Chapter 36 - Hideout

71.4K 4.4K 3.2K
                                    

Total Kata : 2.600 Kata

***
Louisa mematung karena panik, sedangkan Dante mengangkat alisnya, tidak terlihat panik, dia tetap tenang.

Dante pun mengambil tangan Louisa dan menarik Louisa.

"Ayo," seru Dante dengan pelan.

Dante menarik Louisa sampai jendela besar yang ada di kamar itu. Dante membuka jendela tersebut, lalu melihat ke bawah.

"Kita turun lewat sini," ucap Dante.

Louisa membelakkan matanya, bagaimana mereka turun lewat jendela? Ini lantai dua astaga!

"Kau tidak menyuruhku untuk melompat, kan?" Tanya Louisa, dengan matanya masih membelak lebar.

Dante terkekeh geli. "Tidak, kita turun dengan pohon ini," ucap Dante, sambil menunjuk pohon besar yang terlihat sangat tua dan sangat dekat dengan jendela.

Tapi tetap saja terlihat mengerikan bagi Louisa. Karena masih ada sedikit jarak antara jendela dan pohon. Jika salah gerak saja, dia bisa langsung terjatuh ke tanah.

Louisa terlihat sangat takut, Dante mengacak-acak rambut Louisa.

"Kau bisa, pumpkin. Ikuti aku saja," ucap Dante, terlihat santai.

Tanpa menunggu jawaban Louisa lagi, Dante sudah melompat ke pohon besar itu dengan mudah.

Louisa tercengang melihat itu. Apa Dante ini monyet berkedok manusia?

Ketika Dante sudah di pohon, dia menghadap ke Louisa yang masih di jendela, dan masih tercengang.

"Sini, Lou," panggil Dante.

Louisa merasa jantungnya berdebar-debar, dia melihat celah antara tempat dia berdiri dan pohon besar. Terlihat sangat tinggi dari lantai dua.

Jika Louisa gagal melompat, dia bisa jatuh ke tanah. Jika beruntung, hanya tulangnya patah, jika tidak beruntung, dia bisa mati.

Apa aku bisa melakukan ini? Batin Louisa masih ragu.

Lalu Louisa kembali mendengar kebisingan di luar kamar.

"Kalau kau masih menolak juga, kami menjadi semakin curiga, Ma'am," ucap polisi itu kepada Debora.

"Kita langsung dobrak saja pintunya," terdengar suara polisi yang satu lagi.

Louisa membelakkan matanya . Jantung Louisa semakin berdebar-debar. Sepertinya dia tidak memiliki pilihan lain.

Louisa pun melompat seperti seekor katak bodoh ke pohon itu.

Tangan Louisa mencoba melakukan pendaratan di pohon itu, tapi entah kenapa tangannya lemas, sehingga tangannya tidak mampu menahan bobot tubuh Louisa, dan tangannya tergelincir.

Louisa membelakkan matanya. Dia akan jatuh.

Apa aku akan mati sekarang? Batin Louisa panik. Louisa memejamkan matanya.

Mengira dia akan terjatuh ke tanah.

Tapi tepat saat itu, dia merasakan tangan kekar Dante berhasil menahan lengan Louisa sehingga Louisa tidak terjatuh.

Louisa membuka matanya lagi, Dante sudah menarik Louisa yang hampir terjatuh itu, ke atas pohon lagi.

"Kau ini- kenapa payah sekali," seru Dante heran.

Louisa yang mendengar itu kesal. "Jangan samakan aku denganmu yang bisa bertahan hidup di hutan amazon!"

Mereka kembali mendengar kebisingan di kamar. Louisa panik.

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang