Total Kata : 2.700 Kata
***
Dante melihat Louisa terlihat syok tidak bisa berkata-kata. Sepertinya Louisa masih sulit percaya kalau kedua orang tuanya masih hidup.
Dante pun mengambil tangan Louisa, lalu meremas tangannya, membuat perhatian Louisa ke Dante.
"Semua akan baik-baik saja," ucap Dante.
Hangat. Tangan besar Dante terasa begitu hangat menggenggamnya. Louisa merasa tenang dengan genggaman tangan Dante. Louisa pun akhirnya mengangguk.
Dante mengecup pipi Louisa. "Kau di sini saja, aku akan ambil barang-barangmu," ucap Dante.
Sebelum Louisa dapat membalas, Dante sudah berjalan menuju kamar untuk mengambil barang-barang mereka.
Louisa pun menatap makanan Dante yang belum termakan sedikit pun.
Dia belum menyentuh makanannya. Batin Louisa.
Akhirnya Louisa memutuskan mencari kotak bekal di dapur. Ketika sudah menemukannya, dia memasukkan sarapan Dante dan sarapannya ke kotak bekal. Louisa juga membawa beberapa snack yang ada di dapur itu untuk Dante.
Sepuluh menit kemudian. Dante dan Louisa sudah berjalan menuju garasi kediaman Mark. Di situ sudah ada mobil Dante dan beberapa mobil Mark terparkir.
Ketika Louisa berjalan menuju mobil Dante, Dante berkata.
"Kita akan naik mobil Mark." Dante menekan kunci salah satu mobil mewah Mark.
Louisa mengangkat alisnya, bagaimana Dante memiliki kunci mobil Mark? Tapi Louisa tidak ada waktu untuk menanyakan itu.
Dia pun langsung mengikuti Dante dari belakang untuk masuk menuju mobil Mark.
Dante membukakan pintu mobil bagian belakang sambil berkata. "Kali ini kau duduk di belakang saja, Lou."
Louisa sebenarnya bingung, tapi dia akhirnya menuruti Dante, langsung masuk mobil dan duduk di kursi bagian belakang. Sedangkan Dante sudah masuk ke kursi pengemudi.
Dante memakai topi dan kacamata sejenak sebelum dia menyalakan mobil. Lalu langsung melajukan mobil keluar dari kediaman Mark.
"Apa rencanamu, Dante?" Tanya Louisa akhirnya. Setelah mereka sudah keluar dari kediaman Mark.
"Kita mungkin akan berpapasan dengan Kakekmu dan polisi, jadi lebih baik kita memakai mobil Mark dan kau duduk di belakang," jelas Dante santai.
"Kita akan ke mana sekarang? Ke Kanada?" Tanya Louisa.
"Iya, aku sudah menyuruh Issac membeli tiket pesawat, tapi penerbangannya malam. Jadi sampai malam kita harus bersembunyi dulu," jawab Dante.
Louisa terdiam mendengar itu. Kenapa mereka kembali seperti kriminal sekarang?
"Apa mungkin kita jelaskan saja kepada Kakekku? Untuk memberi kita waktu untuk membuktikan semuanya," tanya Louisa.
Dante melirik Louisa dari spion tengah mobil, lalu terkekeh.
"Aku sudah melakukan itu selama sepuluh tahun, Lou. Selama ini dia tidak menghiraukannya, dia juga pikir kau tidak tertarik padaku jadi dia merasa tenang saja," jelas Dante.
"Tapi setelah kau memberitahu Kakekmu kau berpacaran denganku, sepertinya dia takut sekarang, makanya itu menyuruhmu segera pulang ke Las Vegas," tambah Dante.
Louisa menghelakan napasnya.
"Tapi kau tidak membunuh kedua orang tuaku, ini tidak adil bagimu, diperlakukan seperti kriminal seperti ini," seru Louisa murung dan merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)
Romance#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...