BAB 60

4.5K 140 9
                                    

Kalo kalian suka, vote dan komenn~


Selamat membaca 🖤

Izhar menaikkan alisnya sebelah. Menatap dari ujung kepala sampai ke ujungnya kaki. Istrinya tidak memakai pakaian tertutup?

"Kamu?? Kenapa tiba-tiba bisa ada di sini?!" Tunjuknya kacamata nya sampai miring sangking terkejutnya melihat Izhar yang tiba-tiba berada di depan pintu. Padahal kan pintu rumahnya sudah ia kunci.

Izhar tersenyum miring membuat bulu kuduk ata langsung berdiri.

Mulai melangkah ke arah istrinya. Sontak hal itu langsung membuat ata panik seketika. Mau mundur tidak bisa karna di belakangnya ada ranjang.

"M-mau n-ngapain?" Tanya ata terbata-bata ketika Izhar sudah ada di depan nya dengan posisi Izhar yang sudah menyamakan tinggi badannya.

"Menurut kamu?" Tanyanya balik.

"K-kamu jangan macem-macem, ya!" Tekannya.

Tangan Izhar terangkat. Menyelipkan sebagian rambutnya ke belakang telinga membuat alatta langsung terpaku.

"Seperti ini cantik,"

Izhar membaringkan tubuhnya di lantai dengan paha ata yang di jadikan bantal. Suapaya nyaman ia memeluk pinggang istrinya yang selama ini ia rindukan.

"Jangan panggil mas, pakai 'kamu lagi. Mas nggak suka. Mas tau mas salah, menuduh kamu yang nggak benar. Maafin mas," lirihnya membuat ata sedikit terkejut.

Apa ini? Kenapa tiba-tiba izhar berubah menjadi selembut ini dengannya?

"Zawjati?" Izhar menatap istrinya dari bawah.

"Ekhmm..." Ata menetralkan wajahnya. "Dengan satu syar—

"Onty?! Onty kemana??!!" Eisha terbangun dari tidurnya, wajahnya kini panik karna mendengar suara berat dari bawah.

Ata mendongak. Ia hendak berdiri namun malah di tahan oleh Izhar.

"Gak akan mas lepasin sebelum kamu maafin mas,"

"Onty!!! Huaaaaaaaa!!!"

"Tuh kan nangis!!! Lepasin!!"

"Biarin. Mas gak peduli."

Ata menggaruk-garuk kepalanya. "Aduh! Gus kok berubah jadi manja gini sih!! Yaudah aku maafin!!"

Eisha mengelap ingusnya. Karena merasa mendengar suara onty nya di bawah akhirnya ia pun merangkak ke arah sumber suara.

"Onty..."

Ata menatap eisha yang sedang menatapnya kembali. Memberikan senyuman ke arahnya.

"Eh, eisha? Kok cepat banget bangun nya?"

Eisha meringkukkan alisnya. Matanya melirik ke laki-laki yang memeluk tubuh onty nya itu membuat dirinya langsung berteriak.

"Maling!!!! Tolong lumah eica ada malingny—

Ata melebarkan matanya. Ia berdiri lalu langsung menutup mulut ponakannya itu mengabaikan Izhar yang sedang kesakitan akibat kepala ke jedor di lantai.

"Jangan teriak-teriak eisha. Nanti kalo semisal tetangga sebelah denger gimana? Kita bisa di kepung di dalam rumah. Eisha mau?"

Eisha menggeleng dengan rambutnya yang ngembang. "Ndak mau."

Izhar berdiri. Membungkukkan badannya tepat di depan eisha.

AlatthalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang