BAB 58

4K 138 2
                                    

Setelah selesai makan malam. Semua keluarga Dimas berkumpul di ruang telivisi. Terkecuali zergan. Entah apa yang di lakukan bocah itu ata tidak pernah melihat zergan keluar lagi semenjak ia datang.

"Kamu kesini udah dapet izin sama suami kamu sayang?" Tanya Daisy.

Ata mendongak dengan mulut yang masih menggigit donat.

"Gak perlu izin juga kali, bunda. Kan aku tujuannya mau pulang ke rumah orang tua," balasnya setelah itu kembali mengunyah donat rasa vanilla.

"Tapi aku pernah denger kak Izhar bilang kamu gak boleh lagi dateng ke sini." Timpal Ara.

"Terserah ku lah," jawabnya membuat semua orang terkekeh.

Dimas mengelus-elus puncak kepala anaknya. "Kamu bener-bener, ya,"

Ata tersenyum. "Ayah tau gak dulu waktu ata mondok ata pernah dapet peringkat loh,"

"Iya? Mana raport nya ayah ingin lihat,"

"Iya, peringkat satu dari yang terakhir."

Ata tertawa. Mereka juga ikut tertawa mendengar candaan dari ata.

Dimas tersenyum. "Anak ini memiliki watak sama seperti ibunya." Batinnya.

Eisha mendorong mainan masak-masakannya ke arah ata. Tanda-tanda ingin mengajaknya main.

Menyadari hal itu, ata mengangkat alisnya sebelah.

"Onty, main yuk!"

"Gak mau. Kita belum kenal,"

Senyum eisha luntur.

"Coba perkenalan yang bener sama onty. Nanti kita main masak-masakan sepuasnya."

Eisha mengangguk. Ia berdiri dan siap untuk memperkenalkan diri sendiri.

"Tenalin nama eica, eica. Cita-cita eica ingin jadi doktel. Eica suta lagu tapi eica ndak suta nyanyi."

Ata menatap gemas ke arah anak perempuan itu. Begitu juga yang lainnya.

Zergan datang. Tubuhnya sudah lengkap dengan pakaian rapi.

"Kak zergan mau kemana?" Tanya Ara.

"Gak perlu tau." Balasnya singkat.

Melihat itu Ara jadi bingung dengan tingkah laku zergan yang tiba-tiba kembali ke setelan pabrik.

Padahal setiap ada acara kumpul-kumpul begini, zergan tak segan-segan memamerkan kemesraan nya kepada orang tua Ara, tapi ini? Kesambet apa dia.

***

Ata menarik loker. Mengambil ponsel nya yang tidak pernah ia pakai selama bertahun-tahun setelah ia memiliki handphone baru.

Mencoba menghidupkan kembali ponsel itu dan untungnya ponsel tersebut masih bisa menyala. Ata tersenyum senang.

Tapi senyumannya pudar setelah melihat presentase nilai batre nya hanya 1%.

Ia mencari kabel charger, tapi tidak menemukannya, dan tiba-tiba ia ingat jika kabel charger nya itu putus gara-gara di mainin oleh sumbul.

Ata menghela nafasnya kasar. Ia berdiri kemudian berjalan keluar kamar. Dengan tubuh yang masih di lapisi dengan mukenah.

Tidak pa-pa, ia akan pinjam milik Ara saja.

Tok tok tok.

Ceklek

Zergan terkejut ketika melihat penampilan ata. Bagaimana tidak? Ata keluar memakai mukena pocong berwarna putih di tambah lagi ia memakai masker berwarna hijau di mukanya.

AlatthalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang