Author Note : Aku kira ga bakal sampe target kemarin komennya, wkwk. Makasih sebanyak-banyaknya ya,guys, yang udah bantu vote komen dan dukung cerita ini🤗❤️
Jangan lupa vote sebelum baca ya!
Total Kata : 2.150 Kata
***
Lily dan Rasmus melangkah maju sehingga mereka sudah bersebelahan sekarang. Keduanya benar-benar tidak menduga semua ini.
Jadi yang berhasil melacak bukanlah Shadow Corp, tapi mereka? Batin Rasmus tidak percaya. Membuat Rasmus penasaran siapa hacker-nya?
Sedangkan Lily, dia seketika merasa begitu emosional melihat kedua putrinya sudah tumbuh begitu besar dan sangat cantik.
"Louisa, Lara," ucap Lily dengan matanya mulai berkaca-kaca.
Air mata Louisa sudah deras membanjiri pipinya, sampai pandangannya buram, napasnya tidak teratur, bibirnya bergetar.
Ayah dan Ibu benar-benar masih hidup, dan keduanya berdiri di depanku. Batin Louisa masih belum percaya dengan semua ini.
Louisa merasa sangat lega, lega mereka benar masih hidup seperti yang Dante katakan padanya berkali-kali.
Dante benar-benar menepati janjinya untuk menemukan orang tua Louisa.
Louisa terlalu bahagia sampai air matanya tidak bisa berhenti melihat kedua orang tuanya masih bernapas di depannya.
Louisa seperti merasakan sebuah keajaiban sekarang. Selama ini dia sudah mengikhlaskan kepergian kedua orang tuanya, tapi ternyata, takdir belum sejahat itu padanya.
Louisa masih menangis, dia tidak bisa menghentikan air matanya.
Mata Dante melembut melihat Louisa tidak bisa berhenti menangis karena terlalu bahagia. Dia mengelus-elus belakang kepala Louisa dengan lembut.
Sedangkan Lara, tanpa mengucapkan apa-apa lagi, dia berlari menghampiri mereka lalu langsung memeluk Ayah dan Ibunya bersamaan. Lara menangis sekencang-kencangnya.
"Kalian berdua kejam! Kejam meninggalkan kami!" tangis Lara.
Tanpa menjawab, Lily sudah membalas pelukkan Lara. Lily pun ikut menangis memeluk bayinya yang sudah besar ini.
Sedangkan Louisa, masih di belakang Lara, mematung, matanya sudah buram. Louisa menyeka air matanya dengan jarinya, lalu menatap mereka bertiga yang berpelukkan.
Mata Rasmus melembut melihat Lara. Lalu dia menyadari Louisa yang mematung di belakang Lara.
"Louisa. Kemarilah," ucap Rasmus pada putri pertamanya, sambil membuka tangannya, seolah menunggu Louisa memeluk Rasmus dan Lily juga.
Mendengar itu tangisan Louisa semakin deras, dia pun mendekati kedua orang tuanya perlahan, lalu ikut berpelukan di sebelah Lara.
Louisa menangis, sambil memeluk mereka berdua.
Ini nyata, kan? Ini bukan mimpi, kan? Batin Louisa.
Jika ini mimpi, aku tidak ingin terbangun dari mimpi ini. Batin Louisa.
Mereka berempat berpelukkan. Ketiga wanita menangis tersedu-sedu, bahkan Rasmus hampir meneteskan air matanya tapi dia menahannya sekuat tenaga.
"Kami juga merindukkan kalian, Louisa, Lara," ucap Rasmus, tidak menyangka akan bertemu dengan kedua putrinya secepat ini.
Sebenarnya ini berbahaya, dan bukan waktu yang tepat mereka bertemu. Tapi yang Rasmus dan Lily pedulikan untuk saat ini adalah melepaskan kerinduan mereka selama bertahun-tahun tidak bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)
Romance#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...