Chapter 78 - Psychopath

47.9K 4.7K 4.3K
                                    

Guys, aku tiba-tiba sakit sebenernya dari jam tujuh malam. Jadi maaf ya telat UP-nya huhu. Sebenarnya gamau cerita ini tapi aku terbuka aja. Jadi tiba-tiba aku diare gitu, mungkin karena aku salah makan? jadi bolak balik ke kamar mandi aku, WKWK. And akhirnya lama nulisnya karena kepotong-potong setiap saat :") tapi aku paksakan nulis walau telat. (Sayangnya ini ga bohong wkwwk) Doakan aku aja, sembuh besok.

Total Kata : 2.350 Kata

***

Mata Rayyan membelak mendengar itu. Jadi Dante melihat alat penyadap suara tersebut? Tapi bukankah alatnya terlalu kecil? Pikir Rayyan.

Bagaimana pria sembrono ini bisa begitu teliti? Ternyata dia lebih pintar dari yang aku kira. Batin Rayyan

"Tapi- bagaimana kau tahu aku akan datang?" tanya Rayyan.

"Semua gerakkanmu sudah ku tebak," seru Dante santai.

"Tidak mungkin kau akan diam saja jika mengetahui Rasmus selamat. Jadi aku sengaja menjebakmu agar kau datang sendiri ke sini," jawab Dante masih tersenyum miring.

FLASHBACK BEBERAPA JAM SEBELUMNYA.

Setelah mendapatkan kabar dari Lily kalau Rasmus akan dioperasi, mereka langsung beranjak menuju ruang tunggu operasi.

Lily, Lara, Pangeran Kareem dan Silvi berjalan di depan. Dante dan Louisa berjalan di belakang Pangeran Kareem, sedangkan Mark berjalan di paling belakang. 

Ketika sedang berjalan, mata Dante melihat suatu benda asing di kerah Pak tua ketika dia menoleh, dan berbicara ke Silvi yang berjalan di sebelahnya. 

Dante memincingkan matanya, mencoba melihat lebih jelas. 

Benda itu terlihat seperti... penyadap suara? Batin Dante.

Louisa yang di sebelahnya hanya menatap kakinya yang berjalan dengan lemas. Dante berjalan sambil menggandeng tangan Louisa. Sehingga Louisa tidak menyadarinya.

Dante hanya terdiam melihat penyadap suara yang ada di bagian dalam kerah Kareem. Sepertinya Kareem tidak menyadari hal itu. 

Bagaimana penyadap suara itu ada di kerah Kareem? Apa ada pengkhianat lain?

Dante berpikir sejenak. Sebenarnya ini kesempatan mereka untuk menjebak Rayyan.

Tapi ini artinya dia tidak bisa sembarang memberitahu Kareem langsung, atau menghancurkan penyadap suara tersebut, karena nanti Rayyan akan langsung menyadarinya. 

Dante akhirnya melirik Mark yang berjalan di belakangnya. Mark mangangkat alisnya ketika melihat Dante meliriknya. 

Tiba-tiba, Dante pun menghentikan langkahnya, sehingga Louisa automatis juga menghentikan langkahnya juga, karena Dante masih menggandeng tangannya. 

Louisa menatap Dante bingung. Mark pun ikut menghentikan langkahnya di belakang Louisa dan Dante.

Ketika Louisa mau bertanya, Dante dengan cepat meletakkan telapak tangannya di mulut Louisa, membuat Louisa mengerjapkan matanya bingung. 

Mark yang melihat itu langsung sadar sesuatu, dan Dante seperti ingin berbicara padanya. Akhirnya Mark pun tetap terdiam, tidak menanyakan apa-apa.

Yang berjalan di depan mereka tidak menyadari kalau Louisa, Dante dan Mark sudah menghentikan langkah mereka. 

Ketika Kareem dan yang lain sudah sangat jauh, Dante pun akhirnya menoleh ke Mark.

"Ada penyadap suara di baju Kareem," jelas Dante pada Mark terlihat tenang. 

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang