Chapter 57 - Montreal

59.9K 5.1K 3.3K
                                    

Sebelum baca, jangan lupa vote dulu!

Total Kata : 3.100 Kata

***

Sekarang Dante, Louisa, Lara dan Mark baru saja masuk pesawat. Issac memesan kursi first class untuk mereka. Kursi Dante dan Louisa letakknya di tengah, dan tidak menghadap ke jendela pesawat, sehingga Louisa dan Dante bisa duduk bersebelahan.

Setelah sudah menemukan kursi mereka, mereka langsung duduk di kursi masing-masing. Kursi Dante di sebelah Louisa. Sedangkan kursi Mark dan Lara bersebelahan, letakknya di belakang kursi Dante dan Louisa.

Ketika Lara menyadari dia tidak duduk bersama Louisa, dan malah bersebelahan dengan Mark, dia langsung bersuara.

"Aku mau duduk di sebelah Kakakku," ucap Lara yang belum duduk, sambil menatap ke arah Dante dan Louisa yang sudah duduk.

Louisa mengerjapkan matanya. Sedangkan Dante mengerutkan dahinya mendengar itu.

"Tidak bisa, ini kursiku," ucap Dante tidak ingin mengalah. Dia tidak mau berpisah dengan Louisa selama lima jam ke depan.

"Tapi aku tidak mau duduk di sebelah pria mesum itu!" Pekik Lara, maksud dia adalah Mark, mengingat Lara belum mengetahui namanya.

Mark mengangkat alisnya mendengar itu. "Namaku Mark Dolton, bukan pria mesum," ucap Mark tidak terima dipanggil pria mesum.

"Aku tidak peduli," jawab Lara tajam pada Mark.

"Aku ingin duduk bersebelahan dengan Louisa," seru Lara.

"Lara, kenapa kau tidak mau duduk di sebelah Mark?" Tanya Louisa lembut.

"Aku tidak mau saja," jawab Lara. Dia merasa tidak nyaman dengan pria itu. Tatapannya membuat Lara ingin segera kabur.

Dante pun bersuara. "Walaupun dia terlihat seperti pria berbahaya, dia memang pria berbahaya. Jadi naikkan saja pembatas di tengah antara kursi kalian."

Louisa menatap Dante dengan tidak percaya, harusnya Dante mengatakan Mark bukan pria berbahaya agar Lara mau duduk di samping Mark.

Dante menyadari tatapan Louisa, dia menoleh ke Louisa. Di situ Louisa tercengang menatapnya dengan tidak percaya.

"Apa? Aku hanya berkata jujur," seru Dante.

Sedangkan Mark hanya tersenyum miring mendengar itu.

Lara memicingkan matanya. Akhirnya dia pun duduk di kursinya, dan langsung mencari cara untuk menaikkan pembatas tengah, agar dia memiliki privasi dan tidak perlu melihat wajah pria mesum itu sepanjang penerbangan.

Mark memperhatikan Lara yang kesulitan mencari cara untuk menutup pembatas di antara mereka.

Tapi fokus Mark teralihkan dengan dada Lara. Karena Lara sudah membuka hoodie kebesarannya di dalam pesawat, membuat Mark baru menyadari, kalau payudara Lara sangat besar. Apa dia benar-benar delapan belas tahun?

Mark dengan cepat menggelengkan kepalanya. Lara masih bocah, Mark harus mengingat itu.

"Tekan ini," ucap Mark akhirnya membantu Lara, sambil menunjuk apa yang harus ditekan.

Lara melototi Mark tajam. "Aku sudah tahu!" Pekik Lara berbohong. Dia tidak tahu, ini baru pertama kali dia menaiki kursi first class.

Lara pun menekan tombol untuk pembatas antar kursi itu. Sedangkan mata Mark berkilat geli melihat kelakuan bocah ini.

Yah, bahkan sikapnya masih seperti bocah. Batin Mark

Di sisi lain. Louisa belum juga bersuara, pikirannya penuh dengan segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi nanti di Kanada.

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang