BAB 65

3.9K 118 0
                                    

"Eughh..." Tidur ata terusik, gara-gara Izhar yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

Matanya membelalak. Saat melihat suaminya tengah telanjang dada. Seketika ata jadi teringat, kalo mereka berdua telah melakukan hubungan itu semalam?

Blush

Ata menutupi wajahnya menggunakan bantal guling yang berada di samping nya. Malu ketika ingatan itu muncul kembali, dimana ia melepaskan baju haram itu sendiri di depan suaminya semalam.

"Urat malu nya udah putus kali, ya?" Batinnya sambil menggerutu di dalam hati.

Ata melirik kebawah menatap tubuhnya yang ternyata sudah di lapisi dengan baju kemeja milik suaminya. Ia menghela nafas lega.

Cup

Ata tersentak.

"Udah bangun, hm?" Tanya Izhar dengan suara berat khas bangun tidur sambil menempelkan dagu di pundak istrinya.

Ada sedikit sensasi wangi rasa vanilla di rambut istri nya.

Walaupun Izhar tak terlalu suka dengan vanilla tapi jika untuk baunya ia sangat suka. Sekali.

Karna merasa tak di tanggapi dengan istri nya. Izhar membalikkan tubuh ata hingga tubuh mereka saling berhadapan satu sama lain.

Tentu ata tersentak kaget. Karna pandangan pertama nya kini adalah dada bidang milik suaminya. Sedangkan Izhar memejamkan matanya sambil memeluk tubuh mungil istrinya.

"Ini sakit?" Tanya Izhar menyentuh bekas luka sayatan di punggung istrinya.

Ata menggeleng. "Enggak," balasnya dengan suara yang agak serak.

"Kenapa bisa kayak gini?"

"Kan udah aku bilang, kalo aku dulunya udah di ajarin megang benda tajam dan pistol sama opa Jack waktu umur lima tahun."

"Iya, tapi gak sampai separah ini, hubbi. Pasti ini ada penyebabnya. Memangnya penting banget mempelajari kedua benda itu?" Tanyanya dengan muka yang agak khawatir.

"Penting, banget. Semisal ada musuh opa Jack yang ngincar cucu-cucu nya, kita bisa aja langsung menghajar mereka sampe tumbang! Kayak aku nyelametin Fathir yang sendirian di jalanan dulu?"

"Tapi kan kamu hampir bonyok kalo mas datang lebih dulu."

"Iya, sih. Tapi lagian Riyan juga udah di hukum kok sama opa setelah peluru nya gak sengaja ngenai punggung—

Ata tersentak. Apa yang ia katakan barusan? Aduh, dasar mulutnya!! Ata menepuk-nepuk mulut nya.

Izhar mengangkat alisnya sebelah. "Hmm?"

"Enggak kok mas, hehe."

Ata menghela nafas. Untungnya suaminya tidak dengar yang ia katakan barusan.

Allahu Akbar Allahu Akbar

Azan subuh pun berkumandang. Ata langsung merubah posisinya menjadi duduk.

"Aku mau mandi dulu," ucapnya.

Bruk!

Ata meringis. Tiba-tiba muncul rasa nyeri pada kemaluan nya. Ia berusaha untuk berdiri, namun sepertinya tidak bisa. Karna kakinya terlalu kaku.

Melihat itu bukannya menolong justru Izhar malah menertawakan dirinya. Ia berdiri lalu berjalan kearah istrinya.

Ia menggendong tubuh istrinya ala bridal style. Kemudian membawanya ke kamar mandi.

"Maaf, ya. Pasti mas terlalu kasar mainnya semalam,"

***

Setelah selesai mandi dan melaksanakan shalat subuh.

AlatthalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang