Ata berlari menuju ke pantai yang sempat ia kunjungi tadi.
Langkahnya berhenti kala melihat sebuah mobil yang mirip sekali dengan mobil suaminya.
Melirik ke arah laki-laki berpakaian kemeja putih yang di masukkan ke dalam celana di lapisi dengan rompi jas serta baju lengan yang dia lipat sampai di bawah siku-siku, bisa membuat menarik beberapa perhatian banyak kaum hawa.
Bibirnya seketika menyimpulkan senyum jahil. Mulai melangkah perlahan mendekati laki-laki itu dan,
"DOR!!!"
Tak ada reaksi terkejut dari izhar membuat Ata mendengus. Ia membalikkan badannya berhadapan dengan Alatta dengan tatapan galaknya.
"Dari mana?"
"Ke situ." Tunjuk ata ke arah jalan yang ia lewati tadi. Ia membersihkan kaca matanya.
Izhar melipatkan kedua tangannya di depan dada. Keningnya mengkerut ketika melihat ata yang memakai cadar.
"Kenapa kamu tiba-tiba memakai cadar? Bukannya kamu tadi tidak memakainya dan kenapa baju kamu berbeda dengan yang kamu pakai tadi pagi? Saya mendengar kamu di skors karena telat berangkat ke sekolah sebanyak 4 kali dari kepala sekolah, apa benar?" Tanya Izhar bertubi. Melihat pipi kanannya terdapat memar yang tertutupi oleh cadar.
"Ada apa dengan-
"Ayo, Gus. Bentar lagi mau ujan," potong ata, sengaja. Tentu Izhar langsung segera memasuki mobilnya karena sebentar lagi hujan akan turun deras.
***
"Stop, di situ. Mau belanja bulanan. Kalo gak belanja bulanan, nanti mau makan apa kita?" Kata ata. Terdengar suara hembusan nafas dari samping. Ata terkekeh. Ia menampol lengan suaminya hingga menimbulkan suara maknyus.
Yang di pukul hanya fokus menyetir dengan tangan satu.
"Gus gitu kayak keberatan tau gak?"
"Tidak. Saya tidak keberatan sama sekali." Mobil izhar sudah terparkir di depan supermarket.
"Tunggu sini aja lah. Lagian di luar kan lagi hujan-
"Mau ngapain?" tanya ata, melihat izhar mengambil payung lalu keluar dan membuka pintu mobilnya.
"Ikut kamu," jawab Izhar sambil memegang payung.
Ata melirik ke belakang setelah itu kembali menatap Izhar. "Terus Fathir mau di tinggal di dalam mobil sendirian? Kasihan lho, nanti bangun-bangun udah gak liat umi sama abinya lagi? Gus tinggal sini aja lah. Lagian ga sampe berjam-jam kok,"
"Kamu malu? Kalau jalan sama saya?"
"Hah?" Ata menatap malas suaminya. "Ngapain malu? Orang suaminya ganteng," ucap ata tak sadar. Membuat sudut bibirnya terangkat sebelah.
"Hm? Ngomong apa?"
Ata reflek langsung menutup mulutnya. Ia tak sadar bahwa ia mengucapkan itu barusan. Karena tidak mau di perpanjang ia langsung turun kebawah sambil berkata,
"Kalo nangis aku salahin Gus, ya?"
"Iya."
Mereka berdua memasuki supermarket tersebut. Sebelum itu izhar meletakkan payung hitamnya di depan supaya tidak basah lantai supermarketnya.
Mengambil keranjang lalu mulai mendorongnya sambil membuntuti kemana istrinya akan pergi mencari bahan-bahan rumah. Hal pertama yang ia ambil adalah beberapa perlengkapan kamar mandi seperti sabun mandi, odol, dan perlengkapan lainnya masing-masing ia ambil sebanyak 3 buah kemudian di letakkan di keranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alatthalita
RandomBagaimana perasaan kalian jika setelah 4 tahun kabur dari persantren, kamu di pertemukan lagi oleh laki-laki yang merupakan anak dari pemilk pesantren? Tapi dalam status sudah menjadi suami? . . °°° "Bisa gak lo j...