HARI INI DOUBLE UPDATE!
JANGAN LUPA VOTE!
Total Kata : 2.500 Kata!!
***
Louisa mengerjapkan matanya sejenak, mencoba mencerna ucapan Mark.
"Orang tuaku berbohong?" ulang Louisa.
Mark mengangguk. Sedangkan Dante terdiam menatap pesan dari anak buahnya mark, dia scroll ke bawah sampai melihat ada foto-foto Kakaknya Hassan.
Louisa mengerutkan dahinya sekarang.
"Tunggu, kenapa kau langsung berasumsi orang tuaku berbohong? Mungkin mereka pun tidak tahu?" jawab Louisa.
Mark mengangkat alisnya sejenak sebelum menjawab.
"Lily dan Rasmus, dikenal dengan nama samaran mereka Storm and Bolt. Dulu, Storm and Bolt dikenal sebagai pembunuh bayaran yang tak pernah gagal dengan bayarannya paling tinggi di Shadow Corp."
"Mereka dikenal selalu menyelidiki target mereka dulu sebelum menerima misi."
"Ditambah, Rasmus adalah seorang hacker. Apa menurutmu dengan reputasi dan latar belakang mereka yang seperti itu, mereka salah informasi dan tidak tahu kalau Kakaknya Hassan masih hidup?" tanya Mark.
Louisa terdiam mendengar itu. Tapi jika benar begitu.
"Kalau begitu kenapa mereka berbohong?" tanya Louisa bingung.
"Aku pun tidak tahu tentang itu," jawab Mark.
Dante terlihat berpikir sejenak, sebelum akhirnya mengembalikan ponsel Mark. Kali ini Dante sudah mengangkat pandangannya untuk menatap Louisa dan Mark.
Dante pun akhirnya bersuara. "Sepertinya Lily dan Rasmus mau menyembunyikan sesuatu dari kita."
Louisa merasa pusing seketika. Apa yang orang tuanya sembunyikan?
"Atau mungkin ada alasan mereka tidak bisa mengatakan yang sebenarnya?" tanya Louisa.
Dante mengangguk. "Itu mungkin juga."
"Tapi apa alasannya?" seru Louisa murung.
Mark berkata. "Pertanyaan yang paling penting adalah, kedua orang tuamu ini teman atau musuh?"
Louisa tercengang mendengar ucapan Mark. "Tentu saja mereka bukan musuh!" bisik Louisa pelan.
Mark mengangkat kedua bahunya. "Well, kita tidak tahu. Banyak saja kemungkinan-kemungkinan yang tidak terduga," jawab Mark.
Louisa mencoba melirik kedua orang tuanya yang sedang berbicara dengan Lara. Louisa tidak dapat mendengar pembicaraan mereka karena jarak mereka yang jauh, jadi seharusnya mereka tidak dapat mendengar pembicaraan Louisa, Dante dan Mark juga.
"Atau kita tanyakan saja langsung pada mereka?" tanya Louisa pada Dante dan Mark.
"Tidak, tahan dulu, pumpkin. Aku dan Mark akan coba cari tahu dan cari rencana dulu," jawab Dante.
Mark juga menambahkan. "Lagi pula tidak ada jaminan mereka mau mengakuinya jika kau tanya sekarang."
Jadi kalau bukan Hassan dalangnya, maka siapa dalang yang sebenarnya? Louisa menjadi semakin khawatir dengan keselamatan Dante.
Louisa ingat Ibunya pernah berkata 'dia sangat kuat.' Maka siapa 'dia' ini?
Louisa berpikir terlalu keras sampai dia merasa kepalanya semakin sakit dan berputar. Tenggorokannya pun sangat kering, dia butuh air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)
Romansa#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...