BAB 39

4.6K 134 2
                                    

"Sangat di sayangkan sekali seorang wanita cantik seperti gue di selingkuhi sama laki-laki gendeng," ucap Rea sembari memandang wajahnya ke kaca yang sedang dia pegang.

"Sangat di sayangkan sekali, cowok seganteng inj gak ada yang suka." Sambung Devan, di lirik sinis oleh Rea.

"Ada, Jeni gue denger-denger suka sama lo tu, dev." Balas Alura sambil memakai lipstik.

Alisnya terangkat sebelah. "Jeni siapa? Cantik kah orangnya?"

"Ituloh, masa lo gak tau sih. Jeni Rivera anaknya orang mata dua," kekeh Rea di barengi dengan kekehan Alura.

"Amit, amit, jabang babu! Kalo bisa gue pengen punya cewek spek si ata. Udah cantik, manis, SHOLEHAH, pinterrrrr lagi," kata Devan sambil melirik ke arahnya. "Satu lagi, ada blasteran indo-arabnya."

Rea dan Alura kompak tertawa terbahak-bahak. "Arab maklum," celetuk Rea.

Sedangkan ata, melirik tajam ke arah mereka. "Ngenyek gue?"

"Hah?! Sejak kapan lo bisa bahasa Jawa?"

Ata berdecak malas.

"Tapi bener lho kata Devan. Muka lu kok ada blasteran indo-arabnya, setau gue kan bapak lo keturunan Turki dah," kata Rea.

"Turki kan termasuk negara barat lol!" Sahut Maya.

"Apasih, nyambung-nyambung listrik aja lo! Orang kita cerita ga ngajakin lo!" Seloroh Rea.

"Yes, yang pinter jauh-jauh dari sirkel kami sana! Vita makan ubi, sori kita ga Sudi!" Timpal Alura.

"Sabar ini anak orang," batin Maya.

"Ah, bacot kalian semua!!" Maya membalikan tubuhnya lalu kembali menulis.

"Lo yakin ga ikut kemah, Lat?" Tanya Alura.

"Hmm."

"Lo juga re?"

"Iyalah! ngikut si lalat, dari pada ikut buang-buang waktu aja,"

Alura memutarkan bola matanya malas. "Itu bagi orang yang mageran kayak lo!"

Lalu dia memegang dagunya. "Jadi gue sendiri nih yang ikut kemah? Gak ada teman lah gue,"

"Lo anggap apa temen sebangku Lo ini, lurrrr!!" Ujar Devan.

"Oh, Lo ikut? Syukurlah masih ada kawan,"

"REA!!!!" Panggil Maya, berteriak. Pandangan mereka semua menoleh ke arahnya. Termasuk Rea yang awalnya tadi mengaca kini menatap Maya.

"Mantan lu noh Dateng!!"

"Lah terus?!!! Gue bilang wawww gitu?!!"

"Lah anjir! Gue mau kekantin tapi malah di adang sama dia!! Katanya dia mau ngomong sama lo!!"

"Moh! Bilangin aja gue gak Sudi!!"

"Denger sendiri, kan? Minggir!" Maya mendorong tubuh Leo.

Leo menghembuskan nafasnya. Akhirnya kini ia muncul dan berdiri di ambang pintu. Rea langsung menutupi kedua telinganya dan membalikkan badannya menghadap ke arah ata.

"Rea—

"Gak!! Pergi aja sana! Urusin sahabat Lo yang katanya, di suruh bokapnya untuk jagain dia!"

"Re—

BRAK!!

Semua murid terkejut, saat alatta tiba-tiba menggebrak meja.

"Berisik!!" Setelah itu alatta keluar.

"Nah, Lo. Jadi marah kan si lalat."

"Lat!! Mau kemana? Ikut!!"

"GAK USAH!!!"

AlatthalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang