Jangan lupa vote sebelum baca ❤️
ADA PERUBAHAN DIKIT :
Di chapter sebelumnya, Dante bilang dia menemukan jejak kedua orang tua Louisa naik kereta ke Vancouver. Tapi aku ubah jadi, ke Toronto, ya.Total Kata : 3.100 kata
***
Louisa mengerjapkan matanya berkali-kali. Melototi test pack yang baru saja dia gunakan.
Tidak, tidak mungkin. Pasti ada kesalahan. Batin Louisa langsung.
Louisa mengambil kotak test pack ekstra yang Dante berikan padanya. Ada dua ekstra. Louisa membuka dua-duanya, dan mencoba melakukan test lagi dengan dua test pack ekstra.
Louisa memasang timer. Jantung Louisa berdebar-debar sekarang. Dia benar-benar kaget dengan hasil test pertama tadi.
Louisa harus memastikannya lagi dengan dua test pack ekstra.
Beberapa menit kemudian. Timer di ponselnya berbunyi. Louisa menarik napasnya dalam-dalam sebelum mengambil dua test pack itu.
Dan hasilnya... dua-duanya positif...
Louisa mencoba mengatur napasnya, dia benar-benar tidak percaya. Dia sungguh hamil?
Spontan Louisa memegang perutnya yang masih rata. Aku mengandung anak Dante? Batin Louisa.
Seketika perasaannya menjadi campur aduk sekarang. Louisa tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Karena dia tidak menduga ini terjadi, dan tidak merencanakan ini.
Louisa selalu membayangkan, dia akan memiliki anak setelah menikah dan sudah mencapai mimpinya untuk membuka restoran sendiri.
Bagaimana reaksi Dante jika tahu?
Louisa kenal Dante, lelaki itu memang menyukai anak kecil. Tapi melihat Dante yang menyukai kebebasan, Dante sepertinya belum tentu siap menjadi seorang Ayah. Pikir Louisa.
Bahkan Louisa ragu dirinya siap atau tidak menjadi seorang Ibu.
Tapi melakukan aborsi adalah sesuatu yang tidak mungkin Louisa lakukan. Dia tidak mungkin membunuh darah dagingnya sendiri.
Louisa menyentuh perutnya dan mengelus-elusnya lembut dengan jempolnya. Janinnya tidak bersalah sedikit pun. Ini kesalahan Louisa yang tidak meminum obat kontrasepsi darurat. Dan kesalahan Dante yang tidak pernah mau memakai pengaman.
Aku hamil. Astaga, aku masih tidak bisa percaya ini. Batin Louisa masih dalam keadaan syok.
Louisa pun duduk di atas WC duduk yang tertutup dan mulai berpikir. Dia tidak langsung keluar kamar mandi.
Apa yang harus aku katakan kepada Dante? Batin Louisa.
Apa aku mengatakan hasilnya negatif saja dulu? Aku tidak ingin menambah beban pikiran Dante. Batin Louisa murung.
Mengingat beberapa hari ini Dante sangat sibuk dengan penyelidikan.
Louisa terdiam sejenak, sebelum menggelengkan kepalanya dengan kuat. Tidak, tidak, dia tidak boleh egois. Dante berhak tahu. Bagaimana pun juga, Dante adalah Ayah dari anak yang Louisa kandung.
Dante pernah berkata dia mencintai Louisa. Louisa pun juga mencintai Dante, walaupun dia belum pernah mengakuinya. Yang Louisa bisa lakukan sekarang hanya percaya pada Dante.
Bagaimana pun reaksi Dante nanti, Louisa tidak boleh kecewa. Mengingat ini adalah sesuatu yang mereka berdua sama-sama tidak duga.
Louisa masih duduk di WC tertutup sampai ada suara ketukkan dari luar pintu kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)
Romance#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...