Maaf ya akhir-akhir ini author jarang up cerita Alatthalita. Di karenakan mood author sedang tidak baik-baik saja.
Mohon doanya supaya mood author kembali normal seperti semula dan bisa kembali ke awal yang awalnya rajin up setiap hari.
Makasih, happy reading ‼️
***
"Gus bajunya udah aku siapin di atas kasur," ucap ata di balik pintu kamar mandi.
Izhar menatap baju yang telah di siapkan oleh istrinya. Kemudian ia langsung mengambil baju tersebut lalu memakainya. Ia memakai jas abu-abu sebagai lapisan utama nya. Dan yang terakhir kini izhar mulai mengenakan peci putih nya dan juga kacamata yang selalu ia pakai sewaktu berada di pesantren.
Ceklek
Ata menatap Izhar yang sudah rapi dengan style ala-ala Gus nya. Kemudian ia langsung menghampiri suaminya.
"Sudah?"
Ata mengangguk.
"Kalo sudah ayo kita berangkat." Izhar mulai berjalan ke arah pintu kamar.
Ata memegang pangkal hidungnya. "Bentar, mas. Kaca mata aku ketinggalan," ucapnya lalu berlari ke arah kamar mandi.
Selang beberapa detik ia keluar.
Ia menatap dirinya di pantulan kaca. "Hijab nya udah rapi belom, mas?" Tanya ata sambil merapihkan hijabnya.
Izhar tersenyum. "Mau rapi atau enggak kamu masih tetap cantik kok, asalkan rambutnya jangan sampai keluar dari dalaman jilbab nya," Balas nya kemudian hendak membuka pintu.
Ata menyipitkan matanya. "Tunggu, kayaknya ada yang sesuatu di rahang mas deh, coba bungkuk." Pinta nya.
Membuat Izhar membungkukkan badannya agar istrinya dapat menghilangkan benda yang di maksud oleh nya barusan.
Cup
"Kena tipu." Ata tertawa lucu ketika melihat tubuh suaminya yang tiba-tiba mematung.
Bersusah payah Izhar menegukkan ludahnya kasar karna kondisi jantung nya sekarang sedang tidak stabil. Ya, bagaimana tidak? Ini kali pertama nya ia di cium oleh istrinya.
"Ih, wajahnya mas kok merah? Demam, ya?" Tanya ata sambil menempelkan tangannya di kening Izhar.
Izhar berdehem. Membuat ata melepaskan tangannya dari kening suaminya.
"Mas duluan." Izhar keluar dari kamar meninggalkan istri nya yang seorang diri di dalamnya.
Ata mencebikkan bibirnya. "Mas, kok aku nya di tinggal sih!!" Ata berlari menyusul suaminya.
"Mas Izhar!! Kalo salting salting aja!! gak usah ninggalin istrinya juga di kamar!! Katanya mau berangkat bareng!!"
Ata mendengus. Karna teriakannya tidak di gubris sama sekali oleh suaminya.
Ia berhenti di bawah pohon mangga Karna kelelahan akibat berlari. Dengan perasaan jengkel ia menatap Izhar yang sudah naik di atas panggung bersama dengan Gus Adnan.
Ata menatap para santri putri yang heboh sendiri setelah melihat kedatangan kedua manusia itu.
Ia berdecak. Sungguh menyebalkan! Padahal niatnya ingin berangkat bersama suaminya tadi supaya dapat mendengar dengusan iri para santri dengannya, namun sepertinya itu semua adalah khayalan.
Ia menatap para abdi ndalem dan ustadzah di tempat duduk khusus mereka lalu ata berjalan kesana. Kemudian duduk.
Sembari menunggu acara di mulai, ata bermain ponselnya. Oh, ya. Ia belum pernah mendengar kabar bang Daniel semenjak pulih dari koma nya. Apakah selama ia koma, Abang nya tidak pernah menjenguk juga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alatthalita
RandomBagaimana perasaan kalian jika setelah 4 tahun kabur dari persantren, kamu di pertemukan lagi oleh laki-laki yang merupakan anak dari pemilk pesantren? Tapi dalam status sudah menjadi suami? . . °°° "Bisa gak lo j...