Chapter 84 - Ireland

49.1K 4.9K 4.4K
                                    

Author Note : Hi! Maaf kemarin banyak urusan jadi baru sempat update sekarang. Aku udah infokan di Instagramku akan update minggu jadinya (di broadcast channel instagram)

Total Kata : 3.000 Kata.

***

Keesokan harinya. 

Louisa terbangun oleh suara alarm ponsel Dante yang berbunyi begitu keras. Perlahan dia membuka matanya, dan yang pertama kali dia lihat adalah wajah tampan Dante yang begitu dekat dengannya.

Dante masih tidur dengan begitu damai ketika alarm di ponselnya seperti mau membangunkan orang mati.

Mereka berdua tidur berpelukan, dan keduanya masih telanjang bulat. 

Wajah Louisa memerah mengingat semalam setelah meteor itu, mereka langsung masuk ke kamar dan bercinta. 

Tapi semalam Dante bercinta dengan sangat lembut, Louisa hampir meringis betapa lembutnya Dante, membuat Louisa merasa begitu dicintai. Louisa tersenyum lembut mengingat semalam. 

Tapi alarm Dante mengganggu paginya yang tenang itu.

Ketika Louisa mau bangun dan mematikan alarm, tangan kekar Dante melingkar begitu kuat di pinggangnya. 

Louisa pun mencoba membangunkan Dante. "Dante," panggil Louisa dengan suara seraknya.

Tapi Dante tetap tidak bangun, Louisa pun menyentuh bahu Dante. Tiba-tiba, Dante malah mengeratkan pelukan mereka, lalu Dante memindahkan kepalanya ke payudara Louisa yang tidak tertutup apa pun.

Dante menggesek-gesek wajahnya ke payudara besar Louisa membuat wajah Louisa memerah.

"Dante!" panggil Louisa lagi.

Dante hanya menjawab. "Hmm." Dengan wajahnya masih menempel di payudara Louisa.

Astaga, bayi besar ini! Teriak Louisa dalam hati.

"Alarmmu matikan dulu," ucap Louisa pada Dante yang tidak mau melepaskan pelukannya.

"Biarkan saja, nanti itu mati sendiri, pumpkin," jawab Dante dengan suara sangat serak dan seksi, membuat Louisa merapatkan pahanya tanpa sadar.

Astaga... Batin Louisa. Kenapa di telinga Louisa itu terdengar begitu seksi?

"Lepaskan Dante, aku harus bikin sarapan untuk kita berdua," seru Louisa, pipinya memanas.

Sejak kehamilan Louisa sudah mulai memasuki bulan ketiga, morning sickness-nya sudah semakin bekurang, tidak seintens awal-awal. Dan pagi ini, dia tidak merasakan morning sickness.

Dante membuka matanya, dan yang dia lihat pertama kali ada nipple pink Louisa yang menggemaskan. Dante pun mengecup nipple Louisa, membuat Louisa tersentak kaget.

Louisa langsung menatap ke bawah payudaranya, di situ matanya bertemu dengan mata nakal Dante dengan mulutnya di depan nipple-nya.

"Tidak mau," jawab Dante sambil tersenyum miring nakal.

"Dante-" ucapan Louisa kembali terpotong ketika Dante menjilat nipple Louisa.

Membuat Louisa menahan napasnya merasakan sensasi itu. 

Lalu Dante pun menjilat dengan gerakan memutar di sekitar nipple Louisa membuat Louisa menahan desahannya.

"Jangan, Dante," seru Louisa pelan. 

Tapi Dante dapat melihat nipple Louisa langsung meneggang. Dante mengerang rendah.

"Payudaramu semakin sensitif sejak hamil, sayang," seru Dante, kali ini dia sambil mengusap nipple Louisa yang sudah mengeras. 

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang