Kenapa aku bisa begitu ceroboh! Batin Louisa dalam hati.
"Apa kau melakukan sesuatu?" Tanya Louisa langsung, dengan curiga.
Alis Dante terangkat mendengar itu, lalu tersenyum miring nakal, dia mendekat ke telinga Louisa.
"Semalam, ketika kau sudah tertidur, aku bantu bersihkan sisa climax-mu dengan lidahku," goda Dante.
Louisa yang mendengar itu, langsung menahan napasnya.
Apa Dante serius?
Tapi bagaimana Louisa tidak bangun jika Dante benar melakukan itu?
"Kau berbohong!" Pekik Louisa sangat malu membayangkannya jika benar begitu.
Mata Dante berkilat-kilat geli. Dante mengeratkan tangannya di pinggang Louisa, lalu kembali mengecup leher Louisa.
Membuat Louisa tersentak kaget
"Menurutmu bagaimana?" Tanya Dante, masih mengecupi leher Louisa.
"Aku tidak tahu, kau terlalu mesum," jawab Louisa.
"Dante, kenapa kau menciumi leherku terus," tambah Louisa. Merasa leher dan suhu tubuhnya semakin panas.
"Apa kau lebih suka aku mencium lubang manismu, pumpkin?" Tanya Dante.
"Bukan begitu maksudku!"Pekik Louisa malu.
"Maksudku, para FBI itu sudah pergi, kau bisa hentikan akting ini," tambah Louisa.
Tapi Dante tidak menghentikannya, kali ini malah mengisap leher Louisa sambil mengigit pelan lehernya.
Membuat Louisa menahan desahannya.
Ada apa dengan Dante sebenarnya?
Setelah Dante sudah puas, dia mundur, dan melihat hasil karyanya. Di situ sudah terbentuk kissmark kedua di leher jenjang Louisa.
"Kau belum menjawab pertanyaanku," seru Louisa.
"Yang mana?" Tanya Dante.
"Apa kau benar-benar melakukan itu?" Tanya Louisa sambil menoleh ke Dante.
"Kalau iya?" Tanya Dante santai.
Louisa tercengang tidak percaya dengan itu. Dante menahan tawa gelinya melihat reaksi Louisa begitu lucu.
Ah, ini menyenangkan. Batin Dante.
"Aku sangat kaget semalam, melihatmu tertidur tanpa memakai celana. Ditambah kakimu terbuka lebar, seolah menunggu untuk dimasukkan kejantananku," goda Dante.
Wajah Louisa semakin memerah padam. Louisa membalikkan badannya sehingga mereka berhadap-hadapan sekarang. Lalu Louisa memukuli bahu Dante.
"Stop! Jangan lanjutkan ucapanmu, kau lelaki mesum!" Pekik Louisa sudah ingin kabur karena terlalu malu.
Dante menahan tangan Louisa yang memukulinya.
"Bukankah kau yang mesum? Tertidur tanpa celana dan kaki terbuka, sengaja menunjukkan lubang manismu yang pink dan sudah basah itu," seru Dante dengan nada rendah.
"Dante! Jangan lanjutkan!" Pekik Louisa sangat malu.
Seketika Dante mengingat lagi pemandangan indah semalam. Dante mengerang rendah hanya mengingatnya.
"Kalau aku lelaki lain, pasti pagi ini kau sudah tidak perawan, Louisa," ucap Dante dengan tatapan gelapnya.
Dante pun semalam sudah hampir sampai pada batas tidak bisa menahan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)
Romance#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...