Ata membuka mata lalu merubah posisinya menjadi duduk. Ia menoleh ke samping di tempat suaminya tertidur. Tak ada keberadaan izhar di samping nya.
Jeder!
Ata tersentak kaget, saat terdengar suara guntur keras dari luar. Ia menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut saat muncul petir yang saling menyambar, tak lupa dengan kedua tangannya yang ia tempelkan di kedua telinganya
Ata menatap langit dari balik jendela. Awan terlihat mendung dan itu sangat menakutkan jika terdengar bunyi guntur yang kuat dari sana lagi.
Tik tik
10 menit berlalu, hujan pun turun dengan deras membuat hati ata sedikit bergejolak. Karna sampai saat ini suaminya belum pulang-pulang juga.
Ia turun dari ranjang. Menatap ponsel Izhar yang berada di atas rak buku. Suaminya tidak membawa ponsel? Berarti suaminya itu tak pergi jau kan?
Ia keluar dari kamar. Bola matanya menulusuri setiap objek yang berada di ndalem. Sampai akhirnya aksi matanya berhenti saat melihat kedatangan Gibran dan Ayla yang baru saja pulang dari masjid.
Ayla baru pulang kemarin Karna Gibran telah menjelaskan semuanya bahwa kejadian itu adalah kesalahpahaman.
"Eh, Gibran kamu tau mas Izhar kemana?"
Gibran yang masih sibuk mengelapkan air di kening Ayla jadi tak tahu jika ata sedang berbicara kepada nya.
"Mas, Ning ata nanyain kamu," ucap Ayla mampu menghentikan kegiatan nya.
Ia menoleh kebelakang. Gibran mengangkat alisnya sebelah membuat ata berdecak.
"Tau mas izhar?"
"Di makam."
Ata melebarkan matanya. Di makam? Ngapain suaminya pergi ke sana sampai hujan turun begini?
"Yaudah makasih ya, bran." Setelah itu ata mengambil payung lalu pergi keluar ndalem.
"Eh, Ning mau kemana?" Tanya Ayla hendak mengejar namun tangannya di tarik oleh gibran.
"Nanti kamu masuk angin, ay. Ganti baju dulu,"
Ayla menghela nafas. Akhirnya ia menuruti perkataan sang suami yaitu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri agar tidak masuk angin.
Sementara itu, ata yang masih belum asing dengan tempat pesantren, ia terus mencari keberadaan pemakaman di dalamnya sampai akhirnya ia melihat gapura yang di atasnya terdapat tulisan arab, tapi ata tak bisa membacanya karna tulisan itu merupakan tulisan arab latin atau gundul.
Tapi yang pastinya itu adalah tempat pemakaman Karna di dalam nya terlihat gazebo tapi di tengah-tengah nya ada kuburan terus di atas nya ada ayat kursi dan Yasin. Jika di lihat oleh pengunjung yang baru saja datang kesini pasti akan takjub dengan bangunan kecil ini. Dan terlebih lagi di sana juga terdapat izhar yang duduk di samping makam Aisyah, menyatukan tangan seraya berdoa.
Tak tunggu lama, ata langsung melangkah mendekati suaminya.
"Mas,"
Seperti mendengar suara samar-samar, membuat Izhar menoleh kebelakang.
Ia terkejut ketika melihat istrinya datang dengan menggunakan payung namun gamis nya basah semua, mungkin Karna jalanan menuju kesini becek.
"Astaghfirullah, sayang. Kamu kenapa nyusul mas kesini? Kan tau kalo lagi hujan. Baju kamu basah semua nanti kalo masuk angin gimana hm?" Ujar nya, khawatir.
Yang di khawatirkan malah terkekeh.
Izhar menggelengkan kepalanya. "Sini," suruh nya lalu ata mendekati suaminya untuk berteduh di bawah gazebo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alatthalita
RandomBagaimana perasaan kalian jika setelah 4 tahun kabur dari persantren, kamu di pertemukan lagi oleh laki-laki yang merupakan anak dari pemilk pesantren? Tapi dalam status sudah menjadi suami? . . °°° "Bisa gak lo j...