Chapter 29 - I'm Not Ready

82.7K 4.7K 3.2K
                                    

Dante melihat mood Louisa menjadi buruk sepanjang hari itu. Dante sudah mencoba mencairkan suasana, tetap saja tidak berhasil.

Louisa kalau sudah sangat marah, menjadi sangat menyeramkan. Dia hanya diam dan sunyi. Dan ketika membuka mulutnya, dia bisa membunuh siapa pun dengan ucapannya.

Dan satu-satunya cara agar membuat mood Louisa lebih baik adalah dengan memberitahu Louisa kebenarannya.

Tapi Dante tidak bisa memberitahunya.

Sialan. Umpat Dante.

Membuat Dante semakin frustasi. Gara-gara Andreas sialan. Sekarang Louisa menjadi salah paham dengan semuanya.

***

Tiga hari berlalu sejak kejadian itu.

Tiga hari ini kram perut Louisa membaik, tapi mood-nya masih hancur.

Dia lebih memilih menghabiskan hari-hari di kamar saja. Dengan alasan kram.

Walaupun sebenarnya kramnya sudah lebih baik setelah meminum obat yang Andreas berikan.

Louisa kira Dante akan langsung menjelaskan semuanya dalam tiga hari ini. Tapi Dante tetap memilih untuk menutup mulutnya.

Dante masih belum menjelaskannya.

Dan selama tiga hari ini, Louisa memberikan Dante cold shoulder. Tapi hal itu tidak mengubah sikap Dante kepadanya. Dante tetap menjadi Dante yang santai dan jahil.

Sekarang, hari sudah sore. Seharusnya besok sore, mereka akan sampai di Italy.

Saat ini, Louisa sedang menikmati langit jingga sore hari di balkon kamar. Sambil duduk di sofa dengan baju hangat dan meminum hot chocolate-nya.

Sedangkan Dante di dalam sedang sibuk dengan laptopnya.

Beberapa hari ini, Louisa jarang mengobrol dengan Dante. Louisa hanya berbicara seperlunya pada lelaki itu.

Tapi walaupun begitu, Dante tetap menemaninya di kamar. Dante jarang keluar.

Dante hanya keluar pagi hari untuk ke gym selama dua jam. Juga keluar ketika dia membeli makanan atau keperluan lainnya. Selebihnya, dia menghabiskan harinya di kamar, sibuk dengan laptopnya.

Hari ini datang bulan Louisa sudah selesai. Louisa merasa mood-nya sedikit lebih baik dibanding beberapa hari terakhir.

Louisa merasa lebih tenang. Dia pun sudah tidak mau tahu urusan Dante dengan wanita yang Dante temui beberapa hari yang lalu.

Aku tidak peduli. Dengus Louisa dalam hati.

Setelah Louisa sudah menghabiskan coklat panasnya, dia menoleh ke jacuzzi yang ada di balkon itu. Yang tidak pernah dipakai Louisa maupun Dante.

Rasanya sangat disayangkan jika Louisa tidak berendam di situ.

Tidak tahu kapan lagi, Louisa bisa berendam di jacuzzi sebuah suite room, di kapal pesiar, dengan pemandangan sunset yang indah.

Setidaknya aku harus berendam hari ini. Batin Louisa.

Dante juga terlihat sibuk dengan laptopnya sejak tadi. Seharusnya lelaki itu tidak akan keluar ke balkon, beberapa jam ke depan, kan? Pikir Louisa.

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang