Halo!
Maaf hari ini aku lagi sibuk bgt, jadi updatenya telat huhu.Total Kata : 2.000 Kata
Jangan lupa vote, sebelum baca.
***
Sebelum masuk gerbong ekonomi, Dante membuka ponselnya dulu, untuk melihat data identitas yang didapatkan anak buahnya.
Pembunuh bayaran itu menggunakan identitas palsu, tapi dia menggunakan wajah aslinya.
Dante memperhatikan fotonya, dia adalah seorang lelaki berusia empat puluh tahun. Rambut hitam, berewok, kulitnya gelap, dan kelihatannya dia hispanic.
Dante mencoba menghafal wajahnya itu selama sekitar dua menit. Cukup mudah baginya untuk mengingat wajah orang, karena ingatannya yang bagus.
Setelah itu, Dante memasukkan kembali ponselnya ke sakunya. Lalu menuju gerbong kursi kelas ekonomi.
Ketika Dante sudah masuk gerbong ekonomi, mata Dante memperhatikan sekelilingnya, sambil berjalan menuju gerbong di mana penumpang mencurigakan itu berada. Dante sudah mengetahui di mana kursinya dari tiket keretanya.
Setelah Dante melewati tiga gerbong kelas ekonomi, Dante sadar kalau kereta sedang tidak penuh. Dia sering melihat beberapa kursi yang kosong.
Dan itu masalah bagi Dante, karena itu artinya, lelaki hispanic ini bisa pindah duduk di kursi kosong lain.
Setelah sudah melewati empat gerbong, Dante tidak menemukan orang yang dia cari.
Sampai akhirnya, dia sampai di gerbong kelima, gerbong di mana kursi lelaki hispanic itu berada.
Dante mencoba mengintip dari jendela di pintu gerbong. Tidak semua kursinya terisi.
Dante mencari wajah yang dia cari selama beberapa saat. Tapi dia tidak menemukannya. Alis Dante terangkat.
Di mana dia? Batin Dante bertanya-tanya.
Dante mencoba berpikir sejenak. Kalau dia tidak ada di kursinya, kemungkinan dia ada di gerbong belakang. Karena Dante tidak menemukannya sejak tadi.
Tapi kenapa dia ke gerbong belakang, ketika target pembunuhannya di gerbong depan? Dante bertanya-tanya.
Dante terdiam sejenak, berpikir. Atau mungkin, dia butuh tempat sepi di mana tidak ada banyak mata yang mengawasi untuk mempersiapkan rencananya?
Kalau begitu, hanya ada satu tempat yang terlintas di otak Dante.
Gerbong restorasi, tempat di mana restoran kereta berada. Kereta baru berjalan sekitar setengah jam, harusnya gerbong itu masih sepi sekarang.
Dante pun membuka pintu gerbong kelas ekonomi tersebut, lalu berjalan masuk. Dante berjalan santai, sambil memeriksa sekelilingnya sekali lagi dengan natural, dia mencoba tidak terlihat mencurigakan.
Benar, tidak ada di sini. Batin Dante.
Sampai akhirnya Dante sampai di pintu gerbong restorasi. Dante mengintip dari jendela. Benar dugaannya, gerbong ini masih kosong. Tapi mata Dante menangkap lelaki yang duduk di kursi pelanggan, dan memunggungi Dante.
Dante memperhatikan punggung lelaki itu sejenak. Hanya dia yang duduk di situ. Dan ada beberapa pelayan yang stand-by di restoran. Lelaki itu terlihat sedang sibuk menelpon.
Dante memperhatikan rambutnya, warnanya hitam persis seperti di foto yang Dante lihat. Kulitnya pun mirip dengan yang di foto. Tapi Dante harus memastikannya lagi. Banyak orang yang mirip di dunia ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/362493081-288-k895243.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dante's Confession ✔️ (Mavros Series #3)
Romance#3 Mavros Series | Tiba-tiba jadi buronan, melakukan pelarian, dan harus tidur sekamar dengan lelaki paling mesum sedunia, Dante Mavros. (WARNING : MATURE 21+, VULGAR TINGKAT DEWA!) *** Dante, dikambing hitamkan bersama sahabatnya, Louisa, dan menja...