Chapter 20 - What Should I Do?

83.4K 4.9K 2.4K
                                    

"Bisa-bisanya kau bercanda di saat genting seperti ini," seru Louisa kesal.

Dante tersenyum geli. "Sudah aku katakan, aku tidak mungkin membuatmu terluka. Aku sudah menganalisa keadaannya. Jika benar segawat itu, aku mungkin sudah membawamu pergi dari cruise ini."

Louisa menatap Dante, sambil mengangkat alisnya.

"Lalu bagaimana dengan para penumpang lainnya?" Tanya Louisa.

"Aku tidak peduli dengan itu, keselamatanmu saja yang paling penting," jawab Dante jujur.

Louisa terbatuk sedikit mendengar jawaban Dante itu. Kenapa Dante harus berkata seperti itu?

Akhirnya Louisa mengalihkan pembicaraan.

"Jadi apa yang harus kita lakukan pada Noah?" Tanya Louisa.

"Sejujurnya, aku ingin melemparnya ke laut," jawab Dante, masih dendam dengan Noah.

Louisa membelakkan matanya. "Dante! Itu sama saja kau membunuhnya!"

"Kejahatannya sudah sangat berat, Louisa. Kejahatannya harus dihukum, dengan hukuman mati."

"Dia sudah mengganggu. Padahal tadi kejantananku hampir masuk mulutmu," jawab Dante, masih frustasi dengan itu.

Wajah Louisa langsung memerah sangat padam mendengar itu. Itu hampir saja. Kalau Noah tidak menganggu, pasti kegiatan mereka tadi tidak akan terpotong.

"Dante, ada yang lebih penting sekarang ini!"

"Apa yang harus kita lakukan pada Noah? Kita harus tetap stay low, dan berhasil menjinakkan bom sepertinya cukup mencolok," seru Louisa.

Dante berpikir sejenak. Sebelum dia berkata.

"Aku punya ide."

***

Louisa dan Dante melihat Noah yang sudah ditutup mulutnya dengan lakban, dan kakinya diikat kuat di tiang oleh Dante.

Noah melototi Dante, dan mengeluarkan suara tidak jelas karena mulutnya tertutup dengan lakban.

"Apa sungguh tidak apa-apa melakukan ini?" Tanya Louisa ragu.

Dante menulis sesuatu di kertas, lalu dia tempelkan kertas itu tembok sebelah Noah. Dante juga menggambar sesuatu di kening Noah dengan spidol permanen.

Louisa mencoba melihat apa yang Dante gambar. Ternyata Dante menggambar sebuah bentuk kelamin lelaki di kening Noah, membuat Louisa menahan tawannya sekuat tenaga.

Noah melototi Dante dengan tatapan kesal dan benci.

"Sudah," ucap Dante. Lalu menyimpan spidol permanen tersebut

"Cepat atau lambat orang akan menemukannya di sini," seru Dante santai.

Noah terlihat mencoba memberontak, terdengar suara tidak jelas dari mulutnya, dia terlihat sangat marah.

Louisa membaca kertas yang Dante tulis tadi, yang sudah ditempel di tembok sebelah Noah.

Di situ tertulis, 'Nama saya Noah, saya teroris gila yang mencoba meledakkan kapal pesiar ini, kalau tidak percaya periksa saja ruang mesin utama dan kamar saya. Saya siap dihukum mati, atau dibuang ke laut❤️❤️ jangan ampuni saya.'

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang