Chapter 72 - Night in The Middle East

49.1K 4.6K 4.1K
                                    

BACA CHAP 71 DULU!!

JANGAN SALAH URUT BACANYA.

INI DOUBLE UPDATE (Takut notifnya tidak urut)

Total Kata : 3.100 kata

***

Hassan merasa begitu marah- tidak, dia sangat marah. Bisa-bisanya bocah tengil ini mengancamnya sampai dia terpaksa ke sini untuk bersaksi kalau bocah ini tidak bersalah.

Hassan tidak menjawab pertanyaan Dante, rasanya dia sangat ingin menghabisinya.

Damien menatap tajam Hassan. Ide Dante bagus juga untuk memanggil Hassan bersaksi atas semuanya. Kadang otak genius Dante memang berguna di saat-saat genting seperti ini.

Dante pun berjalan menghampiri mereka semua. Semua sudah duduk di kursi.

"Karena Dante sudah di sini, keluarkan bukti itu," ucap Rasmus pada Hassan.

Hassan yang meminta Dante dibawa ke sini, untuk membuktikan kalau Dante memang benar ada di sini.

Dante mengangkat alisnya. "Oh, apa kau merindukanku, Hassan?" tanya Dante geli.

"Diam kau sialan! Aku akan menghajarmu setelah ini!" ancam Hassan, menahan semua emosinya sampai nadi di lehernya terlihat.

Dante tersenyum geli. Oh, well, sepertinya ancaman itu berhasil membuatnya ketakutan. Batin Dante santai.

Hassan pun mengeluarkan sesuatu dari tas laptopnya, lalu dia letakkan sebuah dokumen tersebut di atas meja, di depan Pangeran Kareem.

Pangeran Kareem memanggil pelayannya. "Amir, ambilkan."

Amir pun mengambil dokumen tersebut dan memberikan dokumen itu pada Pangeran Kareem.

Kareem pun membuka dokumen tersebut untuk memeriksanya sejenak.

"Dan apa ini?" tanya Kareem.

Dante pun yang menjawab itu. "Itu surat jual beli budak." Dengan santai.

Kareem mengangkat pandangannya, lalu menatap Dante heran.

"Dan kau pikir ini bisa membuktikan kalau bukan kau yang membunuh Adikku?" tanya Kareem tajam.

"Tentu saja bisa," jawab Dante santai.

"You must be joking, kid," ucap Kareem tajam.

Dante menatap Kareem sejenak. "Baiklah, ku tanya. Kapan Adikmu dibunuh? Bulan apa? dan di mana?" tanya Dante.

"Aku ingat tepat sehari setelah ulang tahun dia, di kediaman Yusef," jawab Kareem.

"Tanggal berapa?" tanya Dante.

"16 November 2007," jawab Kareem.

"Lihat tanggal aku dibeli oleh Hassan, dan kapan Hassan mengambilnya" tambah Dante santai.

Kareem pun melihat tanggalnya. Di situ tertulis, Hassan membeli Dante dan Damien tanggal 20 oktober, dan diambil oleh Hassan tanggal 20 oktober juga.

Yang artinya... Dante sudah tidak tinggal di kediaman Yusef ketika adiknya terbunuh...

Kareem kaget, sangat kaget. Dia tidak tahu semua ini. Seketika Kareem sangat marah, marah karena dia dibohongi, dan marah karena dia merasa begitu bodoh.

"Adikmu meninggal karena apa?" tanya Dante.

"Ditembak," jawab Kareem matanya terlihat marah.

Dante mengangkat alisnya. "Kau tahu seorang budak tidak mungkin diberi pistol. Dan Yusef bukan master baik yang akan memberi budaknya pistol seperti itu," jawab Dante santai.

Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang