dilakukan Laras selalu menarik perhatian Adrian. Adrian menghampiri Laras lalu memeluknya dari belakang."Ras." panggil Adrian  tepat dibelakang telinga Laras membuatnya merinding.

"mas jangan gini iihk,geli."

"Ntar malam temenin mas ya?" pinta Adrian.

"Kemana?"

"Ke pesta perusahan rekan bisnis mas." jawab Adrian lalu melepaskan pelukannya.

"Harus banget aku ikut!"

"Iya dong,mas mau ngenalin istri  sekalian!kita pergi jam 7 kamu jangan terlalu terbuka bajunya." titah Adrian karena apapun gaun yang di pakai Laras selalu aja terlihat menggoda.

Cup

"MAS ADRIAN!" teriak Laras setelah Adrian mencium pipinya tiba-tiba lalu berlari keluar kamar.

"Jantung gue!" gumam Laras mengelus dadanya.

Tbc..

Gaun Milik LARASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang