Chapter 22 - His Secret

78.9K 4.9K 2.3K
                                    

Jantung Louisa sekarang berdebar-debar. Situasi apa ini? Seumur hidupnya Louisa tidak pernah di situasi seperti seorang kriminal seperti ini.

"Dante, kita harus apa?" Tanya Louisa panik mulai memenuhi dirinya.

Dante menghelakan napasnya. Ada apa dengan orang-orang ini mengganggu hidupnya?

Dante akhirnya mengambil ponselnya, lalu menelpon seseorang.

Louisa bingung dengan Dante yang tiba-tiba mengambil ponselnya untuk menelpon.

Pada deringan kedua, orang yang Dante telpon mengangkat panggilannya.

"Halo," terdengar suara lelaki di seberang telpon Dante.

"Hey, aku butuh bantuanmu," seru Dante.

"Katakan saja," jawab teman Dante itu.

Dante menatap Louisa sejenak. "Sebentar," ucap Dante kepada Louisa.

Lalu Dante keluar balkon untuk berbicara dengan temannya.

***

Kedua FBI itu menunggu Ronan Larsen menjawab, tapi tidak ada jawaban.

Ketika mereka mau mendobrak pintu tersebut. Tiba-tiba pintu itu terbuka dari dalam.

Di situ, Ronan Larsen sudah membuka pintu lebar. Dia sudah memakai baju sekarang, dan lelaki itu menatap kedua FBI dengan kesal.

"Ini masih pagi astaga, apa kalian tidak sarapan? Sarapan dulu lah," ucap Dante frustasi.

FBI yang berwajah seram bernama Arthur, menatap Dante dengan wajah 'are you kidding me, right now?'

"Kami sedang melakukan tugas kami, Mr. Larsen. Jika kau tetap menolak untuk diperiksa, kami memiliki hak untuk menahanmu dan Mrs. Larsen sampai pemeriksaan berakhir," jawab Arthur.

FBI satu lagi yang lebih muda bernama, Robert menatap Ronan Larsen dengan pandangan skeptis.

Sedangkan Dante, hanya berdiri di pintu dengan gaya santainya. Padahal kedua FBI ini sedang memegang pistol, dan mencurigainya.

Beberapa detik kemudian, Dante tersenyum santai. Lalu membuka pintu lebih lebar.

"Masuklah, tapi jangan menembak lagi, aku yang harus menggantikannya jika ada barang yang rusak," jawab Dante santai.

Arthur dan Robert saling bertatap-tatapan sejenak dengan curiga, karena Ronan tiba-tiba mengundang mereka masuk.

Tapi akhirnya mereka berdua pun masuk. Di sana, dia melihat sudah ada istri Ronan, Esme Larsen berdiri.

Arthur menatap Ronan.

"Sebelum itu, kami harus bertanya, di mana kalian semalam pada jam sebelas malam?" Tanya Arthur.

Dante mengangkat alisnya. Harusnya Starley sudah menghapus jejak CCTV-nya kan?

"Di kamar. Aku sedang bercinta dengan istriku di kasur," ucap Dante berbohong, sambil merangkul pinggang Louisa.

Louisa merasa jantungnya berdebar-debar. Dia sangat gugup. Tapi sekuat tenaga dia menyembunyikan kegugupannya.

Arthur dan Robert memperhatikan Ronan.

"Seorang teroris bernama Noah ditemukan di ruang mesin. Dia mengatakan tamu di kamar nomor 907 yang mengikatnya dan melakukan itu semua kepadanya. Walaupun dia bisa saja berbohong, tapi kami hanya ingin memastikannya lagi," seru Robert.

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang