Chapter 26 - Acting

68.1K 4.7K 2.4K
                                    

Louisa tidak bisa berkata-kata selama beberapa saat. Kenapa ucapan Dante terdengar seperti sebuah confess secara tidak langsung?

Tapi Louisa tidak ingin berspekulasi seperti itu. Dante ini tidak bisa ditebak.

Louisa tidak ingin percaya dengan apa pun sebelum dia mendengarnya secara langsung.

Tepat saat itu, Louisa dan Dante mendengar suara orang dari kejauhan. Mereka seperti sedang berjalan di koridor menuju arah Louisa dan Dante.

"Dante, ada orang datang ke arah sini, mundur dulu," ucap Louisa.

Tapi Dante tidak mendengarkan Louisa. "Mereka tidak akan peduli," jawab Dante.

"Tapi aku peduli!" Bisik Louisa kesal.

Tapi telat, sekelompok orang itu sudah melihat Dante dan Louisa dari kejauhan.

Louisa merasa sangat malu dengan posisi dia dan Dante terlihat seperti pasangan mesum sekarang.

Sekelompok orang itu memberikan tatapan penasaran, ketika mereka berpapasan dengan Dante dan Louisa.

Sedangkan Louisa mencoba sekuat tenaga tidak menggali lubang di lantai kapal pesiar ini. Karena sangat malu.

Ketika sekelompok orang itu sudah tidak terlihat. Louisa bisa menghela napas lega.

"Dante, ayo kita kembali ke sarapan," ucap Louisa.

"Kau belum membalas ucapanku," jawab Dante. Masih menghimpit Louisa ke tembok.

Louisa mengerutkan dahinya.

"Karena aku tidak mengerti ucapanmu," seru Louisa jujur.

Louisa sudah belajar banyak dari banyak lelaki yang mencoba mendekatinya. Jika perasaan lelaki itu terlihat abu-abu dan tidak jelas, Louisa tidak ingin memusingkan dirinya dengan hal itu.

Louisa juga selalu ingat kalimat yang dikatakan oleh neneknya. Jika lelaki benar-benar menginginkanmu, dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkanmu. Bahkan dia akan menggerakkan sebuah gunung untukmu.

Alis Dante terangkat mendengarnya. "Apa yang kau tidak mengerti?" Tanya Dante.

"Semuanya," jawab Louisa.

Sekarang Dante melingkari tangannya di pingang Louisa, dan menariknya agar tubuh mereka lebih dekat.

"Kau ingin aku jelaskan dengan mulutku atau dengan kejantananku?" Tanya Dante dengan santai.

Louisa membelakkan matanya mendengar ucapan Dante.

"Dengan kejantananmu bagaimana!" Pekik Louisa reflek, dengan wajah merah.

Dante mengecup leher Louisa tepat di kissmark yang Dante berikan kemarin.

"Jika dengan kejantananku, kita harus menunggu lima hari lagi," ucap Dante.

Louisa menahan napasnya mendengar itu.

"Jika dengan mulutmu?" Tanya Louisa akhirnya.

Dante mundur dan menatap Louisa.

"Juga menunggu lima hari, karena aku akan mengisap lubang manismu dengan mulutku," jawab Dante.

Ucapan Dante membuat napas Louisa tercekat, sebelum dia memukul bahu Dante kesal.

"Bukannya itu sama saja!" Pekik Louisa kesal, tapi disaat bersamaan wajahnya terasa panas.

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang