Beberapa hari ini aku tumbang banget guys wkwk, mohon maaf ya. Tapi aku selalu infokan soal update di Broadcast Channel IG ku ya. (IG : yessynut) yang belum join, jangan lupa join.
Total Kata : 3.250
***
Dante menatap Louisa dengan khawatir, istrinya ini tidak boleh terlalu stres, dia sedang hamil, for goodness sake. Dante mengeratkan pelukkannya pada Louisa.
Louisa langsung manatap Dante dengan air matanya sudah menetes ke pipi. "Dante, kita harus periksa ke bawah!" ucap Louisa dengan suaranya yang pecah, terlihat begitu panik.
Tapi feeling Dante, Lily tidak mungkin semudah itu dibunuh. Dante bisa menilai orang dengan mudah, dan Lily adalah wanita yang sangat tangguh.
Dante menyentuh pipi basah Louisa dengan jempolnya.
"Ibumu pasti masih hidup, sayang," ucap Dante lembut, mencoba menenangkan istrinya ini.
Tapi air mata Louisa tidak berhenti, wajahnya kacau, tangisannya semakin menjadi jika memikirkan ucapan Dante tidak benar.
Sedangkan Lara, juga menangis, tapi matanya terlihat begitu marah.
Ketika Lara bersiap untuk bergerak dan mau turun ke bawah, dia tidak bisa bergerak, karena tangan kekar Mark masih melingkar dengan erat di pinggangnya. Lara pun menoleh ke Mark dengan pandangan marah.
"Lepaskan, aku ingin memeriksanya sendiri," ucap Lara tajam.
Mark memperhatikan Lara sejenak dengan mata gelapnya sebelum berkata. "Tidak."
Mata Lara berkedut, merasa kesal dengan jawaban Mark, ketika Lara bersiap untuk adu mulut, Mark sudah menambahkan.
"Jangan terpancing, little chipmunk. Itu lah yang diinginkan Rayyan." Mark tetap terlihat tenang.
Rayyan terbahak keras mendengar itu, membuat semuanya kembali menatap Rayyan yang jaketnya sudah terbuka dan menunjukkan bom bunuh diri di perutnya.
"Aw kenapa kau tidak biarkan saja dia menghampiri Ibunya? Dia sepertinya ingin menyusul Ibunya mati," seru Rayyan sambil melotot dengan tersenyum menyeramkan.
Tepat saat itu, terdengar suara yang mengganggu mereka.
"Siapa kau sebut mati?"
Semua yang di situ menoleh ke suara feminim itu. Tidak jauh dari situ, mereka melihat Lily berjalan ke arah mereka, tidak terluka sedikit pun.
Seketika Louisa dan Lara terlihat begitu lega. Tapi mata Louisa masih berkaca-kaca karena sangat lega Ibunya baik-baik saja.
Louisa dan Lara bersamaan memanggil. "Ibu!"
Ketika Louisa dan Lara mau menghampiri Lily, tiba-tiba Rayyan berkata dengan cepat.
"Jangan bergerak! Kalau ada yang melangkah lagi, aku akan menekan tombol ini," ucap Rayyan sambil mengeluarkan sebuah remote control bom bunuh dirinya ke atas.
Semua langsung tidak bergerak di tempat mereka. Louisa membelakkan matanya sambil menahan napas. Rayyan tidak mungkin akan menekan remote itu kan?
"Rayyan, dengar aku," ucap Dante tiba-tiba.
Rayyan pun menatap Dante.
Lalu Dante menambahkan. "Ayo coba ini... Tarik napas, buang... Tarik napas, buang..."
Mata Rayyan berdenyut kesal mendengar itu, urat di lehernya pun semakin menonjol, bocah sialan ini-
Mark melirik temannya, dan berkata. "Dia bukan mau melahirkan, Dan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)
Romance#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...