BACA CHAPTER 80 DULU!
Jangan salah urut!
Ini DOUBLE UPDATE!
***
Louisa menatap keluar jendela mobil dengan tatapan kosong, tapi air matanya tidak berhenti menetes sejak tadi.
Sekarang, Louisa, Lara, Kareem dan Silvi sedang dalam perjalanan untuk menghampiri Dante dan Mark.
Lily tidak ikut karena harus tetap di sisi Rasmus yang lemah. Sedangkan Rayyan yang masih tidak sadar, sudah aman ditahan pihak berwewenang.
Di belakang mereka, ada banyak mobil polisi, dan juga ada dua ambulan yang ikut ke gurun.
Di sebelah Louisa, Lara mengigit jarinya dengan gelisah. Apa pria mesum itu sudah mati? Batin Lara, masih belum percaya pria semenyeramkan itu bisa mati.
Tidak, aku tidak ingin percaya itu sebelum aku melihat mayatnya dulu. Batin Lara serius.
Sedangkan Louisa belum bersuara sejak di rumah sakit. Lara melirik Kakaknya di sebelahnya dengan tatapan simpatik.
Louisa terlihat seperti terserang syok. Louisa tidak panik seperti biasanya, tapi matanya kosong dan air mata tidak berhenti keluar dari kedua matanya. Louisa terlihat seperti mayat hidup.
Louisa yang seperti ini terlihat lebih mengerikan di mata Lara dari pada Louisa yang panikan seperti biasa.
Lara mengepalkan tangannya kuat. Lihat saja kau, Dante. Aku tidak akan mengampunimu kalau kau mati dan meninggalkan Kakakku sendirian. Batin Lara marah.
Silvi pun terisak-isak sepanjang perjalanan, memikirkan Dante. Tapi Kareem merangkul tubuh kecil Silvi dan membiarkan Silvi menangis di pelukkannya.
Suasana di mobil sangat suram, dan tidak ada yang berbicara sampai sekarang.
Sampai akhirnya ketika mereka sudah memasuki jalanan gurun, Louisa menatap keluar jendela. Hanya terlihat pasir gurun yang membentang jauh di pandangannya.
Dante membawa bom itu ke sini?
Memikirkan sesuatu buruk terjadi pada Dante membuat Louisa semakin stres. Kenapa rasanya waktu begitu lambat? Louisa hanya ingin mereka segera sampai di lokasi Dante.
Beberapa menit kemudian, mereka pun sampai di lokasi ledakkan bom. Louisa menarik napasnya tajam ketika melihat sebuah mobil sudah hangus terbakar dan tidak terbentuk di tengah jalan.
Tidak.. tidak..
Semua mematung di tempat melihat pemandangan mobil di tengah jalan itu.
Sedangkan Lara memicingkan matanya, itu bukan seperti mobil Mark. Lalu mata Lara menatap sekelilingnya.
Sampai akhirnya mata Lara menangkap mobil lain, yang jaraknya masih jauh di depan mereka, sudah terkeluar dari jalur, dan terbalik di gurun.
"Itu bukan mobil mereka. Mobil mereka masih di depan! Jalan lagi," seru Lara pada sopir.
Louisa yang mendengar itu akhirnya mencari mobil yang Lara maksud. Dari kejauhan, Louisa memang bisa melihat mobil lain yang sudah terbalik di gurun pasir.
Sang sopir pun menuruti Lara, dia langsung gas mobil tersebut untuk mendekati mobil yang Lara maksud.
"Lokasi mobil itu keluar dari jalanan, Yang Mulia," ucap sang sopir.
"Tidak apa-apa, hampiri mobil itu," perintah Kareem.
Sang sopir menuruti Kareem, mereka pun akhirnya off road.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)
Romance#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...