Chapter 42 - Can't Walk Straight

80.4K 3.7K 3.1K
                                    

WARNING‼️🛑🤚

BAB INI ADA ADEGAN DEWASA (21+)
Btw ini mungkin brutal bagi beberapa 😭🤚 ga suka? skip, ke bab selanjutnya.

Total Kata : 2.500 Kata

***

"Dante, kau tidak mungkin serius, kan?" Tanya Louisa langsung. Dia meletakkan adonan pastanya, lalu mengelap tangannya.

Tapi Louisa langsung mendesah kaget ketika Dante tiba-tiba mengisap klitorisnya kuat, sebelum menjilatinya dengan nakal.

"Dante," desah Louisa. Sambil berpegangan kitchen counter.

Dante tidak menjawab pertanyaan Louisa. Dante berdiri sejenak, lalu dia menggeser semua benda yang ada di countertop depan Louisa.

Dante mendorong punggung Louisa ke kitchen counter. Sehingga posisi Louisa sekarang sudah menungging di countertop.

Lalu tangan kekar Dante melebarkan kaki Louisa dengan cepat, membuat Louisa membelakkan matanya. Louisa tidak sempat mengelak, karena kekuatan Dante itu.

Dante merasa kejantanannya sangat semakin keras melihat pemandangan Louisa di depannya yang begitu menggoda.

Dante mengelus-elus kejantanannya dari luar celananya, mencoba menenangkannya.

"Well, ini pemandangan yang indah," ucap Dante, sambil tersenyum miring nakal.

Jantung Louisa berdebar-debar. Tiba-tiba Dante di belakang Louisa, dan mendekati telinga Louisa.

"Tetap diam seperti ini, dan aku akan memberimu reward," perintah Dante dengan nada rendah.

Dante berubah menjadi sangat berkuasa, membuat Louisa berdebar-debar dan bagian intimnya berdenyut kuat.

Louisa ingin menolak semua ini karena dia masih masak. Tapi disaat bersamaan dia tidak bisa menolak perintah Dante itu.

Akhirnya Louisa hanya mengangguk kecil.

Setelah itu Dante mundur, dan berjalan meninggalkan dapur, dengan Louisa yang masih posisi mesum seperti ini. Entah Dante pergi ke mana.

Louisa mencoba mengingat-ingat kembali apa yang dia tulis di dream book-nya. Tapi seketika otaknya blank. Dia tidak bisa mengingat semuanya karena panik.

Kalau aku bergerak, apa Dante akan menghukumku? Batin Louisa.

Tidak lama kemudian, Dante kembali ke dapur. Louisa dapat mendengar langkahnya.

Dante kembali ke dapur dari kamar, lalu dia melihat Louisa begitu menurut masih di posisi itu. Mata Dante menggelap.

Ah, dia sangat manis. Batin Dante.

Dante sudah di belakang Louisa, tangannya menyentuh bagian intim Louisa dengan jarinya, membuat Louisa tersentak, Louisa menahan napasnya.

Dante dapat merasakan lubang manis Louisa yang basah di jarinya.

"Kau sudah basah untukku, Louisa," erang Dante rendah.

Pipi Louisa memerah sangat padam. Dante meremas bokong Louisa.

"Dante-" ucapan Louisa terpotong oleh Dante yang tiba-tiba menampar vagina Louisa dengan keras, membuat Louisa mendesah tajam kaget.

Louisa dapat merasakan bagian intimnya langsung panas. Tamparan telapak tangan Dante meninggalkan sensasi yang begitu nikmat di bagian intimnya.

Mata gelap Dante melihat Louisa tidak komplain sedikit pun. Malah dia terlihat menikmatinya.

"Kau suka itu?" Tanya Dante sambil tersenyum miring.

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang