BAB 11 Di terima.

5.5K 168 0
                                    

Tok, tok, tok.

Jesica mengetok pintu ruang owner kalatha bakery's.

"Masuk." Suruh pria pemilik toko roti.

Ceklek.

"Permisi, pak-

"Sudah gue bilang jangan panggil gua pak, gue belum setua itu di panggil dengan sebutan pak, masih aja." potongnya.

"Maaf, saya lupa. E, sesuai pembicaraan di telpon saya tadi, yang saya katakan bahwa ada anak remaja yang ingin melamar berkerja di sini, dia mengakuinya bahwa dirinya bisa membuat roti dan-

"Remaja?" Tukasnya sambil memegang dagu.

Jesica mengangguk. "Dia masih pelajar SMA. Apa anda bisa menerimanya langsung? Jika iya, anak itu meminta untuk di tugaskan menjadi baker."

Kalingga menatap Jesica membuat dirinya sedikit gugup.

"Lo punya identitasnya? Kalo minta ijazah tidak ada karena dia masih pelajar," ucap Kalingga.

"Benar, saya sempat meminta biodata kepadanya tadi. Ini." Jesica memberikan kertas itu kepada Kalingga dan Kalingga pun menerimanya.

Ia menatap kertas itu dengan alis yang mengkerut. Jika benar dia remaja maka remaja itu sangat tidak sopan karena memberikan kertas yang sudah acak-acakan kepada nya.

Kalingga membuka lipatan kertas dan mulai membaca semua isi dari kertas itu. Tiba-tiba saja sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman yang manis ketika membaca surat tersebut. Perasaan senang itu langsung muncul di hatinya. Ternyata remaja yang di maksud karyawan itu adalah adiknya. Adik yang selama bertahun-tahun ia rindukan.

"Apa-

"Langsung terima! Gak usah banyak omong. Panggil gadis itu ke sini. Secepatnya." Pintanya.

Jesica mengangguk. Dia pun keluar untuk segera memenuhi perintah Kalingga yaitu menelpon alata untuk datang ke sini secepatnya.

Setelah kepergian Jesica, Kalingga memutarkan kursinya sambil tersenyum merekah. Andai saja waktu itu ia menolak tawaran opa Jack, pasti tidak akan terjadi seperti ini. Ata pasti membencinya.

Sudah hampir belasan tahun ia tidak bertemu dengan adiknya, pasti sekarang sudah berubah menjadi cantik.

"I am waiting for you dear little sister." Ucap lingga dengan suara seraknya.

Sementara itu disisi lain. Ada seorang ata yang sedang beradu bacot dengan gangnya Gisele. Mereka tadi tak sengaja berpapasan di jalan. Awalnya ata sempat mengabaikan mereka. Namun, apalah daya gang mereka sudah di kutuk untuk selalu berbuat jahat
kepada orang yang tengah fokus berjalan sampai membuat mereka emosinya. Terutama ata.

Salah-satu antek-anteknya sengaja melemparkan sebuah kaleng minuman bersoda di kepalanya. Jelas ata tak terima, karena ia masih ingat ucapan Abah yai dulu bahwa seluruh anggota tubuh yang paling berharga adalah kepala. Jadi ia menghampiri antek-anteknya yang baru saja melemparkan kaleng kepada nya dan membalas dendam dengan cara menyemburkan Aqua botol kepada jenny namun cipratan air itu terkena juga kepada Gisele membuat semua antek-anteknya tersontak kaget.

Jenny dan Gisele berteriak histeris saat melihat kondisi bajunya yang sangat basah.

"Apa-apaan Lo, anjing!!" Pekik jenny.

Ata melipatkan kedua tangannya didepan dada. "Lo yang apa-apaan? Salah siapa kan buang sampah sembarang? Jadi tangan gue gatel nyiram lo," jawab ata, angkuh. Matanya melirik ke Gisele yang sedang mengelap bajunya di bantu oleh temannya.

"Oh, Gisele? Gimana kabarnya? Masih main sama bokapnya ni-

Ata tak sempat menyelesaikan ucapannya karena mulutnya di bekap oleh Gisele.

AlatthalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang