Aku, Si Perindu Papa ✓

(17) Kritis

Operasi pengangkatan limpa yang harus dijalani Zein akhirnya dimulai. Para dokter dan petugas medis yang ikut andil dalam proses jalannya operasi pun tampak begitu serius dan berkonsentrasi penuh dalam melakukan tugas mereka di ruang operasi. Saat itu, dokter Tania juga turut andil menjadi anggota tim operasi tersebut karena dokter Tania ingin bisa mendapat izin untuk menemani Zein selama berada di dalam ruang operasi.

Selama operasi tersebut berjalan, tentu Zein dalam keadaan tidak sadar karena ia sedang dalam pengaruh bius. Namun, di alam bawah sadarnya itu, ia seperti sedang diajak masuk ke dalam mimpinya yang di mana mimpinya itu terasa begitu sangat nyata hingga ia pun tidak menyadari bahwa itu hanyalah mimpi.

On :

Entah bagaimana caranya, tapi Zein tiba-tiba saat itu sudah berada di sebuah ladang rumput yang sangat luas. Di sana juga ada sebuah pohon yang cukup rindang dan di bawah pohon itu, tampaklah Zein yang sedang tertidur pulas dan saat itu Zein terlihat masih mengenakan pakaian pasien rumah sakit. Tak lama kemudian, Zein mulai membuka matanya perlahan saat ia merasa ada sebuah tangan yang sedang mengelus rambut kepalanya dengan lembut.

Setelah ia membuka matanya dan pandangannya mulai fokus melihat ke sekelilingnya, betapa terkejutnya ia saat melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat itu. Bagaimana tidak, mamanya yang selama ini ia rindukan akhirnya kini datang menemuinya. Bahkan sekarang mamanya (Yasmine) tampak tersenyum ke arahnya dan tangan mamanya yang halus kini sedang mengelus pipinya dengan lembut. Saat itu, mamanya terlihat begitu cantik dengan mengenakan gaun panjang berwarna putih bersih dan rambutnya yang panjang tampak tergerai indah.