BAB 14 HARI HAH!

6.8K 175 3
                                    

-Menikah adalah mimpi terburuk bagi seorang seperti ata, apalagi karena paksaan dari sang ayah.

***

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."

"Bagaimana para saksi?" Tanya pak penghulu.

"SAH!" Balas semua orang kompak. Termasuk ketiga temannya. Rea, alura dan devan. Sebenarnya ata tidak mengundang mereka tapi mereka yang datang dengan sendirinya kesini. Katanya, mumpung ada hajatan kita bisa makan banyak.

Mendengar kata itu, ata menunduk sambil menggigit bibir dalamnya sampai mengeluarkan darah. Kenapa nasib malang menimpa dirinya? Padahal ia tidak mau menikah sebelum cita-citanya tercapai, yaitu menjadi dokter hewan.

Tangan besar menyentuh bibirnya, membuat ata yang awalnya menunduk kini mendongak menatap tajam pria yang sudah menjadi suaminya sekarang.

"Lo-

Cup!

Alata termangu begitu izhar mencium dahinya. Terkejut, jelas. Bukan hanya alata saja namun semua orang termasuk temannya. Mereka bersorak seperti orang gila.

"ANJIRRRRR!!!! MENTANG-MENTANG UDAH PUNYA SUAMI BISA MESRA-MESRAAN DI DEPAN GUE!! FAKK!!" Teriak rea. Mengundang gelak tawa keluarga ata.

"Anjay, si lalat nempel di dinding aduh Lat udah mesra aja di depan aing," balas devan tak jelas.

Alatta berdecih. Dia bangkit, pergi meninggalkan ruang tamu yang di kerumunin keluarganya, menuju ke kamarnya dengan ekspresi wajah judes menahan emosi.

Tentu hal itu mengundang perhatian Izhar.

Alura mengekspresikan mukanya pura-pura menangis. "Ternyata si lalat selama ini .... Menyembunyikan kejombloannya di depan kita semua. Masih jomblo eh taunya udah
nikah. Andai gue seperti itu mungkin gue gak akan capek-capek lagi ngejer ray. Mana suaminya cakep lagi." Kata alur, sok.

"Tapi itu adiknya mempelai laki-laki bukan sih?" Tanya alura menunjuk ke seorang laki-laki berpakaian sopan yang sedang menyantap makanan. Dia adalah gibran el Fatih adiknya Izhar. Dia mengenakan jubah putih serta peci.

"Entah. Iya mungkin. Tapi mukanya mirip sama dia." Tunjuk rea pada Izhar.

Alura menurunkan tangan rea. Tiba-tiba devan mendekat, rea dan alura kompak mendorong devan, hampir terjatuh.

"Anying. Gue juga mau tau kalian ngobrol apa sama lo pada geblek,"

"Mnyenyenye." Ejek alur.

"Tuh, alura lagi bahas cowok yang pakek baju putih itu. Sama cowok yang pakek rok," kata rea. Sambil menunjuk pula.

"Sarung goblok. Aelah! Mana mungkin cowok pakek rok. Gila kali!" Sungut alura.

"Sabar. Namanya juga orang menganut agama kristen," imbuh devan.

Laki-laki bernama Khalid dan Gibran kompak menoleh ke arah mereka. Karena merasa di bicarakan, Khalid memberikan senyum ke arah mereka. Kalo gibran tidak dia melanjutkan makannya.

Mengetahui itu, rea dan alura terkejut. Yang awalnya dia membelakangi devan, kini mereka jadi berhadapan dengan laki-laki setan, yaitu devantod.

"Dapet salam dari alura dan rea," kata devan kepada Khalid membuat Rea memukul perutnya. Ia meringis. Bagaimana tidak, Rea memukul perutnya lalu di balas cubitan maut oleh alura.

AlatthalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang