Di pagi yang cerah, semua siswa-siswi SMA galaksi berkumpul di tengah lapangan guna melaksanakan tugas upacara. Hari ini matahari begitu terik, sehingga membuat beberapa baju siswa-siswi basah akibat keringat yang muncul.
"Aduh!!! Ini kapan sih selesainya?!! Lama banget perasaan. Keburu mekap aing luntur nih!!" Kesal Alura sembari mengibaskan tangannya.
"Iya!! Capek-capek beli handbody mahal tapi ujung-ujungnya malah di jemur!!" Sambung Rea.
"Eleh, sok bergaya cewek aja lo!" Sambung Maya. "Jangan kan handbody, makek sunscreen aja enggak pernah Lo!"
"Matamu!! Bisa-bisa gosong rai gue kalo gak makek sunscreen. Terus kalo gosong, siapa yang mau sama gue menerima gue apa adanya bukan ada apanya."
Ata berdecak. Karena ketiga temannya itu tidak berhenti-hentinya mengoceh. Sudah panas malah di tambah panas juga telinganya.
"Ada tuh, buktinya Devan mau menerima Lo," celetuk Alura. Rea menampol lengannya kuat.
"Mulut Lo, pengen gue kremes deh. Mana ada sahabat suka sama sahabat sendiri. Lawak kali,"
"Ada buktinya di cerita-cerita selebgram itu. Menikah sama sahabatnya sendiri. Ya nggak, ta?" Tanya Alura pada ata yang memasang raut wajah jutek.
"Bacot!! Lama-lama gue lempar juga Lo pada sampe ke negara tetangga!!"
Rea mengelus-elus punggung ata lembut. "Sabar Lat..."
Ata menepis tangan Rea. Setelah itu pandangannya kembali ke depan dan menatap petugas upacara yang sedang membawa bendera merah putih.
"Anjir, galak bener ibu satu anak ini."
***
Rea mendengus kesal. Lantaran tak selesai-selesai guru itu mengajar. Padahal jam istirahat sudah bel.
"Kapan sih pelajarannya selesai?!"
Ata menatap jam tangan. "Satu menit lagi. Mungkin."
Rea merebahkan kepalanya di atas meja.
"Demi apapun!! Gue laper anjir!! Dari kemaren gue belum makan!!" Rengeknya.
"Yaudah sih, tinggal makan apa susahnya coba" sambung alura, di belakang.
Rea membalikkan badannya. "Makan apa? Buku?"
"Meja aja sekalian," kata Devan, di akhiri kekehan.
Rea memutarkan bola matanya. "Kalo bisa gue makan benda keras ini, udah dari tadi gue makan sobatku!" Balas Rea jengkel, sambil menggerakkan tangannya.
"Yaudah sini gue bantuin kunyanya, terus lo makan. Tinggal sabar apa susah nya coba!! Ntar kalo udah istirahat pasti lo langsung keluar lari kayak monyet lepas!!" Jengkel ata.
"Yang di belakang, kenapa?" Tanya guru itu.
"Gak papa Bu," jawab Devan.
"Ohh, baiklah kalo begitu. Saya akhiri pelajaran ini sampai jumpa di minggu depan yang akan mendatang, assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh."
"WA'ALAIKUM SALAM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH!!!" Balas semua siswa-siswi kompak.
Baru saja Rea hendak berdiri tiba-tiba anggota OSIS bidang Pramuka datang ke kelas mereka membuat semua siswa-siswi yang awalnya ingin pergi ke luar, kini tak jadi.
Salah satu anggota OSIS bidang Pramuka itu adalah Leo, dan Leo adalah ketuanya.
Rea mendengus kesal sambil menghentakkan kakinya ke bumi. Ia kembali duduk dengan perasaan kesal nan jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alatthalita
RandomBagaimana perasaan kalian jika setelah 4 tahun kabur dari persantren, kamu di pertemukan lagi oleh laki-laki yang merupakan anak dari pemilk pesantren? Tapi dalam status sudah menjadi suami? . . °°° "Bisa gak lo j...